Industrial Process, Video, WATER-TECH

Solusi Cerdas Buatan Grundfos Atasi Krisis Air, Implementasikan Smart Water

ShareGrundfos (Denmark) menawarkan solusi cerdas cara mengatasi krisis air yang disebabkan pemanasan global. Selain solusi berbasiskan smart water, Grundfos membantu lebih 300...

Written by Erwin Prasetyo · 3 min read >
Solusi Cerdas

Grundfos (Denmark) menawarkan solusi cerdas cara mengatasi krisis air yang disebabkan pemanasan global. Selain solusi berbasiskan smart water, Grundfos membantu lebih 300 juta orang yang belum punya akses ke sumber air. Apa bantuan Grundfos di Indonesia? Simak videonya. 

Solusi Cerdas
Grundfos yang bermarkas di Denmark, proaktif membantu mengatasi krisis air di dunia. Perusahaan ini pun hadir di Indonesia melalui PT Grundfos Indonesia. Solusi cerdas buatan Grundfos atasi krisis air (Foto/@: Grundfos)

Grundfos merupakan perusahaan penyedia solusi pompa canggih dan pioner dalam teknologi yang telah dikontribusikan secara proaktif di dunia, termasuk di Indonesia.

Penjelasan di atas disampaikan oleh Nicolai Thrane, Regional Service Director Grundfos untuk Kawasan Asia Pasifik yang berkantor di Singapura.  

Nicolai Thrane mengunjungi Jakarta beberapa waktu lalu, didampingi oleh Mahathi Parashuram, Regional Head of Public Affair, Communication & Engagement Grundfos yang berkantor di Thoraipakkam, India. 

Sedangkan Indonesia diwakili oleh Wahyu Khrisna Dewamangga, Technical Service Supervisor dari PT Grundfos yang berkantor di Jakarta, Indonesia. 

Nicolai Thrane menjelaskan aplikasi atau solusi cerdas pelayanan Grundfos berbasis cloud terbaru untuk mengurangi downtime pada infrastruktur utama sistem pompa yang disajikan dalam tulisan lain. 

Sementara itu, menurut rilis yang dikutip dari laman Grundfos, solusi cerdas dipadukan dengan tindakan nyata adalah kunci dalam upaya Grundfos untuk secara efektif memengaruhi tantangan penyediaan air sesuai  iklim global yang belakangan ini menimbukkan krisis. 

Krisis iklim global semakin meresahkan masyarakat dunia. Bagaimana memecahkan masalah yang terkait dengan krisis global utamanya menghadapi krisis air yang ditimbulkan pemanasan global?

Dunia harus berupaya mencari faktor mitigasi untuk mengurangi beban yang ditimbulkan krisis air, demikian saran Grundfos

Tindakan mitigasi membutuhkan upaya dari semua lapisan masyarakat dunia, termasuk pemangku kepentingan—dalam hal ini pemerintah pembuat regulasi, publik, dan swasta lebih-lebih pelaku industri yang membutuhkan air dan juga memiliki limbah (cair dan padat). 

“Kita harus menyelesaikan krisis air dan dampak iklim sersegera mungkin. Planet kita dan generasi masa depan bergantung pada solusi yang kita buat. Sebagai perusahaan, yang dapat memberikan dampak nyata dalam menangani masalah krisis air dan perubahan iklim,” tandas Mads Nipper, CEO Grundfos.

Grundfos melihat masalah sebagai kewajiban perusahaan ini untuk bertindak, lanjut Mads Nipper bersemangat. 

Perusahaan Grundfos yang bermarkas di Bjerringbro, Denmark itu, telah menyusun konsep Strategi Grundfos 2025 atau Grundfos Strategy 2025

Salah satu ambisi Grundfos adalah untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan sesegara mungkin  agar masyarakat dunia menganggap krisis iklim dapat dijadikan sebagai unsur yang positif melalui tindakan positif yang berdampak sigifikan.

Salah satu tindakan nyata itu, ungkap Grundfos,  dunia harus mampu mengurangi jejak atau limbah karbon hingga 50 persen  pada tahun 2025, dibandingkan dengan tingkat limbah karbon yang mengotori udara pada  tahun 2008. 

Grundfos juga berusaha membantu sumber karbon dengan  mengurangi limbah bahan itu dari udara. 

Ambisi untuk menghemat konsumsi air hingga 50 persen  pada tahun 2025 dibandingkan dengan tingkat tahun 2008, merupakan bagian dari strategi Grundfos. 

Air, energi, pangan, dan udara yang bersih merupakan kebutuhan utama umat manusia. (Foto/@” Grundfos)

“Strategi kami berfokus ke dunia kita sendiri. Kami memperluas cakupan layanan, dan selain bertindak secara internal secara berkelanjutan, Grundfos juga akan meningkatkan upaya di komunitas sekitar operasional Grundfos di belahan,” tandas Mads Nipper. 

Menjelang tahun 2030, program Grundfos bertujuan membantu menyediakan air bagi 300 juta orang yang belum memiliki akses ke sumber air di berbagai negara. 

Grundfos proaktif membantu melalui pengelolaan air secara  cerdas atau smart water agar dapat menghemat 50 miliar meter kubik air bersih. 

“Sementara itu, kami terus mendorong batasan efisiensi energi di pompa, memastikan bahwa setiap pompa yang baru dipasang  menggunakan listrik lebih sedikit daripada energi yang digantikannya,” lanjut Mads Nipper melalui rilisnya di laman Grundfos. 

Perusahaan Grundfos terus mengembangkan dan menyempurnakan solusi masalah air dengan menggunakab teknologi berbasis digital, beberapa di antaranya dan belum pernah diterapkan di  dunia sehingga memungkinkan Grundfos mencapai citi-citi luhurnya, urai Mads Nipper optimis. 

“Tentunya Grundfos tidak dapat melakukan dan bekerja sendirian. Kita harus berkolaborasi dengan pemasok, pelanggan, dan para mitra untuk mewujudkan ambisi. Kita dapat mencapai hasil untuk kita  bersama jika kita bekerja sama. Oleh sebab itu, kita harus berkerja sekarang,” simpul Mads Nipper. 

Mads Nipper menandaskan bahwa Grundfos adalah pionir yang proakif  merintis solusi untuk  menyelesaikan masalah air dan dan perubahan iklim dunia yang disebabkan pemanasan global.

Upaya Grundfos bertujuan ikut serta meningkatkan kualitas kehidupan setiap orang di dunia. 

Air dan digitalisasi yang diterapkan oleh manajemen  Grundfos justru mengembangkan dan menyempurnakan solusi digital baru, yang membuat dan memastikan penyediaan air bagi penduduk  dunia mencukupi.

Bagaimana kecerdasan buatan Artificial Intelligence, cloud, Internet of Things, augmented reality, dan teknologi algoritma diterapkan misalna dari sudut pandang utilitas air? Jawabannya tidak hanya tertulis di lembaran kertas. 

Teknologi digital bukan hanya dimasukkan sebagai perusahaan utilitas belaka. Dunia memerlukan ekosistem lengkap dan rencana strategis yang jelas seperti diterapkan oleh Grundfos

Dunia harus bergerak cukup cepat demikan saran yang dikutip dari laman smartwatermagazine.com. Tiga kebutuhan utama manusia meliputi air, energi, dan makanan. Akan tetapi, kita tidak boleh abai tentang kualitas udara yakni O2 yang juga penting bagi umat manusia.

Kelangkaan air (bersih) berpotensi melumpuhkan rantai pasokan pangan dan energi serta melorotkan pertumbuhan ekonomi. 

“Kita berada di awal perubahan yang luar biasa, mari kita bekerja sama untuk mendorong perubahan nyata di dunia ini,” demikian saran smartwatermagazine.com sejalan dengan upaya Grundfos.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *