Energi, Supporting

Sepeda Bambu Tembus Jarak 1504 km, Kolaborasi Rimba Makmur Utama-Athletica

ShareAsyik menggunakan sepeda bambu yang mampu menembus jarak 1504 km. Journey from Zero   diprakardai oleh PT Rimba Makmur Utama dan Athletica. Kapan...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Asyik menggunakan sepeda bambu yang mampu menembus jarak 1504 km. Journey from Zero   diprakardai oleh PT Rimba Makmur Utama dan Athletica. Kapan para pihak mengikut-sertakan  jurnalis! Liputan lebih seru dan fungsional.   

Pesepeda berjumpa dengan berbagai komunitas yang peduli terhadap lingkungan (Foto/@: PT Rimba Makmur Utama)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – PT Rimba Makmur Utama (sumber): Penggunaan sepeda bambu merupakan salah satu ciri khas Indonesia. Hal itu diwujudkan dalam proyek Journey from Zero (JFZ) yang merupakan kolaboratif PT Rimba Makmur Utama (RMU) dengan Athletica Company (Athletica).

RMU adalah pemilik/pengelola inisiatif restorasi ekosistem proyek Katingan Mentaya sedangkan Athletica adalah perusahaan yang menggeluti industri olahraga. 

Kolaborasi kedua perusahan itu diwujudkan dalam bentuk kegiatan perjalanan darat dengan menggunakan sepeda bambu.   Pada Agustus 2022 kegiatan bersepeda disudahi oleh  12 pesepeda pada rute terakhir Banyuwangi – Denpasar sejauh 211 kilometer. Mereka mengendarai Spedagi yamg terbuat dari bambu karya Singgih Kartono.

Sebagai bagian dari inisiatif kampanye Journey to Zero (JTZ) dengan #BirukanLangit dan betemakan Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon yakni melakukan sepeda jarak jauh yang  diawali dari Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, menuju Denpasar, Bali. 

Tahun 2023, Journey from Zero perjalanan dimulai dari Bali menuju Lombok, Sumbawa, dan berakhir di Sumba. Sembilan pesepeda secara estafet mengendarai sepeda bambu dengan menempuh jarak sejauh 1.504 kilometer.

Kegiatan itu bertujuan  untuk menyebarkan kesadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan meminimalisasi kendaraan berbahan bakar untuk mengurangi penggunaan emisi karbon.

Tiga pesepeda seperti Riyadh Nadlir Afwan, Muhammad Rifqi Akbar,  dan Edmund Jed Solaiman memulai perjalan dari pulau Bali pada Kamis, 1 Juni 2023. 

Mereka disambut oleh perwakilan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Ketut Subandi yang menceritakan situasi dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menangani salah satu isu krusial yang kita alami.

Bagaimana  kebiasaan pola hidup yang baik dapat membantu menangani permasalahan sampah sedangkan waktu semakin mengkhawatirkan?

Journey from Zero merupakan kegiatan yang sangat positif untuk mengampanyekan hidup sehat melalui kegiatan bersepeda untuk memberikan awareness pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat,” ungkap Ketut Subandi, Kepala upt  Mangrove Tahura. 

Kegiatan Journey from Zero tahun 2023 melakukan  perjalanan panjang dengan mengendarai sepeda bambu transportasi yang  ramah lingkungan.

Para pesepeda berinteraksi dengan komunitas dan penggiat lingkungan. Mereka berdiskusi dan menyemangati komunitas agar menjadikan lingkungan lebih baik.

Beberapa komunitas yang ditemui oleh para pesepeda: Sungai Watch sebuah organisasi yang bergerak dalam pembersihan sungai dengan misi menjaga perairan.

Sedangkan Bye Bye Plastic Bags sebuah gerakan anak muda dengan misi tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai. Di Lombok, pesepeda bertemu dengan pengurus Bank Sampah NTB Mandiri dan Anak Alam Learning House di pulau Sumbawa.

Melati Wijsen, Founder Bye Bye Plastic Bags mengatakan, “Kampanye Journey from Zero, bersepeda dari Bali, Lombok, Sumbawa dan Sumba menjadi cara yang sangat kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak muda untuk peduli atas lingkungan dan bisa membuat perubahan.”

Komunitas Bye Bye Plastic Bags dan Journey from Zero hadir untuk memesankan bahwa waktu semakin terbatas untuk membuat perubahan. 

“Anak muda mungkin hanya 25 persen dari populasi dunia, tetapi kita merupakan 100 persen dari masa depan dan kita semua bisa menjaga lingkungan.” tandas Melati Wijsen.

Sementara itu, PT Rimba Makmur Utama adalah perusahaan yang menawarkan solusi berbasis alam atau nature-based solution enterprise yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon melalui inisiatif berbasis lingkungan. 

Perusahaan ini memegang konsesi untuk restorasi dan konservasi hutan gambut seluas 157.875 hektar di Kalimantan Tengah dengan nama Katingan Mentaya Project (KMP). 

Sedangkan Katingan Mentaya Project (KMP) merupakan nature-based solution project terbesar di dunia, ditinjau dari upayanya untuk mengurangi emisi karbon yang diproyeksikan selama 60 tahun ke depan (masa  berlakunya konsesi) atau sebesar 7.5 juta metrik ton karbon per tahun.

KMP bekerja sama dengan 35 desa di 2 kabupaten di  area konsesi milik KMP yang membuat program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi restoratif untuk menciptakan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat desa secara berkelanjutan.

Meski area konsesi restorasi mencapai 157.875 hektar, area yang terdampak mencapai 305.000 hektar.

KMP adalah pemegang sertifikasi Verified Carbon Standard (VCS) dan Climate, Community & Biodiversity Standards (CCCBS) dengan Triple Gold Standard yang diterbitkan Verra sebuah badan sertifikasi carbon credit yang diakui secara internasional. 

Sedangkan Journey to Zero (JTZ) merupakan kampanye yang digulirkan oleh RMU pada hari Zero Emission Day, 21 September 2020.  

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi milenial agar lebih ramah lingkungan dan ramah sosial.  

JTZ mengedukasi, mengaspirasi,  dan mengajak generasi muda guna melangkah untuk mendukung kelestarian lingkungan, dan menjadi wadah edukasi emisi karbon bagi generasi muda.  

Kampanye JTZ #BirukanLangit diaplikasikan ke dalam tantangan virtual yang unik guna memberikan pemahaman kepada generasi muda: Penting mengurangi emisi karbon melalui kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari. 

Sejak digulirkan, JTZ melakukan kolaborasi dengan  banyak komunitas yang memiliki visi misi yang sama,  antara lain bersama @imuralid dengan membuat mural #BirukanLangit di kota Sampit, membuat video musik Lestari bersama beberapa musisi Indonesia.

Kampanye #BirukanLangit di kota-kota besar tempat penyelenggaraan Audax Indonesia, diskusi emisi karbon dan instalasi seni di Pos Bloc Jakarta &  JNMBloc Yogyakarta. 

Sesekali, para pihak mengikut-sertakan para jurnalis! Liputan pasti lebih seru dan fungsional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *