MARINE JOURNAL, Maritime-Tech, Video

Petugas Pemadam Kebakaran Tahu Posisi di Kapal yang Terbakar, Lampu LED di Lengan Menyala

ShareBagaimana petugas pemadam kebakaran mengetahui posisi saat berada di dalam kapal yang terbakar? Aplikasi dalam Laptop menyalakan lampu LED yang menempel di...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Petugas Pemadam Kebakaran

Bagaimana petugas pemadam kebakaran mengetahui posisi saat berada di dalam kapal yang terbakar? Aplikasi dalam Laptop menyalakan lampu LED yang menempel di lengan. Data memandu petugas untuk mengetahui sumber api dan zat kimia yang berbahaya. GPS tak berfungsi.

Petugas Pemadam Kebakaran
Kebakaran kapal menimbulkan tantangan khusus bagi petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran tahu posisi di kapal yang terbakar (Foto/© iStock.com, Yuri_Arcurs, S-Gard, Fraunhofer FKIE)

Ketika terjadi kebakaran di kapal yang sedang berlayar atau berlabuh, petugas sangat bergantung pada informasi verbal dan tata letak dek  di kapal. 

Petugas Pemadam Kebakaran Tahu Posisi di Kapal yang Terbakar

Saat tim pemadam kebakaran berada di bawah dek, hampir tak ada cara untuk mengetahui posisi di mana mereka berada, dan kontak radio pun bisa hilang.

Di dalam sistem baru ini—ketika operasi pemadam kebakaran dimulai—rencana pengaturan umum kapal (wajib disimpan di semua kapal di atas kapal) diungguh dan menjadi dasar perangkat lunak menghasilkan laporan situasi secara digital. 

Sejak ditemukan aplikasi baru ini, semua informasi yang dikumpulkan oleh apa yang disebut tim penyerang—selama proses perjalanan menuju lokasi api yang dimasukkan ke dalam sistem. Pengumpulan data kebakaran demikian cerdas dan cepat. 

Aplikasi Global Positioning System  (GPS) tidak dapat diakses dari bagian dalam kapal yang terbakar. Posisi tim pemadam kebakaran ditentukan oleh sensor akselerasi dan giroskopik yang terintegrasi di sepatu bot para petugas.  

Berdasarkan titik awal yang ditentukan, sistem dapat menghitung posisi petugas pemadam kebakaran saat bertugas pada waktu tertentu, dan menunjukkannya di peta digital kapal.

Hal berikutnya yang perlu diketahui oleh petugas pemadam kebakaran adalah jenis zat yang berbahaya yang mungkin ada  di dalam kapal—termasuk tingkat suhu tinggi di tempat petugas pemadam kebakaran berada. 

Petugas dibantu sensor yang menempel pada pakaian petugas pemadam kebakaran yang dapat mendeteksi zat berbahaya dan mengukur suhu tubuh dan lingkungan. Cara ini menghilangkan kebutuhan petugas pemadam kebakaran untuk membawa alat pengukur tambahan.

Kualitas pakaian pelindung modern seringkali sangat bagus dan petugas pemadam kebakaran  tidak lagi merasakan panas. Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa mereka berada di area yang terlalu panas sampai pakaian mereka bisa  meleleh. 

Anda mungkin mengatakan pakaian pelindung hari ini ‘terlalu bagus.’ Pembacaan suhu yang dikirimkan ke petugas pemadam kebakaran memungkinkan mereka untuk memutuskan, misalnya, memanggil petugas pemadam kebakaran  kembali dari daerah berbahaya dengan mengklik sebuah tombol. 

Inilah menyebabkan lampu LED di lengan alat pelindung petugas menyala, menandakan perintah untuk segera mundur. Pembacaan dari sensor juga memungkinkan petugas untuk mengetahui distribusi suhu di bawah dek dan menentukan sumber atau lokasi api.

Bagaimana keamanan di atas kapal? Selain perlindungan yang ditingkatkan secara signifikan bagi petugas pemadam kebakaran, proyek EFAS ini juga mencakup keamanan di sekitar kapal-kapal lainnya yang sedang berelabuh di dermaga. 

Api harus dicegah agar tidak merembet ke kapal-kapal lainnya dan infrastruktur di sekitar Pelabuhan termasuk ancaman api bagi orang-orang di sektar Pelabuhan.

Untuk memvisualisasikan bahaya dengan lebih baik, dua jenis sistem sedang dikembangkan yakni  sistem stasioner yang dipasang di kendaraan komando yang menyediakan semua informasi, dan sistem bergerak untuk kepala operasi dan pemimpin tim. 

Para pihak terkait menerima semua informasi yang relevan tentang kemajuan operasi dan langkah-langkah pemadaman kebakaran dari unit yang dikerahkan melalui komputer tablet. 

“Sistem seluler dirancang untuk memastikan bahwa penerima hanya menerima informasi yang relevan dengan peran mereka,” kata Dr. Daniel Feiser, koordinator proyek. Teknologi buatan para ahli Fraunhofer FKIE menurunkan beban petugas pemadam kebakaran yang sedang bertugas.

Untuk menguji kesesuaian praktis sistem, tim menerapkannya dalam skenario operasi nyata sebagai bagian dari evaluasi penutupan utama. 

Dinas pemadam kebakaran profesional di Rostock menyediakan instasinya untuk melakukan  pengujian di Dresden yakni bekas kapal motor Jerman yang telah dijadikan sebagai museum. Tim penguji sangat senang dengan sistem tersebut.

“Evaluasi tersebut sukses besar dalam hal aliran informasi, organisasi, dan hasil,” imbuh Dr. Daniel Feiser. 

“Kepala operasi dan pemimpin tim dapat menggunakan sistem pendukung operasional yang baru setelah pengenalan singkat dan mereka menganggapnya intuitif, efisien dan memuaskan. Pencapaian itu merupakan pengakuan yang tinggi atas pekerjaan kami,” tandas Dr. Daniel Feisher. 

Silakan menyimak video dokumenter tentang evaluasi ini, termasuk deskripsi teknologi yang digunakan, dengan mengakses laman https://www.youtube.com/watch?v=J4lsULCIjrg

Diharapkan inovasi yang dikembangkan selama proyek EFAS pada akhirnya bermanfaat bagi departemen pemadam kebakaran dan tim dukungan darurat lainnya di  berbagai negara. 

Simak catatan Dr. Daniel Feiser, “Tujuan jangka panjang adalah menggunakan aplikasi EFAS tidak hanya untuk kapal yang berlabuh di Pelabuhan. Berguna juga untuk kapal yang sedang berlayar di laut, dan untuk membantu memadamkan kebakaran di stadion, fasilitas industri, dan bangunan umum.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *