Human Development

Patogen Utama Diami Kantung Periodontal

ShareApakah ada cara melawan bakteri Porphyromonas gingivalis yang sangat beracun itu? Bakteri menggunakan enzim spesifik terlibat dalam maturasi protein yang disebut bacterial...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >

Apakah ada cara melawan bakteri Porphyromonas gingivalis yang sangat beracun itu? Bakteri menggunakan enzim spesifik terlibat dalam maturasi protein yang disebut bacterial glutaminyl cyclase.

Pusat aktif dari enzim glutaminyl cyclase bakteri. (Sumber foto/©: Fraunhofer IZI)
Pusat aktif dari enzim glutaminyl cyclase bakteri. (Sumber foto/©: Fraunhofer IZI)

“Kami mencari obat untuk melawan bakteri Porphyromonas gingivalis yang sangat beracun,” jelas Profesor Hans-Ulrich Demuth, inisiator dan kepala grup proyek di Halle.

Patogen utama agresif ini hidup di kantung periodontal dalam mulut dan bertanggungjawab untuk gingivitis, penyakit gusi di mana periodontitis bisa berkembang.

Patogen berkembang pesat pada degradasi kolagen oral. Porphyromonas gingivalis menghancurkan jaringan gusi menggunakan enzim pendegradasi protein–protease–yang aktif sebelum mereka dilepaskan dalam mulut. Untuk memicu mekanisme ini, bakteri menggunakan enzim spesifik terlibat dalam maturasi protein yang disebut bacterial glutaminyl cyclase.

Ini yang difokuskan oleh para peneliti, sebagaimana mereka berharap untuk melawan gingivitis dengan menghalangi kunci bakteri enzim dan kemudian membuat lapar patogen. Untuk itu Profesor Demuth dan timnya mencari sebuah inhibitor yang dapat mengurangi aktivitas enzim.

Para peneliti yang berbasis di Halle, Jerman, mengkarakterisasi glutaminyl cyclase pada mamalia beberapa tahun yang lalu, dan menemukan sifat baru enzim.

“Enzim memainkan peran penting dalam reaksi berlebih imunitas pada penyakit dan terlibat dalam kondisi inflamasi seperti rheumatoid arthritis, COPD dan penyakit Alzheimer. Terbukti terdapat kaitan fundamental antara beberapa infeksi bakteri dan berbagai penyakit inflamasi yang masih perlu dikaji lebih lanjut,” penjelasan Profesor Dermuth.

“Kami percaya bahwa di dalam penderita Alzheimer, contohnya glutaminyl cyclase manusia membentuk jenis amyloid beta-peptide yang sangat berbahaya bagi sel saraf.” Sebuah pendekatan perawatan untuk Alzheimer yang berbasis pada ide tersebut saat ini sedang diujicoba secara klinis.

Grup ini telah mencapai kesuksesan awal. Dari satu pak berisi 20 komponen, para peneliti dapat menyaring beberapa susbtansi dengan keefektifan tinggi yang menghambat pertumbuhan patogen Porphyromonas gingivalis hingga 95 persen ketika diujikan pada model kultur sel. Pengujian pada pun binatang sedang direncanakan.

Komponen baru tanpa efek samping

Bagaimananpun, sebelum produk baru untuk perawatan periodontitis dapat masuk ke pasaran, perlu melalui rangkaian investigasi dan studi. Langkah pertama adalah untuk optimasi substansi terpilih, diikuti dengan percobaan klinis untuk menguji bentuk dan jumlah obat mana yang terbaik.

“Ini adalah proses yang membutuhkan waktu lama, panjang. Namun, higienitas oral yang baik saja tak cukup untuk melawan periodontitis. Intervensi pengobatan tambahan diperlukan untuk mencegah bakteri Porphyromonas gingivalis dari menyebabkan penyakit inflamasi lebih lanjut,” kata Profesor Demuth. Tak seperti antibiotik konvensional, yang sering digunakan dokter gigi untuk merawat penyakit periodontal akut, produk baru tak memiliki efek samping.

“Ini diaplikasikan lokal dan tidak melewati liver. Ini hanya menargetkan pada area yang terinfeksi,” Profesor Dermuth mendeskripsikan keuntungan konsep. Konsorsium penelitian bertujuan untuk memiliki seluruh studi berbasis binatang yang akan dilaksanakan pada  tahun 2016. Pencarian partner untuk membantu pemasaran obat direncanakan mulai tahun 2017 dan seterusnya. (Bahan diolah dari Combatting perioodontitis pathogens tulisan Britta Widmann, Fraunhofer 2/2015)

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik Kesehatan Gigi (3)
Cara Merawat Mulut dengan Benar

[/box]

[box]

Terhubung dengan Baik 

 

Project Group for Drug Design and Target Validation di Fraunhofer Institute for Cell Therapy and Immunology IZI dibuka di Halle, Jerman pada tahun 2013. Inisiator dan kepala grup proyek adalah Profesor Hans-Ulrich Demuh, seorang ahli dalam penelitian protein. Dalam waktu yang lama, dia mengepalai sebuah grup kerja penelitian obat di Martin-Luther-Universität Halle-Wittenberg, Jerman, dan kemudian di Leibniz Institute for Natural Product Research di Jena.

 

Selama waktunya sebagai CEO perusahaan bioteknologi Probiodrug AG, timnya mengembangkan konsep untuk perawatan adult-onset diabetes yang telah tersedia di pasaran saat ini. The Land of Saxony-Anhalt dan European Regional Development Fund (ERDF) mendukung secara finansial fase perkembangan lima tahun grup proyek.

 

Sementara ini terdapat 40 pegawai bekerja pada grup proyek, sebuah tim yang menyatukan ahli biologi, biokimia, bioinformatika, apoteker, dan teknisi serta mahasiswa program sarjana dan pascasarjana dari Anhalt University of Applied Science juga universitas Halle dan Leipzig. Mereka mengembangkan obat dan sistem pengujian baru atas nama atau dalam kolaborasi dengan partner dari industri farmasi dan bioteknologi.

 

TRIGGER, sebuah proyek UE yang bertujuan untuk mengembangkan obat anti-periodontitis, yang diluncurkan berdekatan setelah grup proyek didirikan. Ini adalah satu dari beberapa proyek yang mengumpulkan total pendanaan lebih dari 750.000 euro di tahun pertama. Beberapa tahun mendatang. Grup proyek juga diharapkan untuk melengkapi pekerjaan penelitian dengan mengembangkan jaringan regional.

 

“Tujuan kami adalah untuk memainkan peranan penting dalam daerah metropolitan universitas Halle-Leipzig, fasilitas pendidikan tinggi, institusi sejenis dan partner industri di Saxony dan Saxony-Anhalt,”jelas  Profesor Demuth membuka rencana untuk beberapa tahun ke depan.

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *