Inspiration, MICE

Model PALM-4U Bantu Perencanaan Kota, Lawan Keruntuhan Iklim

ShareGunakan model PALM-4U guna membantu perencanaan kota. Kita harus melawan atau mengatasi keruntuhan yang disebabkan perubahan iklim agar kesehatan warga terjamin dan...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Gunakan model PALM-4U guna membantu perencanaan kota. Kita harus melawan atau mengatasi keruntuhan yang disebabkan perubahan iklim agar kesehatan warga terjamin dan nyaman. 

Model iklim perkotaan PALM-4U menganalisis dampak proyek pembangunan perkotaan terhadap iklim lokal. Analisis ini dapat diskalakan dari tingkat bangunan individu atau lingkungan kota hingga seluruh kota di suatu negara—seperti #IKN (Foto/©: Fraunhofer IBP)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSRI.co.id – Fraunhofer (sumber): Para pengelola dan pemimpin kota sebaiknya menggunakan model PALM-4U salah satu cara untuk meredam suhu panas ekstrim.  

Hari-hari belakangan ini, kita merasakan iklim sangat gerah. Udara pengab terutama di kota-kota terasa membakar kulit.

Seiring perubahan iklim yang sedang berlangsung, seperti peristiwa cuaca ekstrem yang pada  musim panas yang berkepanjangan berdampak pada keseharian kita. 

Demikian pula peristiwa badai, dan hujan lebat semakin sering terjadi di kota-kota yang menyebkan hidup warga menjadi tegang atau stres. 

Kita berterima kasih kepada para peneliti yang mampu menciptakan suaru teknologi yang berguna untuk menghadapi perubahan iklim di perkotaan baru dengan model PALM-4U

Simulasi  ini memungkinkan staf kota dan perencana kota untuk mensimulasikan efek dari proyek konstruksi yang direncanakan dan dibangun.

Para peneliti  berusaha menciptakan model iklim di perkotaan sehingga para pengelola kota mampu mengukur konsekuensi dari peristiwa cuaca yang ekstrem sebelum terjadi. 

Dengan demikian, pengelola kota  dapat meningkatkan kualitas hidup di kawasan perkotaan  sekaligus melindungi kesehatan orang sakit dan orangtua yang rentan terhadap suhu (panas) ekstrim. 

Akibat perubahan iklim, demikian para ahli menyimpulkan, iklim di perkotaan berpeluang runtuh dari normal ke tingkat paling buruk. 

Para peneliti di Fraunhofer Institute for Building Physics IBP yakni institut yang mendalami fisika bangunan dan menciptakan antarmuka pengguna untuk simulator. 

Mereka memanfaatkan keahlian yang digeluti selama bertahun-tahun.

Keahlian para peneliti mencakup bidang higrotermik dan iklim di kawasan penggunaan dan alam terbuka yang umumnya segar dan sejuk.

Perubahan iklim menimbulkan tantangan bagi kita semua, tidak terkecuali bagi  para perencana dan membangun kota seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara yang sedang berlangsung di Kalimantan Timur. 

Para peneliti memperkirakan kejadian musim panas yang berkepanjangan, hujan lebat, dan badai akan meningkat di masa mendatang—tidak terkecuali di Indonesia. 

“Daerah perkotaan yang berpenduduk padat sangat rentan terhadap peristiwa semacam cuaca ekstrem, dan hal itu lebih dari sekadar memengaruhi kesejahteraan masyarakat,” urai ilmuwan Matthias Winkler yang juga pakar di bidang hygrothermics atau higrotermik di Fraunhofer IBP. 

Kondisi termal dan kelembaban serta transportasi dalam suatu bangunan dan komponen bangunan digabungkan. 

Tingkat kelembaban yang tinggi menghasilkan kehilangan panas yang lebih tinggi, dan kondisi suhu dalam komponen bangunan mempengaruhi transportasi kelembaban. 

Analisis kopling panas dan kelembaban yang menurut para ahli menamainya dengan  hygrothermics.

Matthias Winkler melanjutkan  bagi individu yang lebih lemah atau mengalami kesehatan yang  mudah buruk, misalnya orang-orang di panti jompo, pusat penitipan anak dan rumah sakit, peristiwa cuaca ekstrem berdampak sangat berbahaya terhadap kesehatan mereka. 

Oleh sebab itu, manajemen perkotaan seperti kotamadya harus  bekerja secara intensif dalam perencanaan inisiatif konstruksi yang dapat membantu mengurangi konsekuensi perubahan iklim.

Para stake holders berpeluang membuat iklim kota  yang dapat dikelola sampai batas tertentu, sehingga menjaga dan meningkatkan kualitas hidup warga perkotaan.

Model iklim perkotaan dengan model PALM-4U memungkinkan pengguna untuk menggambarkan dan mensimulasikan bagaimana proyek konstruksi berdampak terhadap iklim di perkotaan, yang menjadikannya sumber daya berharga untuk kantor perencanaan dan kotamadya. 

Ini dapat digunakan untuk mensimulasikan penghijauan fasad atau menanam pohon, misalnya, untuk mengetahui apakah langkah-langkah ini meningkatkan tingkat kenyamanan termal warga. 

Model PALM-4U menurut para ahli sebagai model terpisah untuk simulasi lapisan batas atmosfer perkotaan. 

Alan tetapi, dari sudut pandang teknis  model PALM-4U merupakan komponen khusus yang  dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian lapisan batas perkotaan akademik modern.

Perencanaan kota praktis terkait dengan iklim mikro perkotaan dan perubahan iklim. Komponen model PALM-4U dikirimkan bersama PALM dan tersedia setelah pemasangan PALM.

Simulator iklim perkotaan juga memungkinkan untuk mengidentifikasi ruang yang sangat terpengaruh dampak suhu tinggi.  

Para peneliti memodelkan dampak proyek konstruksi seperti memasang ruang hijau atau membuka permukaan terhadap iklim di daerah sekitarnya sebelum menerapkannya. 

Tim Matthias Winkler memberikan kontribusi mereka pada alat yang kompleks dengan mengembangkan GUI PALM-4U, antarmuka pengguna yang memiliki struktur logis dan lugas serta memungkinkan pengguna untuk mengonfigurasi semua fungsi dan parameter yang diperlukan.

Baca juga :Pengelola Mengetahui Dampak Konstruksi, Menghitung Kecepatan Angin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *