Packaging, Packaging & Food Processing

Minyak Nabati Pohon Menjadi Busa Bahan Plastik, Selamatkan Sumber Alam

ShareBagaimana cara mengolah minyak nabati pohon menjadi bahan busa plastik?  Simak kehebatan para peneliti yang menggali potensi alam. Manusia menyedot fosil selama...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Minyak Nabati

Bagaimana cara mengolah minyak nabati pohon menjadi bahan busa plastik?  Simak kehebatan para peneliti yang menggali potensi alam. Manusia menyedot fosil selama ratusan tahun.

Minyak Nabati
Para peneliti menghasilkan sampel yang terbuat dari plastik dengaan menggunakan bahan minyak nabati dari pohon. Diiuji coba pengerasan  yang berbeda. Minyak nabati pohon menjadi busa bahan plastik, selamatkan sumber alam (Foto/@: Fraunhofer IMWS)

Tersedia beragam potensi di alam yang memberikan demikian kaya sumber—termasuk bahan bahan plastik  dari minyak nabati pohon.

Salah satu contohnya adalah bahan bakar (minyak) yang berasal dari fosil bisa diurai jadi bahan plastik. Akan tetapi, jumlah fosil semakin terbatas karena manusia telah menyedotnya selama beratus-ratus tahun.

Oleh karena itu, manusia harus mampu menggantikan sumber daya fosil sekaligus memelihara kelestarian lingkungan dan alam yang rusak. Bagaimana cara menciptakan bahan plastik dari sumber lain? Ini tantangan bagi para peneliti Sn ilmuwan.

Salah satu bahan yang berasal dari tambang minyak adalah bahan plastik yang berasal dari  massa organik.

Tim peneliti Institut Fraunhofer untuk Mikrostruktur Bahan dan Sistem IMWS mengembangkan massa organik itu yang dimasukkan ke kluster  kelompok BioEconomy.

Peneliti menghasilkan polimer organik berkelanjutan dan kemudian pengganti bahan minyak untuk dijadikan bahan plastik berupa polimer.

Bahan polimer ini digunakan sebagai pembuatan  furnitur, pelapis lantai, dan bahan busa struktural—bahan plastik tentu lebih ringan dan fleksibel.

Diakui bahwa awalnya produk dari minyak mentah yakni bahan baku bersumber  dari alam—termasuk sebagai pembuatan bahan plastik makin menyusut dan pasti habis.

Bagaimana cara memenuhi kebutuhan industri pada masa mendatang? Beragam fungsi bahan plastik seperti kemasan (packaging) makanan, eloktronik, dan dapat diolah menjadi komponen pengganti logam yang digunakan sebagai bagian kendaraan.  

Kita harus konsisten melindungi iklim dan alam yang memberikan sumber kehidupan bagi penghuni bumi.

Untuk tidak merusak sumber daya alam, kita harus mencari sumber alternatif lain berdasarkan penggunaan bahan baku terbarukan—termasuk pengganti bijian yang dijadikan bahan plastik yang berasal dari pohon.

Para peneliti berasal dari Fraunhofer IMWS dan Pusat Fraunhofer (Proses Bioteknologi Kimia CBP)—didukung perusahaan Miltitz Aromatics, Hennecke Polyurethane Technology, BARiT Kunstharz, Belagstechnik,  ö_Konzept—mengerjakan proyek Effimat.    

Tim ilmuwan mengembangkan polimer organik untuk penutup lantai, bahan busa, dan teknologi pemrosesan. Sebekumnya produk-produk itu diproduksi dengan menggunakan bahan minyak mentah yakni minyak nabati dari pohon.

Tim peneliti ingin mencapai ruang lingkup baru untuk bahan substitusi yang inovatif dan dapat menggantikan bahan konvensional—hasilnya harus setara atau baru.

Peneliti mengawali dengan campuran zat minyak sebagai  dasar penghasilan sistem resin reaktif dan berkualitas tinggi.

Tim menggunakan berbagai tahap perlakuan sintetis dan komponen penghubung silang—menghasilkan bahan plastik padat dan cocok digunakan dalam pekerjaan konstruksi.

Kombinasi minyak dengan agen pengikat silang pengerasan yang dingin merupakan pendekatan yang sama sekali baru di bidang plastik berbasis bio.

Produk sampingan minyak dikembangkan ke dalam siklus produksi yang tahap penggunaan lebih lanjut dengan pemanfaatan batang kayu atau pohon yang nilai potensinya  meningkat.

Tim peneliti menguji metode busa bertekanan tinggi khusus dengan campuran resin diisi ke dalam cetakan alat yang sesuai. Busa digunakan sebagai ekspansi propelan untuk memproduksi produk busa setengah jadi.

Campuran resin berkualitas tinggi harus diperoleh terlebih dahulu dan pengeras anhidrida yang sesuai terus dikembangkan.

Dalam pengujian bahan ekstensif, banyak kombinasi zat dan pengeras dikarakterisasi dengan sifat-sifatnya dan berbagai massa cetakan dan busa struktural diproduksi pada skala laboratorium.

Berdasarkan hasil pengujian, busa campuran resin diuji secara paralel pada skala industri dan penggunaan spesifiknya dalam bentuk penutup lantai berikat resin organik.

Tim peneliti Fraunhofer IMWS memproduksi massa dan busa cetakan untuk keperluan industri material dan mengkarakteristikkannya secara mekanis, termo-mekanis, dan morfologis.

Sistem resin artifisial bermutu tinggi digunakan untuk berbagai aplikasi—dimodifikasi sesuai dengan persyaratan dan pemrosesan—hasilnya selama proyek berlangsung.

“Keuntungan sistem resin artifisial inovatif tidak hanya terletak pada asal biogenik dari bahan awal yang digunakan, namun metode pembuatan umumnya lebih hemat energi. Busa  struktural berbasis minyak nabati mengeras lebih cepat dengan suhu rendah selama pemrosesan,” urai Nicole Eversmann, pemimpin proyek dari Fraunhofer IMWS.

Sistem resin buatan dapat mencetak poin dalam hal kompatibilitas kesehatan. Bahan lastik berbasis minyak nabati dari pohon—digunakan untuk produk khusus seperti kemasan dan helm. Kelas material juga cocok untuk konstruksi dan pembuatan furnitur.

Apakah Indonesia telah mengolah pohon penghasil minyak nabati jadi busa bahan plastik?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *