Inspiration, MICE

Merawat Pinggul dan Sendi Lutut dengan Telemedis, Hindari Operasi

ShareMelatih dan merawat pinggul dan sendi lutut dengan telemedis atau telemedicine dapat menghindari operasi berbiaya mahal. Setiap orang melakukan terapi sendiri dengan...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >
Merawat Pinggul dan Sendi Lutut

Melatih dan merawat pinggul dan sendi lutut dengan telemedis atau telemedicine dapat menghindari operasi berbiaya mahal. Setiap orang melakukan terapi sendiri dengan melihat video, dan yang disiplin berlatih, terhindar dari serangan jantung dan parkinson.

Merawat Pinggul dan Sendi Lutut
Rehabilitasi di ruang keluarga Anda sendiri: Pasien yang mengalami ng diambukng diambukng diambukmasalah pinggul dan persendian lutut segera mendapat penyembuhan dengan terapi latihan telemedis  baru yang efektivitasnya terbukti. Produk telah tersedia di pasar sejak tahun 2019. Sedangkan gambar kanan (bing.com) merupakan sendi lutut yang terinfeksi bateri atau septic arthritis.  Merawat pinggul dan sendi lutut dengan telemedis (Foto/©: Matthias Heyde/Fraunhofer FOKUS)

 

Merawat Pinggul dan Sendi Lutut

Jika tulang pinggul dan lutut terasa tak enak atau nyeri segeralah bertindak untuk mengetahui penyebab dan jenisnya. Jangan biarkan hal itu lebih lama karena bisa berujung ke meja bedah operasi dengan biaya sangat mahal. Penderitaan belum tentu  menghilang pascaoperasi.

Siapa pun yang menderita sendi pinggul dan sendi lutut termasuk pemilik lutut buatan harus menghabiskan banyak waktu dalam rehabilitasi dan biaya. Jangan kuatir.

Penderita pinggul dan sendi lutut dapat menyembuhkan diri sendiri dengan terapi latihan telemedis baru atau telemedicine—hasil temuan tim ahli pada tahun 2018. Latihan secara konsisten merupakan keharusan yang dilakukan oleh pasien.

Namun, orang yang bekerja sering kali merasa sehat dan tidak perlu membuat janji karena kesibukan bekerja dan merasa terbatas waktu. Jika pinggul dan sendi lutut yang sakit dibiarkan tanpa terapi atau ditunda, biaya lebih besar, dan kualitas kesehatan menurun. 

Merawat Pinggul dan Sendi Lutut

Berkat pergulatan tim peneliti Fraunhofer dan mitra yang mengembangkan terapi latihan berbasis telemedicine yang dihasilkan melalui proyek ReMove-It. Pasien tidak perlu ke klinik lagi. 

Dengan mengikuti latihan telemedis (baru) memungkinkan pasien keluasa mengatur rehabilitasi secara fleksibel di tempatnya sendiri. 

Kemanjuran Latihan telemedicine ini telah terbukti dalam studi yang representatif, dan hasil proyek ReMove-It telah diajukan untuk disetujui badan otoritas sebagai perangkat medis sejak tahun 2019.

Sendi panggul dan lutut buatan merupakan alasan paling umum untuk tindakan rehabilitasi di Jerman dan negara-negara lain termasuk Indonesia yang belakangan ini, kita sering mendengarkan keluhan sakit pinggul dan sendi lutut yang menimpa sebagian masyarakat. 

Pasien harus menjalani rehabilitasi rawat inap yang lebih lama untuk dapat dengan cepat mendapatkan kembali gerakan tubuh secara normal seperti semula. 

Masalahnya, di wilayah yang secara struktural lemah, sering terjadi pengobatan yang tidak memadai. Pada saat yang sama, program kesehatan yang dipromosikan tidak dihadiri karena terikat jam kerja atau jarak ke klinik rehabilitasi terlalu jauh dari lokasi pasien.  

“Keadaan itu merupakan tantangan bagi pekerja di daerah pedesaan. Tawaran telemedis berbasis Internet dapat menjadi suplemen yang bermanfaat untuk menangani kasus-kasus seperti itu,” pendapat Dr. Michael John pakar Kesehatan Institut Fraunhofer untuk Sistem Komunikasi Terbuka FOKUS.

Dalam penggarapan proyek ReMove-It, para peneliti di Berlin, Jerman, bekerja sama dengan klinik rehabilitasi, dokter olahraga, dan ilmuwan rehabilitasi sukses mengembangkan terapi olahraga berbasis telemedicine atau telemedis yang dapat dilakukan oleh pemilik pinggul dan lutut buatan. 

Dengan sistem MeineReha® ciptaan Fraunhofer FOKUS, tim peneliti menunjukkan hasil yang efektiv melalui studi yang representatif dan telah ditawarkan sebagai perangkat medis untuk fasilitas rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan sejak tahun 2019.

Di pusat terapi latihan berbasis telemedis disediakan perangkat video. Terapis melakukan latihan yang ditentukan bersama. Pasien meniru gerak terapis dari gambar di layar berukuran lebar. Video direkam oleh terapis masing-masing yang dirancang secara individual sesuai kebutuhan setiap pasien. 

Pasien mengikuti latihan cara berdiri, duduk, dan berbaring yang dilakukan seperti dalam gambar di video. Jika pasien tidak mematuhi pedoman medis, ia menerima instruksi koreksi selama pelaksanaan latihahan Gerakan berlangsung. 

Setelah menyelesaikan latihan, pasien menerima umpan balik mengenai kualitas kinerja dalam bentuk tanda merah atau warna hijau yang dikaitkan dengan tubuh bagian atas, lengan dan kaki. 

Setelah sesi terapi, staf medis di klinik menerima data gerakan yang didokumentasikan selama prosedur latihan melalui Internet. 

Dokter dan terapis pembimbing memiliki gambaran tentang tingkat kinerja dan perkembangan pasien, dan secara optimal menyesuaikan rencana perawatan dengan kemajuan terapi. 

Dokter, terapis, dan pasien yang merawat tetap berhubungan secara konstan dengan bantuan pesan berupa teks, audio, dan video. Pasien harus memiliki camera 3D kecil dengan akses Internet, dan perangkat lunak yang sesuai serta memiliki layar TV standar. 

Pasien dipandu cara penggunaan sistem yang dibimbing oleh terapis. Pasien mendapat manfaat dari terapi individu yang tidak bergantung pada lokasi dan waktu. Tingkat akurasi sistem sangat tinggi sehingga kinerja latihan dan keberhasilan pelatihan dapat diukur secara real time

Pencapaian itu dipastikan dengan algoritma yang diprogram oleh para peneliti di Berlin. Secara terus menerus menyesuaikan pola latihan pasien yang direkam kamera 3D dengan parameter optimal yang sebelumnya ditentukan oleh terapis dan pasien, seperti sudut atau posisi sendi, serta data kerangka.

Terapi latihan digital memenuhi standar keamanan Teknologi Informasi tertinggi. Hasil latihan menemukan jalan ke arah terapis dalam bentuk pseudonim, terenkripsi melalui Internet. 

“Para terapis dapat mengatur rencana perawatan mereka dengan lebih fleksibel. Misalnya, model rumah atau kantor dan bagi peserta mudah memahami,” ujar Dr. Michael John pakar kesehatan itu.

Setelah melihat bukti kemanjuran terapi, para mitra peneliti membuat sistem yang cocok untuk persetujuan bersama. 

Sisten itu  mencakup konsep efektivitas biaya yang memperhitungkan persyaratan biaya dari perusahaan asuransi pensiun, asuransi kesehatan, dokter, dan spesialis rehabilitasi yang berdasarkan pada model harga untuk rawat inap konvensional dan rawat jalan. 

“Pada 2019, kami telah menawarkan perangkat medis yang harganya antara 29 dan 49 euro per bulan. Kami telah menguji penggunaannya untuk penyakit umum lainnya yang dapat diobati dengan terapi olahraga, seperti penyakit kardiovaskular (jantung) dan Parkinson,” ungkap Dr. Michael John seorang pakar Kesehatan Institut Fraunhofer. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *