Inspiration, MICE

Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi, Perlukah Asisten Suara?

Hati-hati menjaga kerahasiaan data pribadi—termasuk nada/jenis suara  yang mudah ditiru—untuk menghindari penyalah gunaaan. Aplikasi voice assistants dapat memberikan data rahasia pribadi, dan...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi

Hati-hati menjaga kerahasiaan data pribadi—termasuk nada/jenis suara  yang mudah ditiru—untuk menghindari penyalah gunaaan. Aplikasi voice assistants dapat memberikan data rahasia pribadi, dan CheckmyVA melindungi pengguna. 

Menjaga Kerahasiaan Data Pribadi
Garis waktu menunjukkan semua interaksi yang tersimpan dengan asisten suara sejak  penggunaan awal hingga seterusnya. Pengguna dapat membuat kategori untuk membedakan berbagai jenis perintah suara dan mengidentifikasi pola perilaku awal. Menjaga kerahasiaan data pribadi (Foto/©: Fraunhofer FIT)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Anda sering menerima tawaran aplikasi berupa asisten suara yang dapat membantu banyak perkerjaan sehari-hari? Kita harus ekstra hati-hati menerima dan menggunakan aplikasi asisten suara itu.   

Aplikasi asisten suara yang dibuat oleh perusahaan Amazon Alexa atau Google Assistant memungkinkan  seseorang mendapatkan manfaat untuk kehidupan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan pemasaran secara digital. 

Akan tetapi,  perusahaan pembuat aplikasi itu dikecam oleh lembaga perlindungan data dan pendukung konsumen. Kerahasbiaan data pribadi bisa menyebar ke pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Asisten virtual itu diduga mampu mengumpulkan data pengguna dan mentransfernya ke cloud di mana data tersebut selanjutnya mudah ditranskripsi dan dianalisis oleh pihak ketiga. 

Apa peran aplikasi asisten suara atau voice assistants?

Asisten suara dapat menafsirkan nada suara yang diucapkan oleh manusia dan menanggapi pertanyaan melalui suara yang disintesis. 

Meskipun mempekerjakan asisten pribadi membutuhkan ongkos yang mahal, namun tiap orang mudah mengunduh aplikasi asisten suara terbaik secara gratis  yang dilakukan dari perangkat seluler milik pengguna, demikian laman  greatbuyz.com mengabarkan. 

Bagaimana asisten suara memahami apa yang dikatakan oleh seseorang?

Asisten dapat menafsirkan atau memahami apa yang diucapkan oleh seseorang melalui  pemrosesan bahasa alami. Dalam sebagian besar kasus, asisten suara terhubung ke jaringan saraf melalui internet. 

Jaringan saraf dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bersama-sama membantu alat asisten suara untuk memahami konteks bahasa manusia.

Para peneliti di Fraunhofer Institute for Applied Information Technology FIT atau  Institut Fraunhofer untuk Teknologi Informasi Terapan FIT menempatkan masalah di bawah mikroskop.  

Dalam proses studi di laboratorium hidup yang melibatkan 33 rumah tangga, para pakar menyelidiki seberapa penting asisten suara atau voice assistants tahu tentang keadaan rumah tangga dan informasi apa  saja  yang tersimpan sebagai rahasia yang bukan konsumsi publik. 

Tim peneliti  juga meluncurkan platform baru untuk membantu peserta studi menggunakan hak perlindungan data pribadi mereka.

Asisten suara seperti buatan  Amazon Alexa dan Google Assistant memprovokasi reaksi yang sangat berbeda.

Sementara sebagian orang senang dengan potensi asisten suara itu untuk digunakan di rumah pintar, namun pihak yang lain melihat hal itu sebagai alat pendengar yang tertutup di zaman modern dan kerahasiaannnya harus dilindungi. 

Bagaimanapun, asisten suara atau voice assistants (VA) di speaker pintar dan smartphone dengan mengumpulkan data tentang kehidupan sehari-hari pengguna, termasuk interaksi mereka dengan perangkat lain yang terhubung seperti preferensi musik, dan interaksi yang tidak disengaja. 

Ditempatkan di lokasi sensitif di rumah, pengeras suara dengan asisten suara built-in selalu beroperasi dan berpotensi mendengarkan semua yang dikatakan penggunanya – termasuk percakapan dengan anak-anak dan tamu yang mengunjungi rumah. 

Semua interaksi dengan perangkat disimpan di sistem cloud buatan pabrik serta server penyedia layanan lainnya. 

Meskipun General Data Protection Regulation (GDPR) yakni lembaga yang mengatur perlindugan data umum  memberikan hak kepada konsumen untuk mengakses, mengubah, dan menghapus data yang mereka kumpulkan, namun kebanyakan orang tak tahu cara melakukannya.

Hal itu tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan mudah. Permintaan akses, khususnya hanya akan mengembalikan kumpulan data mentah yang tidak dapat dipahami oleh bukan ahli–jika pengguna mengembalikan data apa pun. 

Oleh sebab itu, tim peneliti di Fraunhofer FIT meluncurkan CheckmyVA, sebuah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kedaulatan data pribadi yang memiliki mesin asisten suara.

Aplikasi buatan para peneliti ini memberi pemilik asisten suara dukungan yang dibutuhkan oleh individu sehingga data privasi terlindungi dengan baik. 

Melakikan pekerjaan mereka di proyek, para peneliti berkolaborasi erat dengan mitra yakni Universitas Siegen dan perusahaan start-up, open.INC

Proyek CheckmyVA berada di bawah bidang informatika konsumen yang relatif baru. 

Proyek itu didukung pendanaan dari Kementerian Federal untuk Lingkungan, Konservasi Alam, Keamanan Nuklir dan Perlindungan Konsumen (BMUV), Jerman,  berdasarkan keputusan Parlemen Republik Federal Jerman melalui Kantor Federal untuk Pertanian dan Pangan (BLE) di bawah program dukungan inovasi.

Sebanyak 33 rumah tangga di seluruh Jerman yang ambil bagian dalam proyek  termasuk keluarga, pasangan suami-isteri, dan satu orang dari rumah tangga. 

Para peneliti akan memantau para peserta dalam lingkungan belajar eksperimental yang dikenal sebagai laboratorium hidup selama hampir tiga tahun. 

Selama waktu itu, mereka akan mengadakan diskusi rutin dengan para peserta tentang penggunaan asisten suara mereka dan kekhawatiran apa pun yang mereka miliki tentang subjek tersebut. 

Baca: Dashboard Melacak Pesan, Pengguna Menyalin Data

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *