Inspiration, MICE

Membuat Benih Tanaman Berkualitas, Cara Menghindari Jamur

ShareBagaimana membuat benih tanaman berkualitas dan berkelanjutan? jamur, virus, bakteri, fungisida, dan beberapa jenis yang menganggu benih tanaman lainnya.  Hindari bahan kimia...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Bagaimana membuat benih tanaman berkualitas dan berkelanjutan? jamur, virus, bakteri, fungisida, dan beberapa jenis yang menganggu benih tanaman lainnya.  Hindari bahan kimia dan gunakanlah teknologi elektron. Apakah dengan fungisida berbahaya bagi kesehatan manusia? 

Dari kiri André Weidauer, Christian Sü, dan mitra Ceravis Maik Schwarz—ketiganya adalah Pemenang Penghargaan Pendiri Fraunhofer: (Foto/@: © Fraunhofer/Piotr Banczerowski)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id –  Tanda-tanda dan indikator krisis pengan secara global sudah terjadi di beberaoa negara. Selain kekeringan yang menyebabkan gagal tanam di berbagai negara, pengelolaan pertanian pun kurang maksimal dilakukan.

Salah satu penyebab turunnya hasuk panen disebabkan benoh tanaman yang tudak berkualitas. Oleh karena itu, para peneliti dan ahli pertanaian harus bekerja ekstra keras untuk memberdayakan para petani seperti penyuluhan bagamana cara membuat bibit tanaman berkualitas.    

Bagaimana merawat benih tanaman dengan baik agar lebih aman, berkualitas, dan berkelanjutan? 

Jika menggunakan bahan kimiawi untuk menghilangkan benih dari jamur, virus, dan bakteri maka cara itu membutuhkan biaya lebih besar. 

Kualitas benih tanaman pun terpengaruh bahan kimia. 

Bahan kimia aktif yang digunakan justru memiliki efek berbahaya bagi petani, lapisan tanah, dan lingkungan. 

Bagaimana jika menggunakan elektron untuk mengolah benih dengan cara yang ramah lingkungan, berkelanjutan, benih aman, dan ekonomis? 

Metode ini  telah diterapkan dan mendukung operasional E-VITA GmbH sebuah perusahaan patungan yang didirikan oleh Fraunhofer Institute for Organic Electronics, Electron Beam and Plasma Technology FEP dan perusahaan Ceravis AG.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli telah memenangkan Fraunhofer Founder Award pada tahun 2021.

Bagaimana jika para petani menabur benih tanpa merawatnya terlebih dahulu untuk mengetahui kualitasnya? 

Tanpa mengetahui kualitas benih dengan cara ilmiah bukanlah  ide yang bagus. 

Kita harus ingat bahwa jamur, virus, dan bakteri terdapat pada kulit biji benih dan kita tidak dapat melihat sosok atau rupa bahan yang menganggu benih tanaman itu.

Jamur, virus, dan bakteri yang menempel pada kulit benih mengakibatkan penurunan hasil panen yang drastis. 

Benih yang ditaburkan bisa saja tumbuh akan tetapi pertumbuhannya hingga panen tidak seperti yang kita rencanakan. Bagaimana mengatasinya? 

Produsen benih mengatasi patogen yang mengganggu kualitas benih dengan menggunakan perawatan benih kimia. 

Akan tetapi, cara itu  memiliki kelemahan tersendiri.  Karena bahan kimiawi tersebut menempel pada benih sehingga petani menangani bahan yang berpotensi berbahaya saat menaburkannya ke lahan pertanian.

Ini  dapat membahayakan petani, lingkungan alam, dan mengganggu kesuburan tanah. 

Pembatasan harus mengekang bahaya lingkungan.  Di daerah perlindungan air tanah, benih yang diolah harus dilarang. 

Selain itu, benih tidak boleh ditaburkan ke lahan  pada saat tiupan angin kencang karena zat pengolah dan bahan tambahannya dapat terbawa arus, yang berarti limbah benih tergolong limbah berbahaya. 

Selain itu, sejumlah perlakuan benih fungisida telah dilarang—di mana sebelumnya ada lebih dari 20 kelompok bahan aktif fungisida meski hanya tersisa sedikit belakangan ini. 

Fungisida atau fungicidal  menurut Wikipedia  adalah senyawa kimia biosidal atau organisme biologis yang digunakan untuk membunuh jamur yang hidup parasit atau sporanya tertempel pada tanaman. 

Jamur, virus dan bakteri menyebabkan kerusakan serius pada tanaman  pertanian yang mengakibatkan kerugian kritis karena hasil panen menurun drastis,  kualitas, dan keuntungan pun berkurang. 

Oleh karena itu peran fungisida yang digunakan di bidang pertanian bertujuan untuk melawan infeksi jamur termasuk pada hewan. 

Bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan oomycetes, yang bukan jamur yang disebut sebagai fungisida, karena oomycetes menggunakan mekanisme yang sama seperti jamur untuk menginfeksi tanaman.

Fungisida dapat terjadi karena kontak, translaminar atau sistemik. Fungisida kontak tidak diserap ke dalam jaringan tanaman dan hanya melindungi tanaman tempat semprotan disimpan. 

Fungisida translaminar mendistribusikan fungisida dari permukaan atas daun yang disemprotkan ke permukaan bawah yang tidak disemprot. 

Fungisida sistemik diambil dan didistribusikan kembali melalui pembuluh xilem. Beberapa fungisida bergerak ke semua bagian tanaman. Beberapa bersifat sistemik lokal, dan beberapa bergerak ke atas jelas Wikipedia.

Kebanyakan fungisida yang dapat dibeli secara eceran dijual dalam bentuk cair. Bahan aktif yang sangat umum adalah belerang, dengan presentase pada 0,08 persen dalam konsentrat yang lebih lemah, dan setinggi 0,5 persen untuk fungisida yang lebih kuat. 

Fungisida dalam bentuk bubuk biasanya mengandung sekitar 90 persen belerang dan sangat beracun. Bahan aktif lain dalam fungisida termasuk minyak nimba, minyak rosemary, minyak jojoba, bakteri Bacillus subtilis, dan jamur bermanfaat Ulocladium oudemansii.

Residu fungisida telah ditemukan pada makanan untuk konsumsi manusia, sebagian besar dari perawatan pasca panen.

Beberapa fungisida berbahaya bagi kesehatan manusia yang antara lain adalah  vinclozolin dan telah dihentikan penggunaannya.

 Ziram merupakan fungisida yang beracun bagi manusia dengan paparan jangka panjang, dan fatal jika tertelan.Sejumlah fungisida juga digunakan dalam perawatan kesehatan manusia.

Akan tetapi, bahan fungisida tidak sepenuhnya tidak digunakan—dan menyebakan persetujuan darurat dan khusus digunakan untuk mengizinkan perawatan benih yang tersisa untuk digunakan setiap tahun.

Baca: Tembakkan Elektron ke Benih, Efektif Membunuh organisme

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *