News

Melindungi Pabrik Cerdas Berbasis Industry 4.0, Ikuti Dua Prosedur Keamanan

ShareBagaimana melindungi pabrik cerdas berbasis industry 4.0 agar proses produksi di pabrik baik dan aman? Meski proses produksi fleksibel namun risiko manipulasi...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Melindungi Pabrik

Bagaimana melindungi pabrik cerdas berbasis industry 4.0 agar proses produksi di pabrik baik dan aman? Meski proses produksi fleksibel namun risiko manipulasi dalam proses produksi harus dicegah sejak awal untuk menghindari pembajakan produk.                                               

Melindungi Pabrik
Lembaga Fraunhofer SIT menjelaskan dua prosedur dengan menggunakan pendekatan baru untuk melindungi fasilitas industri terutama pabrik cerdas berbasis Industry 4.0. Pertama, mendeteksi penyimpangan dalam jaringan komunikasi. Kedua, memastikan integritas komponen yang digunakan dalam proses pembuatan produksi. Melindungi pabrik cerdas berbasis industry 4.0 (Foto/©: Fraunhofer SIT/CC BY-SA 3.0)

Melindungi Pabrik Cerdas Berbasis Industry 4.0

Sejak beberapa tahun lalu, para peneliti Fraunhofer telah menemukan dua prosedur guna melindungi fasilitas produksi di pabrik  cerdas atau smart factory berdasarkan format Industry 4.0

Yakni, sistem belajar mandiri untuk mengenali insiden keamanan fasilitas manufaktur tanpa pengetahuan arsitektur sistem yang mendasarinya. 

Modul keamanan berbasis perangkat keras melaporkan hasil tes manipulasi ke mesin dan komponen.

Proses manufaktur yang telah menerapkan Industry 4.0 platform bekerja otomatis untuk merealisasikan produksi sesuai permintaan pelanggan.

Hal itu berkaitan dengan sistem manajemen barang (produk) yang diperdagangkan, dan komponen yang diperlukan/disediakan untuk produk sesuai rantai pasokan dan rencana konstruksi.

Prosedur produksi berlangsung dengan memanfaatkan pasokan bahan baku. Proses manufaktur dapat berlangsung di berbagai negara dan kemudian mengirimkan produk kepada pelanggan di seluruh dunia.

Proses produksi sangat fleksibel bergantung pada kecerdasan pabrik dan sistem Teknologi Informasi (TI).  Pabrik harus mampu meningkatkan penangkalan risiko atas kemungkinan  manipulasi dalam proses produksi.

Termasuk adanya komponen yang berkualitas rendah atau salah dan terjadi pembajakan produk. 

Untuk melindungi pabrik saat berproduksi, semua saluran data dan komunikasi yang digunakan dalam proses produksi harus diamankan termasuk mengawasi keamanan TI.

Bagaimana cara mengidentifikasi penyimpangan dan sekaligus memastikan kualitas produksi? 

Tim pakar di Institut Fraunhofer untuk Teknologi Informasi Aman SIT yang berlokasi di Darmstadt, Jerman, membuat dua prosedur dengan menggunakan pendekatan baru dalam perlindungan fasilitas industri. 

Pertama, mendeteksi penyimpangan dalam jaringan komunikasi dan fasilitas manufaktur. Kedua, memastikan integritas komponen yang terlibat dalam proses manufaktur yang berkaitan dengan  kualitas data dan produk yang dihasilkan pabrik.

Untuk mendeteksi anomali selama operasi pabrik, sistem belajar mandiri digunakan dengan  menganalisis aliran data dari semua entitas yang terlibat dalam proses pembuatan, seperti sensor, desain, dan data pesanan, serta data pribadi (jika berlaku). 

Setelah fase belajar, dilanjutkan untuk mendeteksi apakah proses tertentu dalam jaringan milik operasional pabtik berlagsung normal atau terjadi suatu penyimpangan?  

Sistem pemantauan mengawasi arsitektur jaringan dan jalur akses yang diizinkan melalui perangkat lunak yang ditentukan jaringan (SDN). 

Dengan menganalisis komunikasi dan data, sistem dapat mengenali, misalnya, apakah komponen tertentu berperilaku tidak biasa atau apakah jumlah data yang lebih besar mengalir ke arah tertentu.

Metode kedua memonitor kondisi perangkat lunak komponen dan mesin. Jika ini dimanipulasi dengan cara yang tidak sah, pemantauan integritas secara otomatis alarm berbunyi. 

Cara ini menggabungkan elemen perangkat lunak dan perangkat keras untuk menentukan keadaan komponen saat tertentu dan dapat dilakukan dari jarak jauh. 

Dengan memastikan bahwa komponen berada dalam kondisi yang diharapkan dan aman, sistem juga memastikan kualitas data yang digunakan dalam proses sesuai prosedur. 

Jika terjadi kasus serangan yang terdeteksi, operator instalasi dapat mengembalikan komponen yang terinfeksi melalui jaringan ke kondisi yang dapat dipercaya. Teknisi tidak harus berinteraksi langsung dengan komponen tersebut. 

Cara ini mengurangi biaya dan meningkatkan manajemen risiko secara signifikan. Oleh sebab itu, pabrik atau industri yang menerapkan Industry 4.0 membutuhkan prosedur keamanan baru dan ketat.

“Metode yang kita kenal dari sistem TI klasik, seperti pemindai virus atau sistem deteksi intrusi, biasanya tidak cocok untuk fasilitas produksi,” pendapat Dr.-Ing. Thorsten Henkel, yang bertanggung jawab atas Solusi Keamanan Industri di Institut Fraunhofer untuk Teknologi Informasi Aman (SIT) di Darmstadt. 

Di satu sisi, sistem tidak cukup cepat untuk memenuhi persyaratan fasilitas industri dalam hal ketersediaan. Di sisi lain, tim peneliti menganggap bahwa lingkungan yang mereka pantau dan kondisi operasional berlangsung normal, namun  berpotensi diserang.

Hal itu tidak boleh terjadi di lingkungan produksi yang memiliki fasilitas yang dibutuhkan smart factory

“sistem produksi dengan konteks Industry 4.0 bakal mengubah arsitekturnya secara terus-menerus, terorganisir secara desentralisasi, dan sebagian besar otonom atau mandiri,” jelas Dr.-Ing. Thorsten Henkel. 

Oleh karena itu, tim peneliti manggarisbawahi alasan mekanisme keamanan dan konsep jaringan diperlukan yang bekerja secara independen dari arsitektur, dan memungkinkan tingkat kebebasan yang dimaksudkan dalam Industry 4.0 transformation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *