Inspiration, MICE

Kompatibilitas Biologis dan Sertifikasi Implan, Rahasia Simulasi Beban Mekanis

ShareMenangani kompatibilitas biologis dan sertifikasi implan dilakukan sebaik mungkin agar pasien nyaman. Tim ilmuwan mengungkap rahasia simulasi beban secara mekanis, dan potensi...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Menangani kompatibilitas biologis dan sertifikasi implan dilakukan sebaik mungkin agar pasien nyaman. Tim ilmuwan mengungkap rahasia simulasi beban secara mekanis, dan potensi bisnis implan yang besar.

Artritis rheumatoid atau rematik pada sendi jemari pasien tampak sangat bengkok, dan ternyata dapat menerima perawatan optimal dengan implan FingerKIt. (Foto/©: iStock/WILLSIE)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Fraunhofer IAPT (sumber): Dua persen dari total penduduk di Jerman terkena rematik. Sedangkan di Indoesia, satu dati 5.000 hingga 10.000 disinyalir kena rematik.

Kita simak upaya para ilmuwan yang berasal dari lima institusi yang berbeda, namun visi misi dalam proyek kolaborasi mereka wujudkan sama untuk mencapai tujuan dan hasil yang direncanakan.

Seperti para iluwan di Fraunhofer ITEM menangani masalah dan pertanyaan yang timbul saat proses kompatibilitas biologis dan sertifikasi implan berlangsung. Sementara ilmuwan dari Fraunhofer IWM bertanggung jawab untuk melakukan simulasi beban mekanis dan mengungkap makna simulasi.

Para peneliti telah mengembangkan sejumlah inovasi selama proyek berlangsung.

“Perhitungan dengan menggunakan artificial intelligence saat mendesain implan tiga dimensi yang awalnya implan 2D. Dengan gambar sinar-X dan 3D benar-benar baru. Kami telah mengurus paten,” papar Dr. Arthur Seibel, Kepala grup Desain Bagian dari Fraunhofer IAPT.

Sementara rekannya, Dr. Philipp Imgrund, Kepala Departemen Kualifikasi Proses AM Fraunhofer IAPT, menambahkan penjelasannya.

“Rekayasa proses yang juga istimewa. Struktur poros implan sangat halus, kami memilih untuk menggunakan metode pencetakan 3D dengan pengaliran pengikat logam untuk titanium.”

Metode pencetakan 3D itu memungkinkan produksi implan berukuran kecil dan kompleks dapat dilakukan secara sangat tepat yang memungkinkan tim ilmuwan menyusun permukaan poros sedemikian rupa sehingga tumbuh ke dalam tulang dengan lebih efektif.

“Selain itu, metode ini meminimalkan pekerjaan finishing yang diperlukan untuk permukaan sambungan, yang harus dibuat sangat halus dan sehalus mungkin,” lanjut Dr. Philipp Imgrund.

Apakah standar baru untuk perawatan pasien perlu dibuat?

Proyek FingerKIt menghasilkan kabar baik bagi setiap pasien yang sebelumnya tidak dapat memperoleh bantuan sesuai kebutuhkan mereka.

Hasil inovasi para ilmwan  Fraunhofer berarti di masa depan, memungkinkan untuk memberikan perawatan yang efektif dapat dilakukan. Tim medis dapat menangani kasus yang rumit seperti jari yang bengkok parah, bagian tulang yang hilang,  dan persendian berukuran sangat kecil.

Selain itu, berkat pembuatan model otomatis dan pencetakan 3D, proses produksi yang dipersonalisasi juga menghemat waktu.

Menurut perhitungan awal para peneliti, dimungkinkan untuk menghemat hingga 60 persen dari waktu yang biasanya diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan implan dan memasangkannya pada  tangan pasien.

Ini berarti bahwa proses tersebut dapat diselesaikan dalam (hitungan) beberapa hari, sehingga waktu rawat inap di rumah sakit menjadi lebih singkat dan tentu saja biaya medis lebih rendah.

Tidak hanya itu, karena desain implan dimodelkan pada sambungan asli, tingkat mobilitas yang dicapai jauh lebih besar daripada solusi yang dilakukan  selama ini.

Dr.  Philipp Imgrund meringkaskan proyek ini sebagai, “FingerKIt dapat sepenuhnya mengubah pengobatan rheumatoid arthritis misalnya. Implan yang dipersonalisasi bisa menjadi standar emas.”

Implan sendi jari pengaruhi pasar (bisnis) dan berkembang

Menurut German Society for Rheumatology, sekitar dua persen populasi orang dewasa di Jerman menderita penyakit radang rematik. Mayoritas dari mereka tidak ingin mengorbankan kualitas hidup mereka yang baik seiring bertambahnya usia. Di Indonesia, satu dari 5000 hingga 10.000 orang disinyalir menderita rematik.

Kita berharap, implan yang baru dikembangkan akan  membantu pasien yang mengalami cedera. Dibandingkan dengan implan kaki atau pergelangan kaki, misalnya, pasar untuk remobilisasi sendi jari tangan masih  terbelakang.

Para ahli memperkirakan bahwa total potensi (bisnis) akan mencapai Euro 5,8 juta pada tahun 2026.

Perkembangan teknologi melalui proyek FingerKIt mencapai tahap di mana produk dapat disiapkan untuk pasar bekerja sama dengan mitra dari sektor teknik medis.

Penciptaan desain berbasis AI dan proses manufaktur bekerja, dan implan yang dapat dipamerkan telah telah diproduksi.

Langkah selanjutnya adalah mendapatkan persetujuan yang diperlukan.

Dr. Philipp Imgrund menjelaskan, “Kami sedang mencari mitra korporat yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk membantu gunamenghadirkan perangkat medis buatan AI kami ke pasar.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *