Inspiration, MICE

Insinyur Bio Medis Kurangi Ketergantungan Impor Alkes, Cetaklah Bioengineer

SharePeran insinyur bio medis kurangi ketergantungan impor alat kesehatan asalkan Indonesia mampu mencetak ribuan insinyur medis seperti dilakikan oleh ITS. Doker membutuhkan...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >

Peran insinyur bio medis kurangi ketergantungan impor alat kesehatan asalkan Indonesia mampu mencetak ribuan insinyur medis seperti dilakikan oleh ITS. Doker membutuhkan peran bioengineer.   

Seorang insinyur bio medis atau bioengineer harus piawai memelihara dan memastikan    risiko yang ditimbulkan mesin atau alat kesehatan bagi pasien dan teknisi yang mengoperasikannya. (Foto/@: kblog/what-is-medical-engineering)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Teknik medis merupakan bidang yang telah digeluti selama beberapa dekade, dan terus berubah dan berkembang. Bidang yang menantang ini mengacu pada penerapan pendekatan dan inovasi teknik di bidang kedokteran dan perawatan kesehatan masyarakat.

Untuk menjadi seorang insinyur medis, dibutuhkan ahli science, technology, engineering, dan mathematic (STEM) profesional  dengan pemahaman yang kuat berdasarkan teknis yang mendalam tentang ilmu kedokteran dan hidup sehat masyarakat.

Insinyur media juga harus memahami ilmu biologi, kimia, matematika, pemodelan statistik, pemrograman computer, dan sirkuit atau jaringan terkait. 

Selain keterampilan pemecahan masalah dan analitis, insinyur medis membutuhkan kreativitas dan keterampilan komunikasi yang kuat. Keterampilan di bidang perangkat lunak dan keras juga dibutukan oleh serang insyinur bio medis.

Seorang insinyur bio medis harus mampu bekerja sama dengan beragam profesi yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda di bidang perawatan kesehatan masyarakat dan penelitian.

Apa yang dilakukan seorang insinyur bio medis? Pertanyaan ini dijelaskan oleh tim pakar yang tersaji di laman blog/what-is-medical-engineering.

Sama seperti setiap bidang teknik lainnya maka teknik medis mencakup berbagai jalur karier dan peluang, dan merupakan spesialisasi yang terus berkembang. Saat generasi baby boomer memasuki masa pensiun, maka populasi orang yang menua semakin bertambah.

Hal itu menyebabkan meningkatnya permintaan atas teknologi dan solusi yang lebih baik guna mengatasi masalah-masalah medis umum dan masalah spesifik.  

Contohnya, spesialisasi  bioengineering  termasuk bioinstrumentasi, biomaterial, biomekanik, teknik klinis, rehabilitasi, dan sistem fisiologi. Kebanyakan bioengineer bekerja di peralatan medis dan manufaktur serta penelitian dan pengembangan.

Mereka juga  ditemukan di rumah sakit, laboratorium, manufaktur, dan sebagainya. 

Mengelola peralatan medis pada umumnya dilakukan oleh insinyur medis yang dikerjakan secara teratur misalnya di rumah sakit dan klinik—memastikan peralatan medis terawat dan berfungsi dengan baik. 

Para bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan memastikan persyaratan keselamatan terpenuhi bioengineer, dan memahami risiko yang dapat ditimbulkan mesin atau alat Kesehatan bagi pasien dan teknisi yang mengoperasikannya. 

Peralatan yang mereka gunakan berkisar dari perangkat kecil seperti nebulizer hingga mesin penting yang lebih besar seperti sistem pencitraan sinar-x. 

Beberapa insinyur bio medis dalam jenis peran ini mungkin bekerja dari kementerian kesehatan yang memantau dan menyelidiki kegagalan atau punya otoritas untuk menarik peralatan medis.

Para insinyur medis bekerja di bidang penelitian, pengujian, dan pembangunan teori baru atau peralatan khusus. Sementara beberapa insinyur bekerja untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit dan penyakit.

Bidang lainnya bagi insinyur medis adalah biomaterial untuk mempelajari dan merancang bahan buatan yang dapat bekerja dengan baik—di samping peran sel manusia. 

Biomaterial digunakan untuk mengatasi berbagai masalah seperti mengganti jaringan atau organ tubuh manusia atau memberikan obat melalui mekanisme pengiriman yang lebih efektif dan tepat.

Jenis penelitian teknik ini secara drastis bergeser ke arah inovasi yang lebih dinamis dan mudah beradaptasi. Insinyur bio medis bekerjasama dengan profesional medis lain dan peneliti dari berbagai bidang STEM—berbeda sehingga membutuhkan pengetahuan lintas disiplin dan keterampilan komunikasi yang kuat.

Seorang bioengineer memainkan peran penting untuk menghasilkan penemuan baru bagi dokter dan pasien. Dengan berfokus pada ilmu komputer dan teknik, insinyur medis mengembangkan program pencitraan yang lebih baik dan lebih cepat.

Mereka menggunakan  perangkat medis dan pemantauan, diagnostik, dan pemodelan digital melalui alat seperti pembelajaran mesin, manajemen data, dan kecerdasan buatan. Para insinyur medis pula yang membuat perangkat lunak dan perangkat keras. 

Karena sifat interdisipliner dari bidang ini, seorang insinyur medis di bidang informatika perlu dipersiapkan untuk bekerja dengan para profesional dari seluruh bidang perawatan kesehatan dan penelitian dan mengimplementasikannya.

Bidang teknik medis tumbuh dan berkembang dengan menggunakan mesin robot yang telah digunakan saat melakukan operasi pasien, endoskopi, dan perawatan rehabilitasi. 

Robot bedah dan endoskopi mempercepat pemulihan pasien dan menghemat biaya bagi pasien dan rumah sakit. Sedangkan robotika rehabilitasi digunakan sebagai prostetik fungsional atau sebagai alat terapi. 

Robot mampu mengirimkan pasokan medis dan obat-obatan dan  mendisinfeksi kamar pasien dan rumah sakit. Robot merupakan alat yang berharga dalam pendidikan dan pendidikan berkelanjutan.

Robot pelatihan klinis memungkinkan mahasiswa kedokteran dan kesehatan untuk mempraktikkan prosedur dan teknik sambil menerima umpan balik tentang kinerja mereka.

Teknik medis digunakan untuk merawat pasien, dan merupakan alat penting dalam memantau kesehatan pasien melalui sensor, pencitraan, diagnostic, dan studi genom. 

Spesialisasi ini berfokus pada pemahaman dan evaluasi seluruh sistem biologis—dari sel hingga jaringan hingga seluruh tubuh—untuk menemukan pengobatan yang lebih baik. Ini adalah salah satu bidang baru teknik medis dan sangat berfokus pada penelitian.

Selanjutnya rekayasa klinis yang berfungsi sebagai jembatan penghubung laboratorium dengan klinik. Bioengineer bekerja dengan dokter, perawat, teknisi, dan profesional medis lainnya  untuk menemukan cara peningkatan pekerjaan mereka.

Apakah mereka menemukan cara untuk meningkatkan peralatan medis melalui pengembangan perangkat lunak atau pembaruan pada desain itu sendiri? 

Salah satu perguruan tinggi yang mendidik calon insinyur bio medis adalah Case School of Engineering. Lulusannya berpeluang mencapai  Master of Engineering, Master of Science di bidang Teknik Mesin atau Master of Science dalam Sistem dan Teknik Kontroll.

Case School of Engineering yang berlokasi di Ohio, Amerika Serikat ini memberi peluang bagi orang yang ingin menjadi  ahli  teknik medis dengan gelar Master of Science.

Bidang teknik bio medis berfokus pada keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin di bidangnya seperti rekayasa saraf, pencitraan, prosthetics, biomaterial, rekayasa jaringan, dan mampu  membahas kanker, epilepsi, kelumpuhan, stroke, aritmia jantung, infeksi, dan tantangan medis kritis belakangan ini.

Salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mendidik calon insinyur bio medis adalah ITS yang berlikasi di Surabaya. Jika populas insinyur bio medis semakin banyak maka ketergantungan impor alat kesehatan, semakin berkurang. 

Ini tantangan dan peluang bagi Kemeneterian Kesehatan dan para penyelenggara program pendidikan antardisiplin di Indonesia untuk mencetak para sarjana bio medis atau bioengineer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *