Industri di Indonesia kian tangguh dengan pelumas yang tepat, dan Mobilᵀᴹ Lubricants Indonesia siap membantu para pelaku manufaktur. “Dokter” pelumas dari ExxonMobil siap mengdiagnosois kesehatan mesin yang dioperasikan oleh para pelaku manufaktur.
Bagaimana seorang dokter mendiagonosis penyakit seorang pasien? Analog dengan cara dokter (manusia), teknisi dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia mampu mendiagnosis “penyakit” sebuah mesin yakni alat produksi dan bahkan segala jenis tools.
Hanya dengan memasukkan suatu alat, demikian Arief Kusniarto, Indonesia Field Service Manager MobilTM Lubricants Indonesia, bisa diketahui penyakit atau kerusakan mesin. Setelah itu, teknisi akan menyarankan pilihan salah satu pelumas yang tepat.
Secara teratur, manajemen PT ExxonMobil Lubricants Indonesia yang dinakhodai Presiden Direktur dan Chiref Executive (CEO) yang baru, Syah Reza melakukan forum diskusi dengan stakehoders—yakni para pelaku manufaktur, asosiasi, pakar, dan pebisnis.
Melalui forum dikskusi itu, para pelaku manufakur berkesempatan mengungkapkan masalah-maslah yang dihadapi di lapangan. Misalnya pelumas, demikian banyak ragam pelumas di pasar, namun tidak semua jenis cocok atau tepat digunakan di mesin.
Sejakan dengan agenda Pemerintah Indonesia dengan besutan Making Indonesia 4.0 sebagai roadmap yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industry 4.0 dengan platform digital driver.
Pemerintah membuat roadmap bertujuan untuk mencapai agar Indonesia masuk peringkat 10 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030, dan menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035.
Agenda itu tentu dapat tercapai dengan dukungan para pelaku industri utamanya sektor manufaktur. Manajemen PT ExxonMobil Lubricants Indonesia mengakui, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini memengaruhi kinerja industri manufaktur nasional.
Maklum, para pelaku industri masih mengimpor bahan baku dengan menggunakan dolar AS. Salah satu cara melakukan efisiensi biaya terutama yang berkaitan dengan transaksi luar negeri.
“Kami berkomit untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri. Meski terkadang luput dari perhatian, pelumas memiliki peran penting dalam membantu perusahaan menjaga kinerja dan produktivitas perusahaan,” ujar Syah Reza Presiden Direktur merangkap CEO PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Ia menjanjikan, tim teknisi dan R&D ExxonMobil siap dan senantiasa melakukan riset dan pengembangan guna menciptakan solusi pelumasan terbaik untuk membantu para pelaku industri menjawab berbagai tantangan termasuk tantangan ekonomi dengan membantu meningkatkan efisiensi biaya perusahaan.
“Beberapa mesin utama perusahaan didatangkan dari luar negeri. Mesin-mesin ini tentunya membutuhkan pelumasan yang baik dan tepat agar dapat bekerja dengan optimal, tandas Syah Reza.
Jika tidak, imbuhnya menambahkan, perusahaan yang menggunakan mesin produksi akan menghadapi sebuah kondisi yang mengharuskan mereka untuk mengimpor spareparts yang tentu menambah biaya yang tidak terduga.
Sebaiknya, para pelaku industri memahami kebutuhan solusi pelumasan mesin-mesin sehingga dapat bekerja dengan baik dan tahan lama.
Selama pertemuan dengan 300-an orang dari kalangan industri, MobilTM Lubricants mengenalkan lebih detail tentang (berbagai) produk dan solusi pelumas unggulan seperti Mobil DTE 10 Excel™ 46, Mobil VactraTM, dan Mobilgrease XHP 222.
PT ExxonMobil Lubricants Indonesia juga memiliki Mobil ServSM, sebuah layanan analisis pelumas yang dirancang untuk membantu para pelaku industri dalam mengoptimalkan program pelumasan dan kinerja mesin.
Mobil ServSM Lubricants Analysis mampu memonitor mesin dan mendeteksi kondisi pelumas jika terjadi kontaminasi mau pun keausan dini. Terlebih lagi, melalui layanan ini, para teknisi MobilTM Lubricants juga akan merekomendasikan produk pelumas yang paling tepat bagi setiap bisnis.
Suatu produk pelumas dapat memaksimalkan manfaat dari pelumas berkinerja tinggi untuk meningkatkan usia mesin, memperpanjang interval pergantian pelumas dan mengurangi downtime tidak terduga.
“Sampai ada perusahaan yang meminta mesin diganti meski suydah bekerja lebih 15 tahun namun terut berkinerja prima berkat pelumas yang baik,” tutur Arief.
Dan pada akhirnya hal-hal ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan keamanan dan produktivitas operasional untuk mencapai kinerja maksimal dalam industri manufaktur, tambahnya. Arief.
Manajemen ExxonMobil Lubricants Indonesia bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pembuat mesin—bertujuan agar ExxonMobil yang sudah berusia lebih 150 tahun itu dapat membuat jenis pelumas sesuai dengan karakter sebuah mesin.
Produk membantu menggerakkan sebagian prestasi teknologi terbesar manusia, termasuk mobil bertenaga bensin pertama, sistem pembangkit listrik pertama, penerbangan bertenaga pertama dan peluncuran pesawat ulang alik pertama.
Menghadapi era persaingan, industri di Indonesia kian tangguh dengan pelumas yang tepat produksi PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.