Inspiration, MICE

Implan Khusus Pasien dengan Simulasi Manusia Virtual

SharePara ahli membuat implan khusus pasien dengan menggunakan sistem pemodelan manusia virtual. Jumlah orang yang membutuhkan penggantian pinggul dan lutut buatan semakin...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Implan Khusus Pasien

Para ahli membuat implan khusus pasien dengan menggunakan sistem pemodelan manusia virtual. Jumlah orang yang membutuhkan penggantian pinggul dan lutut buatan semakin banyak meski mereka masih  berusia muda. 

Implan Khusus Pasien
Pemodelan komputer gerakan sendi fisiologis—pemodelan  elemen hingga dinamis maju dari sistem musculoskeletal (Foto/©: Fraunhofer IPA)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.idFraunhofer (sumber):  Para ahli membuat implan khusus pasien seperti penggantian tulang pinggul dan lutut buatan bagi orang yang masih berusia muda. 

Anak-anak muda zaman now lebih aktif secara fisik dibandingkan pasien yang lebih tua yang tentu saja risiko memerlukan operasi kedua jauh lebih tinggi bagi pasien berusia lebih tua. 

Orang muda yang bermasalah dengan pinggul dan lutut tidak perlu kuatir. Para peneliti di Institut Fraunhofer  yang mengurusi Teknik Manufaktur dan Otomasi (IPA) sudah mampu mengatasi masalah tulang pinggul dan lutut. Para ahli membuat platform perangkat lunak  yang baru untuk studi klinis virtual dalam silico. 

Dengan bantuan tes fungsional berbantuan komputer dan pemodelan manusia yang inovatif, maka implan khusus pasien  dan ortosis dapat dirancang secara khusus sesuai kebutuhan individu dan  meminimalkan komplikasi yang (mungkin) terjadi di kemudian hari atau hari esok. 

Lingkungan simulasi berbasis alur kerja untuk pengembangan produk virtual dan penelitian ortopedi  diperkenalkan melalui pameran grup Fraunhofer pada MEDICA Expo  yang berlangsung di Düsseldorf, Jerman, pada 13 – 16 November 2023.

Hasil penelitian terbaru itu menunjukkan bahwa jumlah anak muda yang menggunakan sendi buatan terus meningkat. 

Penyebabnya bermacam-macam, demikian tim peneliti, seperti disebabkan penyakit rematik, obesitas, kelainan dan kelainan tulang bawaan, bahkan terjadinya kerusakan yang diakibatkan tumor. 

Tindakan implan khusus pasien

Akan tetapi, jumlah angka harapan hidup yang berkeinginan untuk melakukan mobilitas tentu saja semakin meningkat meski menghadapi tantangan berat bagaimana solusi endoprostetik dan eksoprostetik dilakukan. Di sinilah perlunya tindakan implan khusus pasien.  

Dengan platform pemodelan manusia in silico yang baru untuk penelitian dan pengembangan perangkat medis ortopedi, kelompok penelitian Ortopedi In-Silico di Fraunhofer IPA di Stuttgart, Jerman, mampu mengatasi tantangan ini secara langsung. 

Tim peneliti mendigitalkan berbagai langkah produksi manual dan mentransfernya ke proses virtual, sehingga memungkinkan penggunaan perangkat lunak simulasi untuk memproduksi semua jenis implant. 

Misalnya implan penggantian sendi, prostesis, dan ortosis yang disesuaikan untuk masing-masing pasien dengan cara yang berkelanjutan, cepat, dan tepat—semuanya  memenuhi standar kualitas yang ketat. 

Hal ini itu tercapai tidak lepas dari dukungan pemodelan muskuloskeletal manusia individual yang unik untuk ortopedi, yang dihasilkan dari data pencitraan medis dari proses seperti MRI dan USG. 

MRI dan USG dikutip dari alodokter.com merupakan dua jenis pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk mendiagnosis atau menangani suatu penyakit sekaligus membantu pelaksanaan prosedur medis lainnya. 

Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat gambaran dan kondisi bagian dalam tubuh pasien. 

MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah teknik yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh manusia secara rinci dan mendalam. 

Pemeriksaan ini diakui sebagai teknik paling efisien dalam pengobatan modern dalam hal meneliti patologi jaringan lunak pada organisme manusia simpul alodokter.com. MRI membantu dokter mendiagnosis berbagai penyakit, seperti tumor dan kanker, penyakit Alzheimer, dan gangguan sistem saraf.

Sedangkan USG atau Ultrasonografi merupakan teknik yang memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh manusia. 

Pemeriksaan pada umumnya digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ tubuh yang berada di dekat permukaan kulit, seperti hati, kandung kemih, dan rahim. Meski pemeriksaan dengan USG memiliki risiko yang minimal, tetap saja prosedur ini memiliki keterbatasan. 

Gelombang suara dari USG tidak mampu menembus organ atau jaringan yang terlindungi tulang, misalnya paru-paru dan otak. Untuk bagian yang terhalang tulang, dokter akan melakukan metode pemeriksaan lain, seperti CT scan, MRI, atau foto Rontgen demikian  natapa.org.

Pemeriksaan MRI relatif aman dan jarang menimbulkan efek samping yang serius catatan honestdocs.id mengingatkan. MRI tidak menggunakan radiasi, sehingga risiko terjadinya komplikasi sangatlah kecil. 

Akan tetapi, (mungkin) beberapa risiko yang akan terjadi seperti reaksi alergi terhadap zat kontras atau obat penenang yang diberikan. 

Selain itu, pasien yang memiliki implan medis tertentu, seperti pacemaker, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani pemeriksaan MRI, karena medan magnet yang kuat dapat mempengaruhi fungsi implan tersebut jelas hellosehat.com. 

Sistem otot-tendon dimodelkan dengan setiap detail yang memungkinkan, menciptakan apa yang pada dasarnya adalah kembaran digital–kemiripan dengan pasien. 

Dengan bantuan pemodelan elemen hingga 3D ini, karakteristik biomekanik otot, tendon, dan struktur jaringan ikat dapat disimulasikan dengan gerakan dinamis fisiologis yang realistis sebelum dan sesudah pemasangan implan.

Baca: Digital Platform Membantu Ahli Bedah Merencanakan Operasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *