Energi, Renewable Sources

Standar Keselamatan Rantai Nilai Hidrogen, HIMA Bantu Mahasiswa NUS

ShareTentukan standar keselamatan rantai nilai hidrogen, Singapura menuju transisi net-zero pada tahun 2050. Perusahaan HIMA membantu dua mahasiswa NUS yang Menyusun White...

Written by Marinus L Toruan · 1 min read >

Tentukan standar keselamatan rantai nilai hidrogen, Singapura menuju transisi net-zero pada tahun 2050. Perusahaan HIMA membantu dua mahasiswa NUS yang Menyusun White Paper Presentation

Singapura pro-aktif melakukan program yang mendukung program transisi menuju net-zero pada 2050 (Foto/@:  HIMA)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – HIMA (sumber):  Dua organisasi kelas dunia melakukan studi bersama yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam manajemen keselamatan dan standar hydrogen di saat Singapura bertransisi menuju net-zero

Belakangan ini Singapura mengeksplorasi biofuel dari sumber yang beragam di tengah pergerakan menuju sumber energi yang rendah karbon. Hidrogen dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transportasi domestik dalam transisi menuju net-zero pada tahun 2050.

Penggunaan energi di bidang maritim dan penerbangan, hidrogen rendah karbon dapat berkontribusi pada transisi global menuju pelayaran dan penerbangan yang lebih hijau. 

Semua poin positif mengarah ke masa depan di mana hidrogen memainkan peran kunci sebagai alternatif yang  berkelanjutan untuk bahan bakar fosil di jalur untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang masih terjadi.

Dalam penerapan hidrogen, kemampuan untuk mengimpor, menyimpan, menangani, dan memanfaatkan hidrogen dengan aman dan dalam skala besar merupakan prioritas utama bagi kota singa itu. 

Singapura menyadari bahwa hidrogen diperkirakan sangat mudah terbakar dan meledak, dapat dianggap mewakili bahaya di semua tahap rantai nilai. 

Organisasi yang terlibat di setiap tahapan rantai akan membutuhkan pertimbangan ekstensif tentang manajemen siklus hidup keselamatan. 

Kecelakaan yang berkaitan dan disulut hidrogen seperti insiden di Korea Selatan dan Norwegia pada tahun 2019.  

Insiden itu memotivasi untuk penerapan sistem manajemen keselamatan yang baik secara ketat ke dalam semua aktivitas rantai nilai dan siklus hidup hidrogen, yang pada gilirannya, menunjukkan persyaratan keselamatan yang baik, praktis,  dan standar.

Oleh karena itu, perusahaan HIMA bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS) dengan membentuk tim peneliti tentang potensi jalur teknologi hidrogen rendah karbon yang aman untuk dekarbonisasi dan mitigasi risiko potensi bahaya. 

Dua mahasiswa pasca sarjana NUS yang menyelesaikan Program Magister Sains dalam Kesehatan Keselamatan & Teknologi Lingkungan yang bernama, Liu Siyuan dan An Yilin sedang merampungkan bahan presentasi dalam bentuk buku putih. 

Kedua mahasiswa itu mempresentasikan topik menarik tersebut untuk  pertama kalinya pada 11 Mei 2023.

Hasil studi yang mereka siapkan di bawah bimbingan Associate Professor Dr Ivan Sin Siang-Meng, Direktur Program untuk Master of Science dalam Keselamatan, Kesehatan & Teknologi Lingkungan dari NUS College of Design & Engineering, dan Sujith Panikkar, Konsultan Senior dari HIMA. 

Mereka dilengkapi dengan bahan berdasarkan pengalaman tiga dekade di bidang keselamatan, kesehatan, dan teknologi lingkungan.

Presentasi kedua magister itu berada di bawah nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani pada Agustus 2022. Departemen teknik kimia dan bimolekuler NUS berkolaborasi dengan HIMA.

“Kami menyediakan platform praktis agar para mahasiswa mudah memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diterjemahkan ke dalam solusi dunia nyata. Kecelakaan terkait hidrogen memotivasi untuk mempelajari penggunaannya dengan benar,” ungkap  Sujith Panikkar, Konsultan Senior HIMA.

. Bagaimana memanfaatkan potensi itu dengan aman melalui semua bagian rantai nilai? tanya Sujith Panikkar dan selanjutnya menjelaskan. Bagaimana memanfaatkan potensi itu dengan aman melalui semua bagian rantai nilai,” bahwa buku putih itu membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi Siyuan dan Yilin untuk menyusunnya melalui kerja keras dan banyak penelitian. 

Pihak Sujith Panikkar yakin bahwa temuan kedua mahasiswa itu akan menawarkan pandangan yang segar tentang aspek keamanan penggunaan hidrogen sebagai alternatif energi berkelanjutan di Singapura dan sekitarnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *