Inspiration, MICE

Daur Ulang Plastik Polipropilen, Nilai Ekonomis Bekas Karpet

ShareTeknologi daur ulang plastik polipropilen mampu menciptakan produk baru bernilai ekonomi. Contohnya, karpet bekas dengan bahan plastik diolah menjadi ekonomi sirkular yang...

Written by Rayendra L. Toruan · 1 min read >
Daur Ulang Plastik

Teknologi daur ulang plastik polipropilen mampu menciptakan produk baru bernilai ekonomi. Contohnya, karpet bekas dengan bahan plastik diolah menjadi ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Daur Ulang Plastik
logo ISOPREP (atas). Limbah karpet yang rusak dan dibersihkan dangan menambahkan cairan ionik. Daur ulang plastik  polipropilen (Foto/©: ISOPREP)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Sebagian besar limbah karpet terdiri dari polipropilen atau polypropylene yang berbasiskan minyak bumi. 

Sebagai produk yang tidak dapat didaur ulang  jika membuangnya begitu saja tanpa dibersihkam berarti harus melakukan pembakaran atau menimbunannya di tempat bungan akhir yang  merusak alam. 

Bahan polypropylene (PP) merupakan polimer adisitermoplastik yang terbuat dari kombinasi monomer propilena. 

Ini digunakan dalam berbagai aplikasi seperti kemasan produk konsumen, suku cadang plastik untuk berbagai industri termasuk industri otomotif, perangkat khusus seperti engsel hidup, dan tekstil.

Menurut laman creativemechanisms.com polipropilen pertama kali dipolimerisasi oleh ilmuwan perminyakan di perusahaan Phillips yang masing-masing bernama Paul Hogan dan Robert Banks pada tahun 1051. 

Selanjutnya, temuan itu dikembangkan oleh ilmuwan Italia bernama  Jerman Natta dan Rehn. 

Temuan mereka  menyebar dengan sangat cepat, karena produksi komersial dimulai hampir tiga tahun setelah ahli kimia Italia, Profesor Giulio Natta sukses  mempolimerisasinya.

Selanjutnya, peneliti Jerman Natta menyempurnakan dan mensintesis resin polipropilen pertama di Spanyol pada tahun 1954. Kemampuan polipropilena yang mengkristal  mengembirakan para peneliti.

Pada tahun 1957, bahan ini semakin popular  sehingga produksi komersial semakin meluas ke seluruh Eropa. Bahan plastik yang semakin umum diproduksi di dunia.

Akan tetapi, timbul masalah karena bahan ini menghasilkan limbah terutama bahan plastik  yang tidak dapat dibuang beguti saja ke lingkungan.

Para ilmuwan meneliti bahan  pelarut baru yang sekarang memungkinkan diolah untuk memulihkan polipropilen standar murni yang berasal dari limbah karpet—tanpa terjadi penurunan kualitas. 

Para peneliti Fraunhofer Institute for Building Physics IBP dan mitranya mengembangkan  prosesnya dengan biaya yang cukup kompetitif. 

Pengembangan itu merupakan bagian dari proyek ISOPREP EU.

Uni Eropa sendiri menghasilkan sekitar 1,6 juta ton sampah karpet setiap tahun. 

Sebagian besar dikirim ke tempat pembuangan akhir  atau dibakar. Karpet merupakan  bahan komposit yang tidak cocok untuk metode daur ulang mekanis murni. 

Metode daur ulang mekanis  atau mechanical recycling merupakan komponen penting dari ekonomi sirkular. Ini dapat diterapkan pada berbagai kelas material seperti plastik, baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik, atau logam. 

Bahan yang habis masa pakainya dapat diproses melalui pengumpulan, penyortiran, penghancuran, peleburan, dan mengubahnya menjadi bahan baku sekunder untuk aplikasi baru. 

Demikian juga limbah karpet yang dapat dianalisis pada pelaksanaan proyek yang terdiri dari sekitar seperempat polipropilen dan plastik berbasis minyak bumi yang menghasilkan banyak sumber daya yang terbuang sia-sia.

Oleh karena itu, para peneliti memungkinkan daur ulang karpet dengan teknologi proses baru

Sebuah tim peneliti, termasuk para ahli Fraunhofer IBP, mengembangkan proses daur ulang baru sebagai bagian dari proyek Uni Eropa yang dinamai  ISOPREP (seperti tampak pada logo). 

“Untuk pertama kalinya, proyek ini memungkinkan untuk memulihkan polipropilen dari limbah karpet— dan hasilnya berkualitas seperti bahan asli,” tutur  Maike Illner, seorang peneliti di Fraunhofer IBP

Hal ini tidak hanya memungkinkan polipropilen yang dipulihkan untuk digunakan dalam produk berkualitas lebih rendah (dalam proses yang dikenal sebagai daur ulang).

Baca:  Mesin CNC Membuat Engsel yang Bergerak, Mungkinkah Aplikasi Rekayasa?  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *