Energi, Supporting

CarbonX Siap Mendanai Proyek Karbon , Pendekatan Mitigasi dan Adaptasi

SharePerusahaan CarbonX siap mendanai proyek karbon asalkan pemohin kredit berkinerja positif terhadap masyarajat dan lingkungan. Simak penjelasan Ken Sauer dan Dessi Yuliana...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Perusahaan CarbonX siap mendanai proyek karbon asalkan pemohin kredit berkinerja positif terhadap masyarajat dan lingkungan. Simak penjelasan Ken Sauer dan Dessi Yuliana bos CarbonX. 

Kiri ke kanan: Dessi Yuliana Direktur Investasi  CarbonX dan Ken Sauer, Managing Director CarbonX (kanan) (Foto/@: CarbonX)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Tiap perusahaan dan pemilik bisnis diupayakan untuk menerapkan dan mengintegrasikan environmental-social-and-corporate governance (ESG) dalam praktik dan kegiatan  bisnis sehari-hari. Hal itu bertujuan untuk mencapai keberlanjutan ekonomi hijau. 

Untuk mencapai misi ESG itu baik saat ini dan di masa depan, Indonesian Carbon Trade Association (IDCTA) bebagi pengetahuan melalui side event B20 Summit 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center pada pertengahan November 2022. 

Salah satu peserta event itu adalah CarbonX perusahaan pengembang aset karbon yang berdampak  tinggi. Perusahaaern ini juga bergabung dalam sesi agenda bersama panel yang membahas Carbon Trade & amp dan Investment dan Community Development Engagement Opportunity.

“Kami ingin memenuhi target NZE dengan memprioritaskan proyek yang berdampak tinggi. Kami mengkurasi dan cermat memilih, mendanai, dan mengimplementasikan proyek karbon yang memenuhi profil dan kriteria investasi kami,” tandas Ken Sauer, Managing Director CarbonX.

Acara itu merupakan salah satu side event B20 Summit yang diadakan bekerja sama dengan  American Chambers of Commerce Indonesia (AmCham).

“Perusahaan CarbonX berfokus pada pengurangan emisi  melalui proyek-proyek dan pada dampak jangka panjang, seperti apa efek yang ditimbulkan setiap proyek terhadap masyarakat dan lingkungan,” lanjut  Ken Sauer tentang  perdagangan dan investasi karbon.

Sementara itu, dalam hal emisi karbon, banyak negara dan perusahaan yang menghasilkan emisi karbon kategori  tinggi, dan syukurlah mereka mulai menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang potensial.

Akan tetapi, kurangnya perhatian masih terlihat jelas dalam usaha untuk memberikan dampak nyata guna mewujudkan ketahanan masyarakat dari dampak buruk perubahan iklim, khususnya dari pihak swasta papar Ken Sauer. 

Bahkan, National Adaptation Plan (NAP) menyatakan, dibutuhkan dana sekitar Rp840 triliun untuk menjadi negara yang tahan iklim, dan partisipasi sektor swasta dapat membantu mengisi kesenjangan pembiayaan, serta mencapai hasil nyata dalam peningkatan mata pencaharian masyarakat dan ketahanan ekosistem.

Sementara, Direktur Investasi CarbonX, Dessi Yuliana mengatakan, “Proyek karbon dan keterlibatan masyarakat akan berjalan seiringan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.”

Dessi mencontohkan  proyek karbon akan melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan rehabilitasi hutan serta dalam mengembangkan dan memasarkan produk pertanian berkelanjutan dan mata pencaharian alternatif lainnya. 

Selain itu, CarbonX juga akan berkolaborasi dengan pemodal mikro di area proyek untuk memastikan keberlanjutan aksi di lapangan. 

Dessi Yuliana menargetkan, pihaknya sebagai pengembang proyek karbon untuk menghasilkan pengurangan emisi berkualitas tinggi, meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal, dan menciptakan peluang kerja baru yang sesuai dengan model pertumbuhan hijau. 

“Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk investasi yang berdampak di Indonesia daripada sekarang. Kita melihat peluang besar bagi Indonesia untuk menghasilkan nilai ekonomi yang memiliki dampak nyata baik bagi manusia maupun planet ini,” papar Dessi Yuliana. 

Sesuai dengan misi B20 untuk mencapai ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang, CarbonX siap dan bersedia bekerja sama dengan pemerintah dan para pihak terkait untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan demikian Dessi Yuliana melalui rilisnya.

Ke depan, CarbonX siap untuk menjajaki potensi investasi untuk mendanai proyek-proyek berbasis ESG. Dengan visi untuk mengembangkan portofolio yang beragam, mulai dari solusi berbasis alam hingga penerapan teknologi yang inovatif, 

CarbonX menyadari tantangan besar dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan dan terbuka bekerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti lembaga swadaya masyarakat  lokal, organisasi masyarakat sipil, pemerintah lokal dan nasional, akademisi, serta entitas swasta.

CarbonX adalah pengembang aset karbon berdampak tinggi dengan visi untuk mendorong Indonesia ke arah green economy guna mencapai target Net Zero Emission. Melalui model bisnis yang dapat dikomersialkan menggunakan pembiayaan terkait karbon.

Manajemen CarbonX berkomitmen untuk ikut mendorong pertumbuhan dan perkembangan menuju masa depan yang lebih hijau dengan memanfaatkan kekuatan dan potensi sumber daya Indonesia.

Melalui portofolio pada proyek-proyek berbasis environmental, social, and governance, CarbonX berusaha untuk meningkatkan inklusi sosial, mata pencaharian masyarakat, sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *