Inspiration, MICE

Algoritma Optimalkan Peran Rantai Pasokan, Mengatasi Kelangkaan Barang

SharePenggunaan algoritma optimalkan agar rantai pasokan barang lancar. Rumah sakit  kekurangan stok masker, alat pelindung diri, dan produk lain sejakn pasokan minim....

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >
Algoritma Optimalkan

Penggunaan algoritma optimalkan agar rantai pasokan barang lancar. Rumah sakit  kekurangan stok masker, alat pelindung diri, dan produk lain sejakn pasokan minim. Pasokan bahan baku berhenti misalnya dari China, menyebabkan pabrik di Indonesia berhenti berproduksi. 

Algoritma Optimalkan
Pemandangan di satu gudang selama pandemi #Coronavirus. Sering terjadi kekurangan produk seperti perlengkapan mandi selama krisis. Para peneliti Fraunhofer ITWM mengembangkan algoritma yang menganalisis cara diversifikasi rantai pasokan di berbagai bidang perusahaan. Dengan demikian seberapa besar risiko saat menghadapi masalah pasokan secara signifikan jika terjadi gangguan di tingkat regional atau dunia. Algoritma optimalkan peran rantai pasokan (Foto/©: Fraunhofer)

Pandemi #Coronavirus memukul ekonomi dan bisnis di berbagai negara. Pabrik-pabrik di Indonesia yang menggunakan bahan baku misalnya dari China, terpaksa menghentikan produksi karena gudang bahan baku kosong.  Pelajaran apa yang dapat kita petik dari pengalaman itu? 

Algoritma Optimalkan Peran Rantai Pasokan

Bagaimana cara terbaik suatu perusahaan untuk melindungi diri dari krisis jika terjadi pandemi pada masa depan? Jawabannya beraneka dan melibatkan kombinasi pendekatan yang berbeda, dan kemungkinan sulit menyimpulkannya. 

Berkat  metode matematika baru yang dikembangkan oleh tim ahli Institut Fraunhofer untuk Matematika Industri ITWM, tampaknya masalah rumit itu menjadi bagian yang menjanjikan untuk menjawab teka-teki tadi. 

Metode-metode ciptaan para ahli ini bertujuan untuk menghitung bagaimana risiko yang ditimbulkan oleh kekurangan pasokan dapat dikurangi secara signifikan dengan biaya yang lebih irit bahkan sangat kecil. 

Tidak ada pihak yang berharap sebuah rumah sakit berjuang keras untuk mendapatkan masker wajah dan peralatan pelindung pribadi lainnya yang mereka butuhkan. Di masa lalu, rantai pasokan berlangsung lancer. Pada krisis korona virus terjadi kekurangan stok produk  di berbagai tempat.  

Sebelum COVID-19, rantai pasokan berlangsung dengan baik dan menimbulkan masalah di bagian aliran atau distribusi. Persediaan barang di gudang kosong dan jika hal itu berlangsunng lebih lama maka ekonomi runtuh. 

Contohnya pemasok dari China menghentikan pengiriman barang ke berbagai negara seperti Indonesia, dan pabrik-pabrik di Jerman yang masih berproduksi secara normal. Situasi dan keadaan  buruk menimpa produksi barang karena Jerman kekurangan bahan baku.  

Virus bukanlah satu-satunya risiko potensial yang menimbulkan keburukan ekonomi. Pemasok  internasional berpotensi dilumpuhkan oleh semua jenis factor yang tak terduga. Misalnya bencana alam, tsunami, gempa bumi, badai, banjir, pemogokan, dan perkembangan politik. 

Jika sebuah perusahaan memilih untuk hanya mengandalkan satu pemasok untuk kebutuhan produksinya guna mengurangi biaya, hal ini menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan dan membuat produksi terhenti total. 

Waktu yang sangat lama dibutuhkan oleh pemasok lain untuk meningkatkan produksi dan  kemudian mengirimkan atau mendistrubisukan produk yang diperlukan oleh para pelanggan. 

Menganalisis dan menjaga rantai pasokan demikian penting dan Fraunhofer ITWM ikut berperan untuk mengembangkan motode. 

“Teknologi algoritme menganalisis bagaimana cara diversifikasi rantai pasokan di berbagai area perusahaan. Maka tingkat risiko untuk menghadapi masalah pasokan yang kritis dalam keadaan darurat dapat diatasi atau terjadi gangguan regional dan global,” kata Dr. Heiner Ackermann, wakil kepala di Departemen Optimasi di Fraunhofer ITWM di Kaiserslautern. 

“Pertanyaannya, bagaimana kita dapat meminimalkan risiko kekurangan pasokan tanpa menimbulkan biaya tambahan yang signifikan?” 

Dilema ini mirip dengan membeli rumah. Apakah lebih baik memilih suku bunga serendah mungkin, meski menghadapi risiko pembiayaan lanjutan, dan menawarkan tingkat yang jauh lebih buruk? 

Atau apakah lebih baik bermain aman dan membayar suku bunga sedikit lebih tinggi dari awal jika itu berarti memiliki kepastian pembiayaan dengan harga yang masuk akal untuk seluruh jangka waktu?

Algoritma Optimalkan
Rantai pasokan barang mungkin terputus saat terjadi krisis pandemik #Coronavirus. Untuk mengatasinya, perusahaan menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Fraunhofer ITWM.  Aplikasi itu dapat menganalisis cara meminimalkan kekurangan pasokan. (Foto/©: iStock)

Tiap perusahaan harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara risiko dan biaya. Jika perusahaan memilih untuk  mengandalkan pemasok termurah, bakal terjadi risiko besar. 

Akan tetapi,  jika perusahaan membeli bahan baku dari beberapa pemasok secara bersamaan, risiko besar turun atau minim secara signifikan. 

“Dan dalam hal ini selisih biaya jauh lebih rendah daripada selisih risiko,” ujar Dr. Heiner Ackermann. 

Risikonya turun secara dramatis dan ketika perusahaan menaikkan biayanya beberapa persen agar dimungkinkan untuk menghilangkan banyak risiko dengan menerima sedikit kenaikan biaya. 

Perusahaan dapat menggunakan algoritme untuk menemukan apa yang paling berhasil dalam situasi khusus mereka. 

“Metode ini memungkinkan perusahaan mengoptimalkan rantai pasokan berdasarkan beberapa kriteria, membantu untuk menemukan keseimbangan optimal antara biaya dan risiko,” lanjut Dr. Heiner Ackermann. 

“Algoritma yang mendasarinya bekerja sama baiknya, apakah perusahaan berurusan dengan kekurangan pasokan yang disebabkan oleh gempa bumi atau virus. 

Jadi, tidak seperti solusi perangkat lunak yang ada, tim peneliti tidak mencoba membuat asumsi tentang kemungkinan skenario tertentu. 

“Dengan metode baru ini, sebuah perusahaan memulai dengan memasukkan berbagai parameter-misalnya area di mana akan terjadi gangguan dan berapa lama gangguan itu berlangsung,” ujar Dr. Heiner Ackermann. 

Algoritma kemudian menghitung berbagai trade-off biaya dan risiko untuk bahan baku yang tepat—termasuk kemungkinan alokasi pemasok yang sesuai dengan setiap titik pada skala. 

Perusahaan mempertimbangkan opsi-opsi akun seperti menyimpan produk-produk penting untuk menutupi kekurangan pasokan yang sementara. Apakah dimungkinkan mengganti bahan baku selama kekurangan pasokan?

Pilihan lain yang diperhitungkan dengan algoritma, apakah suatu bahan baku berpotensi diganti bahan yang berbeda jika terjadi hambatan pasokan. 

Jika demikian, ini dapat dipertimbangkan sejak awal. Pada dasarnya, metode ini menghitung biaya dan risiko. Contohnya perusahaan Procter & Gamble telah menggunakan varian berbasis perangkat lunak dari metodologi—hasil rancangan khusus sesuai kebutuhan perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *