Packaging, Packaging & Food Processing

Igus Donasikan Alat Pelindung Wajah, Cologne Menyebarkan Kebaikan

SharePerusahaan igus cetak alat pelindung wajah atau headbands yang mampu menghadang pandemi #Coronavirus. Igus mendonasikan lebih dari 100.000 buah. Desain mudah diunduh...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Alat Pelindung Wajah

Perusahaan igus cetak alat pelindung wajah atau headbands yang mampu menghadang pandemi #Coronavirus. Igus mendonasikan lebih dari 100.000 buah. Desain mudah diunduh dari Internet secara gratis, silakan cetak dalam 3D.

Alat Pelindung Wajah
Perusahaan igus memproduksi headbands untuk pelindung wajah di pabrik yang berlokasi di Cologne, Jerman. Dengan metode cetakan injeksi, igus mampu memproduksi lebih dari 10.000 buah alat pelindung wajah setiap minggu. (Foto/@: GmbH)

Kebanyakan produk plastik dimanufaktur dengan mesin injeksi atau injection molding. Hal itu dilakukan oleh perusahaan igus di pabriknya di Cologne yang kemudian menyebarkan kebaikannya ke seluruh dunia. 

Alat Pelindung Wajah

Dengan menggunakan mesin injeksi, igus memproduksi lebih lebih dari 10.000 buah alat pelindung wajah atau headbands setiap minggu. Kebanyakan produk digunakan oleh para dokter dan tim medis yang membutuhkan alat pelindung wajah.

Manajemen igus menyatakan melalui rilisnya, bahwa alat perlindungan tenaga medis merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Maklum jumlah peralatan itu tidak sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan.

Persediaan di pasar sangat kurang sementara lebutuhan mendesak yang harus selalu siap dalam waktu relatif cepat. Penderita COVID-19 terus bertambah setiap hari, igus mencari salah satu cara proses produksi sebagai solusi berbiaya ringan. 

Igus Donasikan Alat Pelindung Wajah

Berdasarkan pengamatan manajemen igus, sebenarnya alat pelindung wajah atau headbands dapat dibuat/diproduksi oleh perseorangan dan perusahaan swasta asalkan menggunakan mesin cetak dalam 3D. 

Pihak igus tentu saja telah menerapkan dan mencoba metodenya itu untuk memecahkan masalah kelangkaan alat pelindung wajah misalnya di Jerman. 

igus sukses memproduksi 100.000 buah headbands dengan metode cetakan injeksi. Semua alat pelindung wajah itu didonasikan secara cuma-cuma kepada berbagai pihak yang membutuhkan terutama kalangan medis yang saban hari melayani pasien. 

Untuk melindungi para dokter, perawat, dan para relawan yang langsung berhubungan dengan para pasien, Prusa perusahaan yang memproduksi 3D printer, mengembangkan desain alat pelindung wajah atau headbands.

Dengan ikhlas, perusahaan ini menayangkan desain headbands di Internet agar tiap individu—termasuk organisasi seperti perusahaan—yang ingin membuat alat pelindung wajah. Tiap orang leluasa mengunduh desainnya secara gratis. 

Tujuan pemberian gratis itu adalah agar warga dunia leluasa memproduksi alat pelindung wajah dan dapat dicetak sendiri dalam 3D dalam jumlah yang dikehendakai sesuai kebutuhan. 

Proyek igus ini dianggap sukses karena setiap orang, pemilik jaringan yang luas,  dan perusahaan di berbagai negara berpeluang berpartisipasi dalam skema ini. 

Tiap individu dan perusahaan berpeluang meningkatkan kapasitas produksi alat pelindung wajah untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan permintaan pihak lain. 

Dengan berinisiatif Lakukan perlindungan memengaruhi para sukarelawan secara bersama pada platform yang mereka miliki. 

Sementara igus GmbH mengambil bagian dalam proyek yang kolaboratif di berbagai negara dengan memanfaatkan keunggulan  metode cetakan injeksi yang dimiliki perusahaan tersebut.

Membuat alat pelindung wajah demikiah mudah. Sediakan tali plastik yang dicetak dalam 3D, dan gunakan selembar plastik film sebagai  alat pelindung wajah. 

Alat pelindung wajah tentu saja bukanlah menggantikan fungsi masker pelindung dan penutup mulut. Alat pelindung wajah ini merupakan pelindung tambahan—terutama  untuk melindungi mata. 

Dengan menggunakan alat pelindung wajah ini, maka kebiasaan orang yang kerap menyentuh wajah tanpa sadar—hal ini cukup rentan terhadap penyebaran saat kontak lebih dekat dengan tertular virus korona. 

Igus mengakui desain headbands ini sederhana namun cukup fungsional. 

“Beberapa pembuat bertanya kepada kami, apakah kami sebagai produsen tribo-filamen, dapat menyediakan bahan bagi mereka?” tutur Tom Krause, Head of Business Unit Additive Manufacturing igus. 

“Akan tetapi hal itu tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya, jika printer 3D digunakan, produksi headbands sebagai komponen utama relatif mahal dan membutuhkan waktu lebih dari dua jam,” jelas Tom Krause.

Tom Krause melanjutkan, ini berarti bahwa hanya beberapa bagian yang dapat dibuat setiap hari. Oleh sebab itu, igus memutuskan untuk mengandalkan keunggulan dari metode lain yakni menggunakan mesin cetak injeksi. 

Bahan yang didaur ulang dari iglidur A200 digunakan sebagai bahan bakunya. Dr. Thilo Schultes, yang bertanggung jawab dalam pembuatan alat ini, mengatakan: 

“Dengan alat yang tepat, hal ini mungkun saja untuk diproduksi dan dikirimkan lebih dari 10.000 headbands tiap minggu dari pabrik di Cologne. Kami dapat memproduksi massal headbands secara cepat dengan biaya yang lebih hemat.”

igus GmBH yang memiliki kantor di Singapura dan Indonesia itu, telah memproduksi alat pelindug wajah tersebut dengan biaya sendiri.  

Sebanyak 100.000 headbands yang merupakan produksi pertama dan didonasikan secara gratis kepada pihak yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *