Inspiration, MICE

Alat Micro Implants Bahagiakan Orang, Telapak Tangan Leluasa Meraba

ShareAlat micro implants bahagiakan penderita yang tak dapat meraba dan menggemgam sesuatu. Saraf pada telapak tangan dan lengan disfungsional. Simak solusi temuan...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Alat micro implants bahagiakan penderita yang tak dapat meraba dan menggemgam sesuatu. Saraf pada telapak tangan dan lengan disfungsional. Simak solusi temuan para ilmuwan.

Stimulasi terkoordinasi dengan microimplants untuk membantu mengeksekusi gerakan tangan (Foto/©:  WILDDESIGN GmbH, Gelsenkirchen)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id –  Fraunhofer (sumber):  Benda atau alat micro implants tampak di layar smart phone atau di monitor PC dan Laptop dengan fitur berukuran sangat kecil—seukuran thumbnail yakni gambar  yang merepresentasikan  gambar secara digital.

Meski ukuran micro implants sangat kecil namun bahan ini mampu dijadikan sebagai alat berkomunikasi dan saling merespons satu sama lain—setelah alat itu ditanamkan dalam jaringan tubuh yang membutuhkannya.

Bahan ini dirancang oleh para ilmuwan untuk membantu orang-orang dengan keterbatasan organ tubuh secara fungsional misalnya lengan dengan jemari tangan yang tidak dapat meraba atau  menggemgam sesuatu.

Dengan alat micro implants ini maka orang yang menderita disfungsi bagian tubuh tertentu mendapatan kehidupan yang lebih baik seperti orang normal lainnya. Lengan bisa bergerak, dapat menggemgam atau meraba sesuatu yang diinginkan.

Bukankah meraba dan menggemgam itu merupakan bagian kenikmatan bagi seseorang insani?

Pada kali ini, yang kita berbicarakan adalah generasi terbaru implan mikro interaktif yang dikembangkan oleh kluster inovasi INTAKT dengan dukungan dana dari Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF).

Bertindak sebagai koordinator peneliti dan pengembang adalah  Fraunhofer Institute for Biomedical Engineering IBMT Institut Fraunhofer untuk IBMT Teknik Biomedis.

Para peneliti dan pengembang menyebutkan micro implants sebagai asisten miniatur yang  dapat bertindak sebagai stimulus dalam kasus tinitus atau gangguan saluran pencernaan.

Bahan mampu membantu tangan seseorang yang tangannya disfungsi saraf dan kembali mendapatkan kemampuan untuk menggenggam, meraba, dan sebagainya.

Di Indonesia, misalnya, masih banyak warga yang menggunakan tangan untuk mengambil nasi dari dalam piring lalu memasukkan ke dalam mulut. Bagaimana jika seseorang tidak bisa menyuapi diri sendiri? Oh derita hidup pasti dirasakan tiap hari.

Berkat pengembangan asisten mungil yang dapat ditanamkan di dalam tubuh itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan keterbatasan fungsional saraf pada  lengan dan telapak tangan.

Implan aktif seperti alat pacu jantung otak atau jantung dapat merangsang saraf melalui pulsa listrik.

Tidak seperti penggunaan obat dari bahan Kimia, micro implants memiliki efek lokal langsung. Karena bahan atau asisten minitatur ini bekerja dengan menggunakan sinyal listrik, dan hampir tidak memiliki efek samping bagi pengguna.

Akan tetapi, micro implants belumlah sempurna karena masih memiliki beberapa kelemahan.

Misalnya, sambungan kabel antara implan pusat dan elektroda bisa saja rusak, dan baterainya harus diganti secara teratur dan konsisten. Artinya, pengguna harus disiplin.

Proyek itu didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF) merupakan salah satu klaster inovasi Interactive Microimplants (INTAKT). Tujuannya untuk mengembangkan generasi baru mikroimplan aktif yang terhubung secara nirkabel.

Alat bantu medis ini mudah ditanamkan ke dalam tubuh manusia dan bertahan seumur hidup.

Dipimpin oleh Fraunhofer IBMT dengan  18 mitra cluster yang berasal  dari kalangan industri, sains, dan sektor medis. Mereka  mengembangkan jaringan hingga dua belas implan mikro yang dapat berkomunikasi satu sama lain secara nirkabel, aman, dan waktu nyata.

Pasien dapat menyesuaikan implan sesuai dengan kebutuhannya  sendiri

Selain berkomunikasi satu sama lain,  dengan penggunaan implan memungkinkan pasien dan dokter berkomunikasi dengan jaringan dari luar pada setiap waktu yang dibutuhkan.

“Pasien dapat mengonfigurasi implannya agar sesuai dengan kebutuhannya saat ini dan kapan saja yang dilakukan melalui laptop atau smartphone . Hal itu mengoptimalkan proses perawatan atau pemulihan pasien dan berkonsultasi dengan dokter,” jelas Prof. Klaus-Peter Hoffmann yang pernah mengepalai Teknik Biomedis di Fraunhofer IBMT.

Tim dokter dan pasien mudah berkolaborasi secara setara

Untuk proyek penelitian bersama INTAKT, mitra klaster memilih tiga bidang aplikasi yakni untuk  mengobati tinnitus dengan merangsang koklea, mengurangi gangguan motilitas dengan merangsang,  dan menunda atau mengkoordinasikan gerakan usus.

Setidaknya mengembalikan sebagian kemampuan tangan untuk menggenggam dan meraba bagi penderita kasus paraplegia.

Dalam pengobatan tinnitus, pasien diberikan satu implan untuk setiap telinga.

Implan merangsang jendela bundar koklea di telinga bagian dalam, memodulasi aktivitas saraf pendengaran dan “meredam” suara dengung yang membuat kehidupan begitu menyedihkan bagi sekian juta orang penderita pendengaran.

Gangguan motilitas gastrointestinal–yakni gangguan pergerakan pada saluran pencernaan–dapat terjadi setelah operasi perut pada pasien diabetes atau lumpuh.

Perawatan melibatkan penempatan implan pada titik-titik strategis di saluran pencernaan, di mana mereka masing-masing mengumpulkan data tentang aktivitas satu bagian dari sistem pasien dan kemudian mengirimkan informasi ini ke unit kontrol pusat.

Unit ini menganalisis data dan menginstruksikan implan yang sesuai untuk merangsang bagian saluran usus yang terkena, memastikan proses pencernaan berjalan semulus mungkin.

Baca: Otot Lengan Bawah Distimulasi Hingga 12 Implan Mikro, Memulihkan 8 Gerakan Tangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *