Technical Infrastructure, WATER-TECH

Air Minum Bersih bagi 2,4 Juta Orang di Afrika, Teknologi Grundfos Peras Gurun

SharePerusahaan Grundfos dan World Vision alirkan air minum bersih bagi 2,4 juta orang yang tinggal di subsahara Afrika mulai Oktober 2020. Tebaran...

Written by Erwin Prasetyo · 3 min read >
Air Minum Bersih

Perusahaan Grundfos dan World Vision alirkan air minum bersih bagi 2,4 juta orang yang tinggal di subsahara Afrika mulai Oktober 2020. Tebaran #Coronavirus menyulitkan upaya para pekerja dan pakar. World Vision ikut serta membantu masyarakat yang terkena musibah di Indonesia. 

Air Minum Bersih
Perusahaan Grundfos dan World Vision membantu masyarakat agar memiliki akses ke sumber air bersih. Meski #Coronavorus melanda dunia, kedua organisasi tersebut mampu membantu 2,4 juta orang di tanah tandus di Afrika yang dirayakan pada 15 Oktober 2020. World Vision juga membantu masyarakat yang terkena musibah alam di Indonesia, tanpa membedakan ras, suku, agama, jenis kelamin, dan asal muasal. Sedangkan Grundfos memudahkan masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. (Foto/@: Grundfos)

Bisnis tak semata-mata mencari keuntungan belaka. Frasa ini dibuktikan oleh perusahaan penyedia pompa dan teknologi air, Grundfos yang bermarkas di Denmark. Begitu juga World Vision sebuah Lembaga Kristen yang berkedudukan di Seatle, Amerika Serikat, membantu beragam bangsa.

Air Minum Bersih bagi 2,4 Juta Orang di Afrika

Lebih dua juta orang warga di negara berkembang berhasil memiliki akses ke  air bersih belum lama ini. Penduduk terselamatkan  berkat kemitraan yang unik antara dua organisasi terkemuka dunia, demikian rilis dari Grundfos yang bekerja sama dengan World Vision. 

Sejak tahun 2015, Grundfos produsen pompa air terbesar di dunia dan World Vision  penyedia air bersih (nonpemerintah) telah memasuki dan membantu masyarakat di negara-negara berkembang yang kesulitan mendapatkan air besih.

Grundfos dan World Vision mengumumkan sukses mereka sebagai penyedia air bersih dan sehat bagi 2,4 juta orang penduduk yang tinggal  di sub-Sahara Afrika selama lima tahun ke depan. .

Masalah yang disebabkan dampak  pandemi #Coronavirus, menantang secara signifikan. Akan tetapi, kedua organisasi itu merayakan pencapaian tonggak ambisius setelah 2.400.000 orang mudah mengakses ke sumber air bersih. 

Proyek yang mereka kerjakan bertujuan mulia karena masih berencana agar mampu menyediakan air bersih bagi lebih  4 juta orang (tambahan) pada tahun 2024. Teknologi dan pompa buatan Grundfos mampu memeras air dari kawasan tandus seperti gurun di Afrika. 

“Hasil pekerjaan ini membuktikan apa yang bisa dilakukan saat bekerja sama. Solusi teknologi dan kreatif buatan  Grundfos yang dipadukan dengan keahlian dan jangkauan World Vision, dan digerakkan ke dalam tindakan di tingkat komunitas. Kami melihat para pemimpin lokal dan individu menggali parit dan merakit alat serta merawat sistem,” ungkap Keith Kall, Direktur Kemitraan Strategis perusahaan World Vision.

Grundfos dan World Vision berhasil melibatkan masyarakat untuk mendapatkan sumber air dengan menggunakan teknologi berbasis tenaga surya. (Foto/@: Grundfos)

Keith Kall melihat upaya mereka setara dengan upaya anggota keluarga yang tidak lagi harus berjalan kaki bermil-mil untuk mendapatkan sumber air. Jika keadaan itu tidak diubah anak-anak mereka rentan terhadap penyakit.  

Keberhasilan itu diumumkan bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020.  Mencuci tangan yang merupakan aktivitas kebersihan dasar, memiliki arti baru selama pandemi COVID-19 berlangsung. 

Belum lama ini, satu hasil studi menemukan bahwa mencuci tangan secara teratur dengan sabun menurunkan kemungkinan infeksi virus Corona hingga 36 persen. Sayangnya masih banyak penduduk di negara berkembang tidak mendapat akses ke sumber air agar mereka aman. 

Penyebab utama adalah kurangnya akses ke sumber air bersih. Untuk menghadapi krisis yang disebabkan COVID-19, dunia melihat peran penting air dalam kesehatan masyarakat dan ketahanan masyarakat, ekonomi,  dan lingkungan. 

Air merupakan salah satu kunci untuk mencegah dan menghentikan penyebaran penyakit. Oleh sebab itu, upaya penyediaan air semakin penting. Kebutuhan terhadap solusi yang tangguh, kuat, dan andal sangat penting bagi dunia untuk memerangi tebaran COVID-19

Para pekerja yang berkaitan dengan sumber dan pengadaan air bersih merupakan garda di garis depan. Dalam hal ini, mereka menjaga agar air agar tetap mengalir meski menghadapi masalah mendesak terkait COVID-19. Petugas penyedia air  berkurang pada saat tertentu karena sakit atau meninggal dunia.

Meskipun keahlian, memiliki jaringan yang luas, dan berpengetahuan secara khusus, World Vision berusaha memahami kondisi dan kebutuhan lokal sehingga cara pendekatan yang diambil tepat sasaran. 

Keberhasilan mengalirkan air bersih kepada masyarakat urban harus bermanfaat dan berkesinambungan dalam waktu yang panjang.  Teknologi, ketahanan solusi,  dan layanan air bersih dengan menerapkan teknologi buatan Grundfos.

Perusahaan Grundfos  melibatkan masyarakat dan para pemimpin lokal agar membudayakan  kerja sama antarmereka. Sesuai dengan jangkauan geografis perusahaan, maka air akan terus mengalir ke masyarakat—tentunya setelah sumber air ditemukan.

“Kami bersemangat untuk mencapai pencapaian ini dalam kemitraan bersama World Vision. Solusi berupa teknologi menggabungkan inovasi dengan ketahanan sehingga air bersih tersedia bagi penduduk. Kami berusaha mencapai tujuan untuk mempelopori solusi terhadap masalah air dan iklim dunia yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” tandas Pia Yasuko Rask, Direktur SafeWater Grundfos.

Manajemen Grundfos mempercayakan Pia Yasuko Rask untuk menangani unit bisnis strategis yang berfokus pada penyediaan solusi air yang aman, dan andal di sebagian besar wilayah miskin air di negara-negara berkembang.

Sistem pengadaan air yang digunakan tidak hanya tangguh dalam menghadapi krisis saat ini, namun juga sistem harus ramah lingkungan. Buktinya, World Vision sukses memasang lebih dari 1.000 pompa bertenaga surya buatan Grundfos di desa-desa sub-Sahara Afrika. 

Penyediaan pasokan air bersih berkelanjutan. Tim World Vision menggali sumur yang berfungsi sebagai sumber air bagi komunitas, menggunakan pompa (buatan Grundfos) bertenaga surya dan menyimpan air di tangki atas. 

Sedangkan perpipaan atau saluran air disediakan oleh masyarakat lokal. Upaya menyalurkan air merupakan hasil kerja sama bersama warga.

Sistem mekanis ini ramah lingkungan dan menyediakan titik air yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. Ongkos pemasangan pipa bagi setiap keluarga lebih irit dibanding ongkos pembuatan  lubang bor tradisional. 

Perusahaan World Vision menjadikan dirinya sebagai  pemimpin industri karena kemampuanya mendekati masyarakat. Mereka telah menyediakan lebih dari 200 sistem air mekanis ini di desa-desa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

World Vision adalah lembaga yang proaktif membantu anak-anak dan keluarga yang terkena musibah terutama yang mengalami musibah seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Indonesia. 

World Vision melayani semua orang tanpa memandang agama, ras, etnis, atau jenis kelamin masyarakat yang dibantu—termasuk pemberdayaan ekonomi dan kesehatan warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *