Konstruksi & Infrastruktur

Jangan Diskriminasi Pengguna Jalan Tol

ShareSuatu kebijakan transportasi berimplikasi terhadap ekonomi-bisnis, sosial, dan budaya. Para politisi dan perencana (pejabat) transportasi bekerjalah dengan baik. Pekerjaan Anda menyangkut kenyamanan...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Suatu kebijakan transportasi berimplikasi terhadap ekonomi-bisnis, sosial, dan budaya. Para politisi dan perencana (pejabat) transportasi bekerjalah dengan baik. Pekerjaan Anda menyangkut kenyamanan jutaan pengguna jalan terutama para pemudik Lebaran.

Atas nama European Commision, para peneliti menginvestigasi bagaimana perkembangan masa depan akan berdampak pada sistem transportasi di Eropa yang meliputi  implikasi sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam kebijakan transportasi. (Sumber foto/©: panthermedia)
Atas nama European Commision, para peneliti menginvestigasi bagaimana perkembangan masa depan akan berdampak pada sistem transportasi di Eropa yang meliputi implikasi sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam kebijakan transportasi. (Sumber foto/©: panthermedia)

Fungsi jalan tol atau disebut jalan bebas hambatan bertujuan untuk memperlancar arus transportasi. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia membangun banyak jalan tol seperti Jalan Tol Cipali yang sudah digunakan menjelang Lebaran 18 Juli 2015,

Tiap jalan tol mempunyai karakter tersendiri. Untuk menghindari bahaya yang selalu mengancam, pengemudi harus menguasai karakter sebuah jalan tol yang akan dilintasinya. Keselamatan dan kenyamanan paling utama. Jangan pertaruhkan nyawa hanya karena tidak mampu mengelola diri saat berkendara.

Sayangnya, pengendara (di Indonesia) sering mengabaikan karakter jalan tol—bahkan kurang peduli terhadap peraturan berlalu-lintas jalan—termasuk ketaatan terhadap rambu-rambu lalu lintas yang didesain untuk kepentingan semua pihak.

Oleh karena itu, kita dapat menyimak kebijakan transportasi di Jerman. Kenyataannya, walau negara ini jauh lebih maju dari Indonesia, bukan berarti pengaturan jalan tol lebih baik. Para pemerhati transportasi di Jerman mempertanyakan, apakah jalan tol benar-benar berfungsi untuk mobil? Para pemerhati justru menyoroti proses kalkulasi yang berbelit -belit sehingga menimbulkan diskriminasi bagi para penggunaan jalan tol.

Surveilah pengguna jalan tol

Menurut para pakar, dampak nyata dari penggunaan sebuah jalan tol hampir tidak pernah diinvestigasi (disurvei). Bayangkan pemerintah federal Jerman dan operator jalan tol menggunakan kenaikan pendapatannya semata-mata untuk keperluan investasi, pemeliharaan, dan peningkatan kualitas jalan tol atau menjaga infrastruktur yang sudah dibangun itu.

Apakah hal itu berdampak terhadap perusahaan konstruksi dan para pengguna jalan tol? Apakah kita (warga Jerman) dapat menyaksikan beberapa pengendara dari Austria dan Belanda di jalan tol di seantero Jerman? Apakah implikasi kebereadaan infrastruktur jalan tol terhadap peningkatan kedatangan wisataan asing di Jerman?

Setiap keputusan kebijakan transportasi membawa seluruh rangkaian konsekuensi secara bersamaan terhadap perkembangan sosial yang faktanya hampir mustahil bagi para politisi dan perencana transportasi untuk diukur memberi faktor kompleksitas saat dilaksanakan.

Lembaga Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research ISI di Karlsruhe menawarkan bantuan bagi pihak pengelola halan tol. Para ahli di Fraunhofer telah mengerjakan proyek ASSIST (Assessing the Social and Economic Impacts of Past and Future Sustainable Transport).

Melalui proyek ASSIST itu telah terbuat sebuah model yang memberikan pencerahan yang berdampak terhadap pembuatan kebijakan transportasi di kemudian hari. Dengan menggunakana model ciptaan pakar Fraunhofer itu, diharapkan tidak terjadi diskriminasi bagi para pengguna jalan tol.

Proyek ASSIST tersebut dilaksanakan atas nama European Commission dengan dana Euro 1,22 juta sebagai bagian dari Seventh Framework Programme. Kira-kira seperempat pendanaan tersebut ditujukan untuk ISI, yang koordinasi kerjanya dilakukan dengan enam partner dalam proyek ini. Pengembangan model simulasinya dikerjalan bersama seorang partner dari Italia. (Bahan diolah dari Evaluating transportation policy tulisan Bernd Müller, Fraunhofer 1/15, dan sumber lain)

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik KEBIJAKAN TRANSPORTASI (2)
Gunakan Lembaran Online

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *