ASEAN Community, Indonesia

Bandara Internasional Kertajati Kebanggaan Jawa Barat

ShareBandara internasional Kertajati kebanggaan  Jawa Barat langsung melayani penerbangan rute nasional dan internasional. Pesawat kepresidenan yang menerbangkan Presiden Joko Widodo menandai peresmian...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Bandara internasional Kertajati kebanggaan  Jawa Barat langsung melayani penerbangan rute nasional dan internasional. Pesawat kepresidenan yang menerbangkan Presiden Joko Widodo menandai peresmian lapangan terbang yang berada di Majalengka itu.

Suasana Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati saat proses konstruksi. Bandara internasional kertajati kebanggaan  Jawa Barat (Sumber foto: Tribunenews.com)

Satu lagi karya anak bangsa menambah kebanggaan kita—lebih-lebih masayarakat di Majalengka lokasi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Setiap pembangunan suatu infrastruktur—seperti proyek jalan tol, pelabuhan, dam, bandar udara atau lapangan terbang, dan lain-lain—selalu berdampak signifikan terhadap masyarakat di lokasi suatu proyek.

Masyarakat setempat berpeluang memanfaatkan keberadaan dan fungsi suatu proyek infrastruktur—seperti Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati disingkat Bandara Kertajati—yang diwujudkan dalam bisnis, penyerapan tenaga kerja,dan jasa-jasa lainnya.

Apa lagi, Bandara Kertajati yang berada di lokasi seluas 1.800 hektare itu bakal dikoneksikan dengan pelabuhan, sentra ekonomi, kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan titik-titik lokasi bisnis logistik yang berlokasi di bumi Parahyangan itu.

Meski pembangunannya tersendat lebih dari 10 tahun, Bandara Kertajati yang menelan biaya Rp2,6 triliun, mimpi jadi kenytaan. Konstruksi dimulai sejak Desember 2015, dan merupakan bandara terluas kedua setelah Bandara Inernational Soekarno-Hatta di Tangerang.

Warga di sekitar Bandara Kertajati diharapkan proaktif dan kreatif menciptakan bisnis untuk melayani para penumpang baik yang mau terbang mau pun yang akan landing di bandara.

Bandara Kertajati bakal dikembangkan untuk melayani penerbangan domestik dan internasional. Rute yang akan dibuat seperti penerbangan ke Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bengkulu, Batam, dan Bandar Lampung.

Kemudian rute ke Denpasar, Lombok, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Surabaya, Makassar, Manado, Ambon, Ternate, dan Jayapura. Dan yang sudah pasti, rute internasional menuju Jedah dan Madinah yang mau haji dan umroh.

Para turis baik dari Jawa Barat dan perbatasannya dengan Jawa Tengah yang mau berjalan-jalan ke  Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok, dan bahkan ke Jepang dan China—tidak perlu lagi mampir ke Jakarta atau Bandung.

Demikian juga sebaliknya, para turis dari belahan Asia dapat terbang langsung ke Majalengka. Oleh karena itu, dalam waktu relatif singkat, beragam modifikasi bisnis dapat diciptakan oleh warga.

Para pelancong domestik dan internasional butuh hotel dan jasa-jasa lainnya.  Pemilik lahan luas bakal mendapatkan rezeki misalnya bisa membangun hotel—bekerja sama dengan bank atau investor.

Bandara Kertajati mempunyai terminal berkapasitas 5 juta orang penumpang per tahun dan berpeluang dikembangkan menjadi 18 juta orang penumpang per tahun.

Oleh karena itu, hindarilah menjual tanah milik sendiri—cara warga Bali yang “pantang” menjual tanah, cukup baik dijadikan acuan.

Jangan mudah tergoda tumpukan uang, rencanakanlah bisnis dengan jangkauan ke masa depan—demi penciptaan generasi pengganti.

Anak-anak muda pun sebaiknya lebih giat belajar bahasa internasional—sebagai salah satu keterampilan karena Majalangka otomatis menjadi kota internasional.

Adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang menggaris bawahi, Bandara Kertajati bakal salah satu bandara tersibuk di Indonesia.

Selain mengurangi trafik di Jakarta dan beban Bandara International Soekarn-Hatta, Bandara Kertajati berdampak luas terhadap perekonomi Majalengka dan Jawa Barat.

Luhut mendaskan akan dibangun aerocity di di Bandara Kertajati di atas lahan seluas 3.000 hektar. Bandara Kertajati akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban dan tersambung dengan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan, cerita Luhut.

Jalan tol dari Bandung ke Kertajati akan dibangun. Hal itu berpengaruh multi ke bidang ekonomi di kawasan sekitar Cirebon, Bandung, dan kawasan industrial estate yang telah ada di Bekasi, Karawang dan Purwakarta.

Oleh karena luas lahan Bandara Kertajati cukup luas, sarana industri pendukung penerbangan seperti maintenance repair and overhaul untuk pesawat dan industri perakitan pesawat dapat dibangun.

Juga  industri lainnya seperti pergudangan dan fasilitas kesehatan—yang berarti berpeluang menciptakan modifikasi ekonomi dan bisnis baru seperti e-commerce yang lagi ngetren di dunia.

Dampak lain yang menjanjikan adalah inovasi baru  di bidang bisnis tekstil. Potensi tekstil Jawa Barat cukup membanggakan. Kita sering mendengarkan sejumlah pebisnis tekstil dari Malaysia sering belanja di Bandung.

Seorang pebisnis pembuat mesin tekstil di Italia dan berpameran mesin tekstil di Jakarta belum lama ini, mengusulkan agar pameran mesin pertekstilan diselenggarakan di Jawa Barat.

Nah, para event organizer berpeluang menyelenggarakan pameran internasional di Majalengka. Suatu pameran tentu membutuhkan lokasi yang representatif dan standar internasional.

Selamat kepada warga di Majalengka dan Jawa Barat. Keberadaan Bandara Kertajati bukan hanya membanggakan Jawa Barat, juga kebanggaan Indonesia. (Bahan diolah dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *