Customer Care, F&B Industri

Cicipi Ragam Pangan khas Indonesia, Krista Berpameran Virtual

ShareMari cicipi ragam pangan khas Indonesia dan silakan berbisnis. Kita leluasa memilih produk secara virtual pada 22 – 26 Juni 2021. Beberapa...

Written by Stevie Ayu · 3 min read >
Ragam Pangan khas Indonesia

Mari cicipi ragam pangan khas Indonesia dan silakan berbisnis. Kita leluasa memilih produk secara virtual pada 22 – 26 Juni 2021. Beberapa jenis buah dan jamu diyakini mampu menambah herd immunity agar tubuh kuat menolak paparan COVID-19.  

Ragam Pangan khas Indonesia
Ragam produk pangan dan minuman yang digelar melalui Krista Exhibitions Virtual Expo yang dapat diakses secara online pada 22 – 26 Juni 2021. Cicipi ragam pangan khas Indonesia (Foto/@: Krista Exhibitions)

Penulis: Stevie Ayu  Editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Makanan dan minuman bukan media perantara pandemi #Viruscorona.  Meski virus COVID-19 menempel dalam makanan dan minuman, proses pencernaan akan melumat habis virus di dalam lambung.

Cicipi Ragam Pangan khas Indonesia

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinis dari Universitas Indonesia, Dr. Widjaya Lukito, SpGK., PhD., pada sebuah simposium Hari Pangan Sedunia tahun 2020, tantangan adalah pola konsumsi yang berubah misalnya semakin sedikitnya kontak antarmanusia yang tadinya serba sentuh.

Dr. Widjaya Lukito menjelaskan, kita lebih lebih ke arah healthy eating, food safety, fokus pada pangan lokal, dan frozen foods. Kebiasaan ini yang lebih banyak dilakukan di era pandemi dan paling digemari, ungkapnya pada simposium yang dilaksanakan PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Ia memastikan dan sudah dikonfirmasi dalam penelitian bahwa COVID-19 tidak menular lewat makanan. Paling berbahaya masih pada droplets dan airbone.

Dr. Widjaya Lukito menjelaskan bahwa pada dasarnya, manusia tetap membutuhkan makan dan minum. Pangan selalu menjadi kebutuhan utama. Perubahan perilaku sehat membuat masyarakat lebih positif ke arah pangan lokal, home cooking, gardening, biodiversity.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Indofood,  Franciscus Welirang menjelaskan, membangun sistem pangan berkelanjutan harus menjadi salah satu prioritas, bukan sekadar langkah antisipasi krisis pangan akibat pandemi—juga sebagai upaya menjamin pasokan dan akses pangan bagi bangsa di masa depan.

Franciscus Welirang menandaskan, perlu pendekatan yang holistik dan dukungan, dan sinergi semua stakeholders. Setiap negara harus mampu menjaga pasokan pangan sekaligus menangani wabah virus korona. 

Berbagai sumber ilmiah menjelaskan bahwa beragam tanaman, buah-buahan, bumbu khas Indonesia semisal jahe, kunyit, jamu-jamun, jeruk,  pepaya, pisang, alpukat, dan lain-lain cukup potensial untuk memicu potensi herd immunity tubuh manusia. 

Oleh sebab itu, kita harus kreatif dan inovatif mengubah  cara hidup dan harus mampu beradaptasi—termasuk mengatur dan memilih jenis makanan dan minuman yang berpotensi menambah kekebalan tubuh. 

Menurut Daud Salim komandan Krista Exhibitions penyelenggara Pameran Virtual Internasional  bahwa industri makanan dan minuman atau food dan beverage (F&B) diperkirakan masih menjadi salah satu sektor industri andalan sebagai penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional pada 2021. 

Daud Salim menggaris bawahi bahwa para pelaku industri makanan dan minuman harus kreatif untuk tetap menjalankan usaha yang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital untuk beradaptasi pada new normal life seperti keharusan penerapan physical distancing.  

Termasuk kemampuan adaptasi perubahan cara memasarkan produk pangan seperti penjualan produk dan jasa secara online dan e-commerce—sesuai implementasi protokol kesehatan.

Oleh sebab itu, demikian rilis Krista Exhibitions yang menggelar Eastfood Indonesia Virtual Expo, Virtual Herbal Jamu Modern & Fitofarmaka  Expo, Virtual Seafood Show, Virtual Cooltech Expo, Indo Licensing Virtual Expo dan Virtual Coffee & Tea 2021—mudah diakses melalui virtual platform pada tanggal 22- 26 Juni 2021 .

Para peserta dan pengunjung pameran leluasa melakukan berbagai transaksi secara online tanpa disertai perasaan was-was terhadap paparan pandemi #Viruscorona

Bahkan para pelaku industri pangan modern dan tradisional berkesempatan menjajal pasar internasional meski zona waktu berbeda.  Pameran ini diikuti lebih dari 150 peserta, baik dari lokal maupun internasional. 

Suasana Krista Exhibitions Virtual Expo 2021 (Foto/@: Krista Exhibitions)

Sebanyak 30 pelaku UMKM ikut mempromosikan produk mereka. Sementara 50 acara menarik yang   diisi oleh  35 pembicara untuk mengedukasi pengunjung dengan bahasan teknik produksi pangan dan minuman.

Para pihak yang komit hadir secara virtual antara lain, Catering & Catering Maskapai, Hotel, Restoran, Bar & Café, Bakery ,Toko Kue, Hypermarket, Supermarket, Classic Store, Mini Market, Pasar Tradisional, e-Commerce, dan e-Retailer.

Selanjutnya, Toko Online, Market Place, Blogger Makanan, Produsen Makanan , Produsen Perikanan, Distributor, Importir & Eksportir, Perusahaan Dagang, Investor, Konsultan F & B, Lembaga pendidikan Kuliner, Lembaga Penelitian Swasta, instansi pemerintah, perwakilan negara-negara sahabat. 

Pengunjung berkesempatan bervideo call dan live chat dengan peserta pameran. Silakan memembeli dan meminta sample produk list melalui koneksi dengan link e-commerce atau website. 

Selain itu, dari sisi peserta pameran mendapatkan analitik visitor yang real time dan lebih detail mencakup jumlah visitor yang mengunjungi booth per hari, data visitor (nama, perusahaan, no telpon, email), jumlah view brosur/poster/video, jumlah view produk. 

Para peserta pameran juga dapat bertukar kartu nama dengan visitor. Kemudahan lainnya yang didapatkan oleh peserta pameran yaitu dapat mengupload dan mengatur sendiri file poster, brosur, foto produk & preview langsung di booth virtualnya.

Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi, dan Kementerian Koperasi Usaha Kecil & Menengah Republik Indonesia, mendukung pameran virtual ini.

Termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), para buyers dari China, India, Bahrain, Norwegia,  dan Uzbekistan. Pihak penyelenggara juga bekerja sama dengan Kedutaan Qatar, Belgia, Maroko, Sri Langka dan Polandia.

Tidak ketinggalan Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Indonesia, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, Dewan Teh Indonesia, Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia, dam  Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia.

Kemudiaan Asosiasi Lisensi Indonesia, Asosiasi  Hotel & Restoran Indonesia, Asosiasi Chef Indonesia, Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Asosiasi Eksekutif Makanan & Minuman Indonesia, dan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia.

Selanjutnya, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia, Asosiasi Sommelier Indonesia, Asosiasi Roti Indonesia, Aliansi Kue Indonesia, Asosiasi Profesional Kuliner, dan Asosiasi Penyelenggara Pameran & Konvensi Indonesia. 

Pameran ini diawali dengan konferensi pers secara virtual pada 17 Juni 2021 pukul 14.00 – 16.00 WIB. Para  nara sumber: Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun; Direktur Jenderal Industri Agro – Kementerian Perindustrian,  Abdul Rochim; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional – Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi; Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan,  Artati Widiarti; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Barekraf  —  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani Mustafa.

Selamat kepada Pak Daud Salim dan jajarannya yang mengedukasi masyarakat secara online melalui Krista Exhibitions Virtual Expo 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *