Apa tujuan mengukur aktivitas otak dan bagaimana teknologi ilmu saraf terapan menyimpulkan proses kognitif dan pengalaman emosional seseorang? Para ilmuwan membuka tabir.
Penulis/editor: Rayendra L Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Bagaimana pekerjaan dan aktivitas lainnya memengaruhi tubuh terutama otak kita sehari-hari?
Bagaimana pengaruh itu berdampak terhadap mental, kesehatan, dan fisik kita?
Bagaimana solusi dan teknis untuk mengubah gangguan supaya kesehatan menjadi baik bagi tiap orang? Bagaimana perangkat lunak dan teknologi dibuat sehingga lebih berpusat pada tubuh manusia?
Sebuah tim beranggotakan lima orang yang merupakan ilmuwan dari Fraunhofer Institute for Industrial Engineering IAO yang membidangi teknik industri. Mreka melakukan penyelidikan secara mendalam untuk menjawab peranyaan-pertanyaan di atas tadi.
Sebuah laboratorium yang dibangun untuk penelitian neuroergonomi dan digunakan oleh para ilmuwan. Mereka menyusun konsep dan metode guna pengembangan antarmuka yang cerdas antara teknologi dan manusia. Laboratirium itu bernama NeuroLab.
NeuroLab merupakan lingkungan pengujian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar neuroergonomis yang beroperasi milik Fraunhofer IAO sejak tahun 2015.
Selanjutnya pada Oktober 2021, Dr. Mathias Vukelic dipercaya untuk mengepalai grup riset Sistem Neurokognitif Terapan.
Bersama rekan-rekannya, para ilmuwan saraf dan paham tentang perilaku manusia itu menggabungkan pengetahuan dan metode dari ilmu saraf kognitif dan psikologi positif dengan pembelajaran mesin.
Tujuan penggabungan itu untuk menciptakan teknologi cerdas yang adaptif guna mendorong kesejahteraan subjektif—termasuk kebutuhan dan keterampilan individu di tempat kerja dan pada kehidupan sehari-hari.
“Teknologi harus didasarkan pada kebutuhan dan kemampuan individu. Oleh karena itu harus berbasis bantuan. Kami selalu menempatkan orang di pusat proyek kami,” ungkap Dr. Mathias Vukelic, Kepala grup riset Sistem Neurokognitif Terapan.
Dengan pemikiran tersebut, tim peneliti berkomitmen untuk membentuk masa depan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi cerdas.
Idealnya, teknologi seharusnya tidak menjadi beban atau gangguan bagi manusia. Inii akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan menawarkan kesempatan untuk pengembangan pribadi, Dr. Mathias Vukelic menjelaskan visi tim peneliti.
Topik penelitian utama tim adalah teknologi neuroadaptive – sistem teknis yang dapat beradaptasi yang mendeteksi kondisi mental pengguna menggunakan sensor neurofisiologis.
Seperti mengukur parameter dan aktivitas otak dan vital, menafsirkan sinyal melalui pemrosesan sinyal dengan bantuan pembelajaran mesin.
Selanjutnya mampu merespons secara cerdas keadaan pengguna yang terdeteksi tentang adaptasi perilaku dan sistem perasaan serta emosi.
“Kami ingin meningkatkan disiplin ilmu teknik dengan memecahkan masalah teknis dengan keahlian ilmu saraf dan psikologis,” sambung Dr. Mathias Vukelic peneliti senior itu.
Baca: Metode Ilmu Saraf dan Psikologis, Ciptakan Lingkungan Kerja Lebih Sehat