Jawa

Lebih Unggul dari F-16, Su-35, dan Sukhoi-35

ShareIndonesia siap  memasok komponen  badan, ekor, dan sayap pesawat jet tempur serta menguasai teknologi 100 persen. Korea akan meyiapkan radar dan avionic....

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Indonesia siap  memasok komponen  badan, ekor, dan sayap pesawat jet tempur serta menguasai teknologi 100 persen. Korea akan meyiapkan radar dan avionic. Prototipe atau purwarupa diluncurkan pada 2019.

Contoh pesawat jet tempur yang akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia. (Sumber foto: www.beritanusasatu.com
Contoh pesawat jet tempur yang akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia. (Sumber foto: www.beritanusasatu.com

Tinggal tiga tahun lagi, Indonesia sejajar dengan Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara pembuat pesawat jet tempur sekaliber F-16 dan Su-35. Perusahaan yang akan memproduksi pesawat jet tempur itu adalah PT Dirgantara Indonesia. Kita tahu bahwa perusahaan yang berlokasi di Bandung ini dikenal sebagai pembuat pesawat komersial dan helicopter.

Kementerian Pertahanan Indonesia dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang sudah meneken kerja sama, telah menyetujui BUMN (badan usaha milik negara) ini untuk mempoduksi 50 unit jet tempur IFX bagi Indonesia dan 150 unit jet tempur KFX pesanan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

PT Dirgantara Indonesia akan memulai produksi massal—era komersial—pada tahun  2025. Oleh karena itu, perusahaan ini sedang membuat 6 prototype atau purwarupa  dan direncakakan selesai pada tahun 2019.

Kelas pesawat jet tempur  IFX dan KFX lebih canggih dibanding jet tempur F-16, F-18 (buatan Amerika Serikat), Sukhoi-35 (Rusia), Dassault Rafale, dan Eurofighter Typhoon. Kalau varian generasi 5 baru dimiliki oleh pesawat jet tempur F-35 dan F-22, maka pesawat je tempur buatan Bandung ini adalah generasi 4.5.

Teknologi yang digunakan dalam pesawat jet tempur IFX dan KFX mirip dengan pesawat siluman F-22 buatan Amerika Serikat. Artinya, secara struktur, pesawat buatan Dirgantara Indonesian ini memiliki teknologi stealth atau teknologi siluman seperti dimiliki oleh peawat jet tempur generasi 5.

Pesawat jet tempur varian 4.5 yang disebut  Indonesia Fighter Xperiment (IFX,  untuk Indonesia) dan jet tempur Korea Fighter Xperiment (KFX, untuk Korea Selatan) dibuat oleh.PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Korea Aerospace Industries.

Kita berharap, proses pembuatan 6 unit prototype atau purwarupa lancar-lancar saja. Pesawat tempur purwarupa akan diluncurkan pada tahun 2019, dan kemudian menjalani fase uji coba sampai speknya dapat memenuni kebutuhan Kementerian Pertahanan Indonesia dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan negara-negara lain yang akan membeli. Di bawah kepemimpinan Budi Santoso Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia bakal memasuki era baru yakni Engineering and Manufacturing Development (EMD).
Indonesia kuasai  teknologi 100 persen
Selain memenuni permintaan Indonesia dan Korea Selatan, kerja sama PT Dirgantara Indonesia dan Korea Aerospace Industries diperkenankan menjual  pesawat jet tempur kepada pihak lain—asalkan kedua belah pihak setuju. PT Dirgantara Indonesia dan Korea Aairspace Industries masing-masing mempunyai bagian 20 persen dan 80 persen.

Kedua belah pihak menggelontorkan investasi sebesar US$8 miliar setara dengan Rp111,52 triliun—jika US$1 dipatok sebesar Rp13.940. Meski porsi Indonesia hanya 20 persen, namun PT Dirgantara Indonesia menguasai teknologi sebesar 100 persen. Seperti kita ketahui bahwa Korea Selatan berpengalaman di bidang teknologi ketika ikut mengembangan pesawat jet tempur T-50 Golden Eagle—kerja  sama antara Korea Airspace Industries dan Lockheed Martin (Amerika Serikat).

Setelah menguasai teknologi rancang bangun dan produksi, PT Dirgantara Indonesia dan Korea Airspace Industries akan meningkatkan pembuatan pesawat jet tempur dari varian 4.5 hingga generasi 5,dan tentunya akan dilakukan kemampuan updating system. (Bahan diolah dari berbagai sumber antara lain, FBinfoTNI, KOMPAS.com, http://www.indonesian-aerospace.com/, dan lain-lain)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *