mmINDUSTRI.co.id

SUNI Bangun Pabrik Plant 2 Seamless Pipes: Produk Strategic Asset

SUNI membangun pabrik Plant 2 seamless pipes atau OCTG tubing di Batam. Produk seamless pipes merupakan komponen yang dibutuhkan industri minyak dan gas bumi di dalam negeri dan ekspor. 

Manajemen PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM), anak perusahaan PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) melakukan Groundbreaking Pabrik Baru di Batam pada Kamis, 14 Maret 2024. (Foto/@: PT Sunindo Pratama Tbk)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.idPT Sunindo Pratama Tbk (sumber): Kapasitas produksi produk seamless pipes atau OCTG tubing di pabrik milik PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) akan meningkat dengan dibangunnya plant 2 PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam belum lama ini. 

RTM merupakan strategic asset yang vital bagi PT Sunindo Pratama Tbk atau disingkat SUNI. RTM memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house untuk menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan industri minyak dan gas bumi di dalam negeri dan ekspor. 

Produk seamless pipes atau OCTG tubing yang secara in-house mengacu pada produksi dan penggunaan pipa di lingkungan internal perusahaan dengan fasilitas sendiri. 

Produk seamless pipes atau pipa tanpa sambungan adalah pipa logam yang diproduksi tanpa memiliki sambungan las di sepanjang bentangan logam atau produk.

Oleh karena itu, SUNI membangun pabrik baru agar dapat diproduksi produk seamless pipes yang  dilakukan dan dikelola di pabrik dengan dukungan fasilitas milik perusahaan itu sendiri. 

Produk seamless pipes digunakan dalam berbagai aplikasi seperti industri minyak dan gas, industri kimia, dan konstruksi. Sedangkan OCTG tubing atau pipa untuk industri minyak dan gas merupakan jenis pipa yang digunakan dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

Produk OCTG tubing memiliki diameter lebih kecil daripada pipa casing dan berfungsi sebagai saluran produksi. SUNI yang secara in-house memproduksi dan menggunakan seamless pipes/OCTG tubing untuk memenuhi kebutuhan internal industri minyak dan gas.

Oleh karena itu, serangkaian strategi peningkatan kapasitas produksi yang telah berjalan sebelumnya dengan transaksi peningkatan modal disetor kepada RTM sebesar Rp152,8 miliar. 

Perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp432 miliar yang digunakan untuk pembelian tanah sebesar Rp57 miliar,  pembangunan pabrik sebesar Rp250 miliar dan pembelian mesin-mesin produksi sebesar Rp125 miliar.

Pembangunan pabrik baru dengan luas 50.793 m2  bertujuan untuk menambah kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing hingga dua kali lipat yakni: mencapai 60.000 ton/tahun dari yang sebelumnya 30.000 ton/tahun. 

Dengan capaian kapasitas maksimal, maka perseroan mampu memasok atau melayani kebutuhan seamless OCTG tubing sampai dengan 70.000 ton/tahun. 

Peningkatan kapasitas produksi ini mendukung perseroan untuk mendiversifikasi produk industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri yakni pasar ekspor. 

Perseroan menargetkan fasilitas pabrik baru ini dioperasikan pada tahun 2025 dan mampu berkontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan pada masa yang akan datang. 

Acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru tersebut dihadiri oleh Direktur Utama SUNI,  Willy Johan Chandra; Presiden Direktur RTM, Srie Martina;  dan Kepala Kelompok Kerja Kapasitas Nasional Divisi Rantai Suplai SKK Migas, Maria Kristanti Wiharto.

Selanjutnya Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Badan Pengusahaan Batam Surya Kurniawan Suhairi yang diwakili oleh Yani Alkindi; dan Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Kajian Dampak Lingkungan DLHK Kepulauan Riau, Edison.

Demikian juga Direktur Utama PT Pratama,  Widya Tbk Andreas Widhatama Kurniawan;  dan Direktur Utama PT Lixicon Indonesia,  Lio Lixius Chan.  

Menurut Willy Johan Chandra pabrik baru milik SUNI itu bertujuan untuk memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas ke depannya. 

Perseroan berkomitmen mendukung program pemerintah yang menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 juta BOPD atau barrel oil per day dan 12 BSCFD atau billion standard cubic feet per day pada tahun 2030. 

Dengan target tersebut, Indonesia menjadi captive market untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.

“SUNI merupakan perusahaan pionir dan satu-satunya di Indonesia dalam penyediaan produk seamless pipes/OCTG tubing. Sebagai produsen pipa lokal, SUNI memiliki potensi kuat untuk bertumbuh secara berkelanjutan,” ungkap Willy Johan Chandra. 

Pertumbuhan perseroan semakin kuat dengan adanya regulasi pemerintah yang mengatur standar tingkat komponen dalam negeri  (TKDN) untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor—ditambah  dengan kebutuhan energi yang terus meningkat di hari-hari depan demikian Willy Johan Chandra melanjutkan. 

Sedangkan Maria Kristanti Wiharto mengapresiasi atas komitmen SUNI dalam mengembangkan industri manufaktur dalam negeri dari yang tadinya PMA menjadi PMDN dan telah bersertifik TKDN sehingga dapat memasok kebutuhan barang-barang dalam negeri. 

“RTM menjadi contoh sukses bagaimana industri dalam negeri  berkembang, dan memberikan multiplier effect untuk industri hulu migas dan industri lainnya. Saya berterima kasih bisa menjadi bagian untuk bisa melihat semua proses ini,” urai Maria Kristanti Wiharto. 

Sementara  Srie Martina mengatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk meningkatkan implementasi ESG di lingkungan pabrik plant 2. 

RTM bekerja sama dengan PLN untuk merancang penggunaan panel surya pada rooftop factory seluas 11.000 m2 yang mampu menghasilkan listrik 0.5 – 1 MW. 

Perseroan memastikan rencana pembangunan yang mengalokasikan 12 persem area pabrik menjadi area hijau. Dari aspek sosial, kehadiran pabrik baru RTM menyerap 250 orang tenaga kerja lokal  Batam.

Perseroan harus memastikan bahwa delivery produk kepada pelanggan  berlangsung tepat waktu. Kehadiran pabrik baru meyakinkan manahemen perseroan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman. 

Dengan sistem production line di pabrik baru, manajemej dapat tetap mengoptimalkan aktivitas produksi di saat proses maintenance sedang dilakukan di production line yang telah ada. 

Dirangkum dari beberapa sumber, penjelasan tentang seamless pipes/OCTG tubing atau komponen vital dalam industri minyak dan gas yang bergua untuk mengaliran minyak dan gas dari sumur ke permukaan dengan efisien dan aman atau digunakan di industri lainnya.

Bagaimana proses pembuatan seamless pipes?

 

 

 

 

 

 

 

 

Secara keseluruhan, proses pembuatan pipa seamless memastikan pipa berkualitas tinggi dengan dimensi, kekuatan, dan keandalan yang konsisten.

Selamat kepada jajaran SUNO dan RTM!

Exit mobile version