Gunakan mesin pengukur koordinat maka ongkos produksi industri manufaktur lebih efisien. Mesin coordinate measuring machine (CMM) buatan Hexagon ini tak butuh space yang luas di pabrik.
Produk yang berdaya saing di pasar dunia ditentukan oleh biaya produksi dan penggunaan bahan baku. Oleh sebab itu, para pelaku industri manufaktur harus mengganti mesin-mesin konvensional.
Mesin Pengukur Koordinat Buatan Hexagon
Salah satu perusahaan kelas dunia di bidang sensor, perangkat lunak, dan solusi otonom adalah Hexagon yang meluncurkan coordinate measuring machine (CMM) yakni mesin pengukur koordinat melalui Divisi Intelijen Manufaktur belum lama ini.
Mesin baru itu berguna untuk membantu produsen dalam mengatasi tantangan saat mengukur komponen sensitif seperti komponen smartphone yang demikian kecil dan halus.
Mesin CMM menawarkan kinerja dengan kualitas hingga empat-enam kali lebih cepat dibandingkan dengan kinerja mesin yang masih metode konvensional.
Seiring kemajuan teknologi, permintaan pasar terus meningkat. Misalnya gadget dengan smartphone yang harus dibuat dengan teknologi tinggi. Mesin membuat komponen dengan ukuran yang lebih kecil namun harus berkinerja (manfaat) sangat tinggi.
Bayangkan, puluhan ribu benda seperti komponen miniatur yang harus diperiksa, maka setiap produsen atau pengelola manufaktur justru sebaiknya menggunakan mesin baru semisal CMM.
Dengan mesin CMM itu memungkinkan para produsen mudah memeriksa komponen-komponnen dalam jumlah ribuan—dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dan akurat.
Metote mesin konvensional memerlukan waktu 20-30 menit waktu untuk melalukan inspeksi atau pemeriksaan produk berupa komponen dalam tiap bagian. Bagaimana jika jumlah komponen yang harus diperiksa dalam ratusan bahkan jutaan item?
Mesin CMM butuh waktu lebih singkat ya setidaknya hanya 15 menit, yang berarti tercipta efisiensi biaya produksi—ini berdampak terhadap daya saing di pasar dunia.
Svenja Schadek, Manajer Produk Hexagon Manufacturing Intelligence, menjelaskan, “Sebagai penyedia mesin CMM di dunia, Hexagon memiliki pengalaman yang signifikan untuk seluruh produk. Dalam menanggapi kebutuhan pabrikan saat melakukan navigasi yakni tantangan baru termasuk produktivitas dan kualitas.”
“Melalui upaya R&D gabungan, kami mengembangkan CMM dengan fitur akurasi yang tinggi dan footprint yang lebih kecil. Pelanggan kami mudah menghadirkan produk terbaru ke pasar dalam waktu lebih cepat,” tambah Svenja Schadek, Manajer Produk Hexagon Manufacturing Intelligence.
Svenja Schadek menjelaskan bahwa dengan kepercayaan yang lebih besar pada proses manufaktur dengan menerapkan pemeriksaan tingkat sampel yang tinggi dan ketat.
Mesin Leitz PMM Gold adalah mesin metrologi paling akurat yang diproduksi Hexagon. Fitur-fiturnya seperti kemampuan untuk menjalankan inspeksi optik pada laras lensa sekitar 5 menit, dan mengurangi waktu signifikan.
Selanjutnya fungsi nonkontak saat memeriksa komponen yang rapuh. Khususnya probe nonkontak, mesin Leitz PMM Gold peka terhadap penyimpangan dalam geometri, fungsi penting saat memvalidasi presisi kualitas komponen.
“Mesin dirancang secara khusus dengan manufaktur presisi ultra-tinggi, maka mesin Leitz PMM Gold buatan kami berukuran 30 persen lebih kecil dibanding mesin pesaing. Mesin kami hemat ruang lantai,” ungkap Svenja Schadek.
“Tersedia secara global, file kemampuan unik CMM cocok untuk pemeriksaan presisi dengan akurasi tinggi roda gigi untuk kendaraan listrik, serta komponen presisi lainnya dan pengukur kalibrasi dan masterparts,” lanjut Svenja Schadek, Manajer Produk Hexagon Manufacturing Intelligence.
Apakah mesin buatan Hexagon ini sudah dipasarkan di Indonesia? Kita tunggu aksi Svenja Schadek dan tim pemasaran Hexagon.