mmINDUSTRI.co.id

Manusia-Mesin Bahu Membahu dengan Teknologi 3D, Bagaimana Bola Menangkap Tingkah Orang?

Kita (mungkin) sulit percaya sebuah bola dapat menangkap dan merekam tingkah seseorang yang berdiri dekat kumpulan bola. Inilah hasil temuan para ahli yang mampu membuat manusia dan mesin bahu membahu berkat penggunaan teknologi 3D.

Teknologi 3D
Teknologi sensor 3D dengan dua kamera berkecepatan tinggi dan proyektor yang disebutkan gobo. Manusia-mesin bahu membahu dengan teknologi 3D (Foto: © Fraunhofer IOF)

Manusia membutuhkan beragam mesin yang penting di tempat bekerja. Banyak pekerjaan berat menjadi lebih ringan berkat peran mesin. Proses pekerjaan manusia lebih efisien, berkat bantuan mesin tanpa pernah menunda waktu.

Untuk mencapai kinerja optimal, manusia memerlukan  teknologi pengukuran 3D yang berkecepatan tinggi lengkap dengan  teknologi sensor yang canggih.

Inilah hasil penelitian para pakar di Institut Fraunhofer yang menangani Optik Terapan dan Teknik Presisi yang memungkinkan interaksi  manusia dan mesin secara tepat dalam waktu nyata atau real time.

Cara kerja teknologi 3D yang bahu-membahu dengan manusia dan mesin. Hasil penemuan itu didemonstrasikan oleh para pakar pada pameran bertajuk Hannover Messe di Hannover, Jerman selama lima hari minggu pertama April 2019.

Menurut rilis Fraunhofer IOF, tim peneliti menggunakan contoh dinding bola interaktif yang bereaksi segera mungkin, bebas kontak, dan tiap gerakan tampak dalam tiga dimensi (3D) yang tentu saja mengundang decak kagum orang awam.

Tim peneliti menjelaskan, kontrol gerakan mewakili antarmuka yang mulus yang memperlihatkan interaksi manusia dengan mesin.

Uniknya, semakin banyak mesin, robot, dan perangkat lain yang digunakan atau dioperasikan maka perangkat industri itu merespons isyarat-isyarat yang berasal dari manusia.

Para peneliti yang bekerja di Fraunhofer IOF di  kota Jena, Jerman, mampu meningkatkan interaksi antara  manusia dan mesin ke tingkat yang disebut tingkat baru.

Hasilnya adalah pengukuran 3D yang  berkecepatan tinggi dengan teknologi sensor dalam mengerjakan proyek yang disebut 3D-LivingLab.

Proyek 3D-LivingLab merupakan  suatu penelitian bertajuak 3D-LivingLab yang bertujuan untuk membangun sistem demonstran (uji coba) yang dapat diangkut dan diperluas secara modular pada masa depan.

Percobaan dirancang untuk memfasilitasi interaksi intuitif antara manusia dan teknologi secara representatif yang tersedia dalam gabungan (konsorsium) 3Dsensation untuk mencapai tujuan penelitian lebih lanjut dan lebih dalam.

Dinding bola yang dipresentasikan selama pameran menggambarkan hasil proyek yang dihasilkan bersama para mitra.  

Sementara itu, 3Dsensation (3Ds)—digarap di bawah arahan Fraunhofer IOF—merupakan aliansi inovasi 3D untuk mencapai tujuan secara mendasar dapat mengubah interaksi antara manusia dan mesin termasuk sistem teknis yang mendukung.

Dengan menggunakan teknologi 3Ds maka teknologi ini berupaya melakukan untuk membuat interaksi lebih aman, lebih efisien, dan lebih intuitif.

Dan untuk lebih  berhasil, diperlukan adaptasi yang optimal interaksi antara manusia dan mesin berdasarkan kebutuhan dan pengalaman orang.

3Dsensation merupakan proyek konsorsium interdisipliner dan supra-regional yang dilaksanakan oleh tim peneliti.

Proyek itu merupakan bagian dari program dengan pendanaan dari Twenty20 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman.

Menyaksikan 3D-LivingLab terlihat gerakan yang kompleks dan tejadi secara real time. Tim peneliti mendemonstrasikan teknologi interaksi manusia-mesin berbasis gesture (gerakan) dengan menggunakan contoh 150 bola.

Ke-150 bola itu ditempatkan pada wadah berupa kotak besar di sebuah ruang yakni tempat uji coba. Bola-bola  itu bertugas untuk menyalin tiap gerakan yang hasilnya ditampakkan dalam 3D.

Setiap gerakan orang yang berdiri di hadapan kumpulan bola-bola itu mengeluarkan energi.

Coba simak, orang itu menggerakkan kepala, lengan, dan tangannya tentu menimbulkan energi dari gerakan yang mengarah ke bola-bola.  Sesuai dengan rencana, bola patuh menjalankan tugasnya.

Dinding bola secara efektif meniru gerakan tubuh dengan reaksi 3D bebas kontak secara real time.  Artinya, bola tidak bersentuhan dengan orang yang berdiri.  

Ternyata, hasilnya bebas dari keterlambatan waktu yang mengganggu uji coba. Dinding bola diciptakan sebagai bagian dari proyek 3D-LivingLab. Artinya, tiap gerakan orang langsung ditiru oleh bola-bola pada saat yang bersamaan.

Tim peneliti menyederhanakan alur kerja yang berlaku agar orang awam mudah melaksakukannya sendiri. Sistem ini terdiri dari beberapa modu yakni berupa  sensor 3D, pemrosesan data 3D, dan penggabungan gambar.

“Dinding bola bukan hanya mainan yang menarik namun merupakan wujud teknologi canggih,” kata Dr. Peter Kühmstedt, ilmuwan dan pemimpin kelompok yang bekerja di Fraunhofer IOF.

Apa tujuan dari hasil penelitian ini nanti? Simak lanjutan uraian, manusia-mesin bahu membahu dengan teknologi 3D, bagaimana bola menangkap tingkah dan gerakan orang?

Exit mobile version