Inspiration, MICE

Wanita Geser Dominasi Pria, Karya Kaum Hawa Mendunia

Wanita mulai geser dominasi pria di bidang industri. Dari 500 CEO versi FORTUNE tahun 2018, 24 orang wanita menjabat CEO. Karya Monika...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Wanita Geser Dominasi Pria

Wanita mulai geser dominasi pria di bidang industri. Dari 500 CEO versi FORTUNE tahun 2018, 24 orang wanita menjabat CEO. Karya Monika Lelonek dan Dr Petra Göring mendunia. Berapa persen wanita yang berbisnis di Indonesia?

Wanita Geser Dominasi Pria
Monika Lelonek (kiri) dan Dr Petra Göring, dan gambar kanan adalah salah satu produk buatan hasil temuan kedua wanita ini. Wanita geser dominasi pria, karya kaum hawa mendunia (Foto: Fraunhofer dan SmartMembranes GmbH)

Majalah FORTUNE melaporkan dari 500 daftar chief excecutive officer (CEO) top dunia tahun 2018,   24 orang wanita menjadi big boss berbagai perusahaan kaliber dunia.

Menurut laporan Fraunhofer Institute for Material Mechanics IWM tahun 2018, kaum hawa masuk ke dunis bisnis dan cepat mengejar ketertinggalan mereka, perlahan menggeser dominasi kaum pria.

Dikutip dari situs ceoworld.biz, persentase kaum wanita di bisnis semakin meningkat di 57 negara yang disurvei tahun 2018. Di Ghana jumlah wanita yang berbisnis mencapai 46,4 persen dibanding laum pria.

Ghana menempati posisi  1 disusul Rusia 34,6 persen, Uganda (33), Australia (32,1), Vietnam (31,3), Polandia (30,3), Spanyol (29,4), Rumania (28,9), dan Portugal 28,9 persen—menempati posisi ke-10.

Di ASEAN, Singapura dengan 27,5 persen yang berbinsis (posisi ke-14), Thailand 25,2 persen (posisi 25), Filipina menempati posisi ke-31 dengan persentase 23,6 persen.

Jepang pada posisi 45 dengan persentase 16,8 persen, Malaysia sebanyak 16,7 persen (posisi 46), dan wanita yang berbisnis di INDONESIA sebesar 15,8 persen di peringkat 47. Dua peringkat paling bawah adalah Uni Emirat Arab 2,1 persen (posisi 56) dan Arab Saudi 1,4 persen.  

Situs guidantfinancial.com melaporkan, terjadi kecenderungan bisnis yang digeluti oleh kaum wanita di seluruh dunia meski skala bisnis yang dilakukan adalah tingkat kecil hingga menengah.

Di seluruh dunia, jumlah wanita yang memiliki bisnis sendiri mencapai 9,1 juta yang menyerap tenaga kerja 7,9 juta orang, dan nilai bisnis mencapai $1.4 triliun, sesuai data National Association of Women Business Owners.

Bagaimana ilmuwan perempuan menjadikan kecerdasan dan pengetahuannya menjadi bisnis yang sukses? Monika Lelonek, salah satu dari dua pendiri SmartMembranes GmbH pernah sebagai peneliti di Institut Fraunhofer khusus Mekanika Material IWM.

Apakah Monika terinspirasi dari orang lain? Ia tidak mempunyai sosok khusus karena tidak ingin mengambil jalan yang membosankan dan sistematis. Monika justru melakukan sesuatu yang berbeda sesuai dengan kompetensi dan kecocokan bidang bisnis.

Ia mengaku meski teknologi itu berat, namun Monika tidak pernah mengalami kesulitan karena dia wanita. Justru dia merasa dihormati ketika seorang wanita menemukan bisnis di sektor industri.

Di tingkat internasional—dalam konteks perbedaan antarbudaya, Monika mengembangkan rasa kebijaksanaan ketika  seorang wanita harus menegaskan dirinya sebagai perempuan yang kadang-kadang harus menarik diri.

Akan tetapi, dia sadar sedang membangun perusahaan dan bisnis tanpa harus ada ruang untuk bersombong atau tidak percaya diri.

Apa tantangan paling besar bagi SmartMembranes? Menghadapi pasar dan pelanggan selama bertahun-tahun. Ketika nilai penjualan buruk dan manajemen tidak bekerja dengan baik, merupakan situasi yang sulit bagi Monika dan rekannya.

Dia harus bertanggung jawab pada diri sendiri dan hasil pekerjaan para karyawan agar mampu mengubah gelombang kesulitan untuk menyelamatkan perusahaan yang kadang sulit dan membuat Monika kurang tidur.

Contoh produk buatan Dr. Petra Göring dan Monika Lelonek yang diproduksi SmartMembranes GmbH (Foto: SmartMembranes GmbH)

Menurut Monika, orang-orang berbicara tentang peluang yang sama dan lebih sedikit diskriminasi. Ia percaya diskriminasi hanya berakhir ketika pertanyaan tentang gender tidak lagi muncul—pada dasarnya tidak masalah apakah wanita atau pria yang mendirikan perusahaan.

Pria dan wanita memiliki peluang yang sama asalkan memiliki ide yang diwujudkan di bisnis. Monika paham, kaumnya tidak (ingin) segera berbisnsis dengan alasan lebih mementingkan keluarga dan anak-anak yang tidak dapat dikompromikan.

Wanita yang bekerja di bagian manajemen atau di tingkat bawah, keluarga harus kompromi agar wanita itu dapat berkembang. Demikian juga di bisnis yang digeluti oleh kaum wanita.  

“Jangan menyerah! Pada dasarnya, semuanya selalu berubah secara berbeda dari yang Anda harapkan dan membutuhkan waktu lebih lama dari yang Anda rencanakan dalam rencana bisnis Anda,” tandas Monika Lelonek.

Berbisnis selalu berhadapan dengan situasi sulit yang kadang dirasakan tidak ada jalan yang harus ditempuh. Namun, imbuh Monika, selalu ada kemungkinan asalkan wanita yang berbisnis itu harus tetap di jalur dan tidak menyerah.

“Temukan keseimbangan dalam kehidupan pribadi  dan mengatur diri sedemikian rupa sehingga Anda punya waktu untuk itu. Jangan meninggalkan bisnis yang belum selesai dan tetaplah bekerja lebih lama,” tambah Monika Lelonek.

Dr. Petra Göring dan Monika Lelonek mendirikan SmartMembranes GmbH pada tahun 2009. Perusahaan milik kedua wanita itu memproduksi membran dan templat tingkat tinggi nano dan makropori kelas dunia.

Bahan menggunakan aluminium oksida dan silikon dengan sifat membran dan struktur yang dapat disesuaikan sesuai keinginan pelanggan.

Perusahaan SmartMembranes memproduksi bahan sesuai dengan spesifikasi pelanggan, dan tetap mengembangkan proses dan produk baru untuk mendukung bisnis inti. Kita berharap wanita geser dominasi pria, karya kaum hawa mendunia dan wanita Indonesia pun berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *