Bilateral, India-Indonesia

Teknologi Inovasi untuk Meningkatkan Produksi Pertanian India

SharePetani mudah mengakses informasi untuk mendapatkan cara penggunaan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi. Pendaftaran kepemilikan tanah pun dapat dilakukan lewat ponsel. Apakah...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Petani mudah mengakses informasi untuk mendapatkan cara penggunaan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi. Pendaftaran kepemilikan tanah pun dapat dilakukan lewat ponsel. Apakah otomasi pengelolaan pertanian, cara pertanian organik, dan peternakan sapi dapat digunakan?

Teknologi Inovasi Tingkatkan Produksi Pertanian India
Petani di India mudah mendapatkan informasi teknologi inovasi tingkatkan produksi pertanian misalnya melalui pameran–dilaksanakan Indian Federation of the Chambers of Commerce & Industries  dan Italian Federation of Agricultural Machinery Manufacturers—didukung Kementerian Pertanian dan Kesejahteraan Petani India, dan Indian Council of Agricultural Research dan Emilia-Romagna Region & ICE Agency. Italian Trade Agency (ITA) termasuk ITA Jakarta memfasilitasi delegasi dari belahan Asia seperti Indonesia (Foto: Rayendra L. Toruan)

Kementerian Komunikasi dan Informatika dan kementerian lainnya membangun landasan strategis digital melalui Common Services Centres (CSC) agar informasi secara elektronik mudah diakses oleh petani. India menyediakan platform digital sehingga warga desa pengelola pertanian seperti berwiraswasta yakni dengan pemanfaatan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi.

Layanan melalui CSC juga untuk meningkatkan kapasitas dan penghidupan pedesaan, dan merupakan pendekatan dari bawah yang berdampak terhadap perubahan sosial—utamanya di kalangan warga pedesaan. Penggunaan teknologi baru memungkinkan petani beralih dari input konvensional/tradisional ke pertanian intensif berbasis ilmu pengetahuan yang presisi.

Pertanian yang presisi memperbaiki ketepatan waktu tanam, dan menjamin harga pasar hasil pertanian yang lebih baik melalui informasi pasar. Pemerintah India mensubsidi pupuk melalui dana yang ditransfer langsung kepada petani untuk menghilangkan atau mengurangi biaya perantara sekaligus memperbaiki akses para petani agar terbiasa dengan urusan bank.

Selain meningkatkan pasokan benih dan pengelolaan lahan dan air, dengan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi—diusahakan pula para petani bertanam minimal tiga kali dalam setahun. Hasil pertanian pun meningkat.

Sejak April 2016,  program e-NAM (National Agriculture Market), sebuah platform yang mengintegrasikan pasar pertanian secara online, memungkinkan petani dan pedagang untuk mengetahui semua informasi. Dalam waktu relatif singkat, sebanyak 37 juta petani mudah mengakses informasi pasar.

Harga hasil petanian dapat ditentukan besama tanpa melalui perantara.  India menolak persetujuan tanaman rekayasa genetik—termasuk hasil yang dikembangkan oleh ilmuwan di India sendiri—agar sektor pertanian tidak dimonopoli oleh perusahaan terutama multinasional.

Pendaftaran tanah dapat dilakukan lewat telepon genggam. Program pendaftaran tanah melalui ponsel telah menghasilkan jutaan hektar tanah yang terdata. Hal itu merupakan jaminan keamanan kepemilikan lahan bagi para petani. Petani dimungkinkan untuk menyewa lahan dan traktor.

India mewujudkan agar tiap negara bagian telah terkoneksi dengan internet berkecepatan tinggi pada 2018.  Informasi pertanian dapat diakses melalui ponsel dengan satu dari 22 bahasa (lokal), bahasa Inggris, dan bahasa Hindi sejak Juli 2017.

Reformasi kebijakan, pembangunan infrastruktur, pembiayaan, dan yang lebih penting melakukan implementasi penggunaan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi bukan hanya mengatasi masalah—juga program pelayanan yang dinamai farming as a service (FaaS).

Program FaaS yang diperkenalkan oleh EM3 Agri Services  menyewakan mesin kepada petani dengan harga yang disepakati sesuai kemampuan petani. Dana investasi berdampak positif di Aspada. Perusahaan sejenis pun munculo seperti Goldfarm, Ravgo, Oxen Farm Solutions, dan FarMart.

Investasi peralatan seperti pompa irigasi, gudang dan sebagainya harus ditingkatkan. FaaS menstabilkan biaya pertanian dan mengurangi kebutuhan saat belanja modal agar petani mudah menjangkau sesuai dengan luas lahan.

Inovasi bertujuan untuk meningkatan produktivitas, diversifikasi pertanian,  dan  mengoptimalkan output penggunaan biaya—pembelian benih, pupuk, agrokimia, dan mekanisasi. Juga untuk meningkatkan efisiensi supply chain dan mengurangi biaya pinjaman.

Sektor pertanian khususnya tanaman diasuransikan dengan berbagai cara seperti pemilihan tanaman yang inovatif, dan mengurangi ketidakcocokan antara pasokan hasil pertanian dan stok permintaan. Penerapan teknologi inovasi di sektor pertanian dilakukan kolektif dan komprehensif.

Contoh lain adalah pembuatan variabel biaya dan penyediaan data secara real-time untuk memudahkan petani memutuskan seusatu yang lebih baik dan cepat. Pemerintah memfasilitasi keterkaitan pasar dengan hasil pertanian.

Para petani menuai harga hasil pertanian lebih tinggi atau sesuai dengan  harga konsumen. Peran perantara diminimalisasikan agar petani tidak dirugikan. Demikian juga penggunaan aplikasi platform fintech (teknologi keuangan) agar petani mengenal lembaga pembiayaan.

Penemu teknologi inovasi di sektor pertanian itu adalah Hemendra Mathur salah satu tim investasi di agribisnis dari Bharat Innovations Fund—modal awal US$150 juta—digunakan untuk pengembangan teknologi pertanian, teknologi pembersihan dan pengolahan lahan, teknologi pemeliharaan,  dan peningkatan peran teknologi pertanian.

Penerapan otomasi usaha tani meliputi solusi pengelolaan pertanian, cara pertanian organik, dan peternakan sapi—merupakan bidang yang tepat. Sedangkan inovasi produk meliputi input tanah untuk meningkatkan produktivitas, perangkat untuk analisis keadaan tanah, dan tanaman, penggunaan sensor serta implemenasi  IoT  (Internet of Things) agar pelaksanaan program teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi benar-benar presisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *