Jawa

Senjata Buatan Pindad Mendunia

ShareSenjata buatan Pindad berprestasi saat mengikuti Lomba Tembak Angkatan Darat se-Asia Tenggara, Angkatan Darat se-Asia Pasifik, dan Lomba Tembak Tahunan di Brunei....

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Senjata buatan Pindad berprestasi saat mengikuti Lomba Tembak Angkatan Darat se-Asia Tenggara, Angkatan Darat se-Asia Pasifik, dan Lomba Tembak Tahunan di Brunei. Rusia dan Jerman akan mentransfer teknologi persenjataan.

Sejumlah amunisi buatan Pindad. (Sumber foto/@: http://www1.picturepush.com/)
Sejumlah amunisi buatan Pindad. (Sumber foto/@: http://www1.picturepush.com/)

Badan Usaha Milik Negara PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, kian mengharumkan nama Indonesia berkat produk alustista. Kualitas senjata ditingkatkan berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli Pindad bersama dengan pengguna produk. Mereka menetapkan spesifikasi yang dibutuhkan.

Dalam setiap produksi, proses optimasi dilakukan untuk mendapatkan unjuk kerja senjata secara optimal. Pemeriksaan dilakukan pada setiap proses manufaktur mulai dari penerimaan material sampai proses akhir pembuatan produk. Seluruh produk telah diuji dan memenuhi standar internasional yang salah satunya Mil STD. sedangkan sistem mutu selalu diawasi secara ketat dengan menerapkan sistem mutu ISO 9000-2008 (sertifikasi LRQA).

Oleh karena itu, senjata buatan Pindad memiliki akurasi  sangat baik dan ketahanan di medan peperangan sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan. Beberapa senjata yang ikut dilombakan—Angkatan Darat se-Asia Tenggara, Angkatan Darat se-Asia Pasifik, dan Lomba Tembak Tahunan di Kerajaan Brunei Darussalam—mendapatkan prestasi gemilang.

Berkat kualitasnya, beberapa negara telah membeli senjata buatan Pindad. Contohnya adalah peluru kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, dan 9 mm—yang selain memenuhi kebutuhan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri—Pindad telah mengekspornya ke Singapura, Filipinan, Bangladesh, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lain. Singapura telah membeli 10 juta peluru, 1 juta butir peluru telah diekspor ke Amerika Serikat senilai US$200.000 pada tahun 2009.

Peluru buatan Pindad itu sudah melalui proses uji kelayakan badan internasional yang dilakukan oleh divisi amunisi telah lulus uji standar NATO, dan telah bersertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd (Inggris) pada tahun 1994.

Peluru buatan PT Pindad telah diekspor ke beberapa negara seperti ke Amerika Serikat, Singapura, Filipina, Jerman, dan sebagainya. (Sumber foto/@: http://klimg.com/)
Peluru buatan PT Pindad telah diekspor ke beberapa negara seperti ke Amerika Serikat, Singapura, Filipina, Jerman, dan sebagainya. (Sumber foto/@: http://klimg.com/)

Selain membuat peluru, Pindad juga memproduksi berbagai jenis senjata seperti senapan serbu (tipe SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, dan tipe SS1-V5), senapan sniper (SPR-1), pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper A), RG-1 (tipe c), senapan abhara/polisi (disebut tipe Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata yang digunakan polisi kehutananan, pistol bagi profesional yakni tipe magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body protection). Senapan serbu SS-2 merupakan jenis senjata yang dibeli oleh Zimbabwe, Mozambik, Nigeria, Thailand, dan Singapura.

Panser Anoa—salah satu alutsista buatan Pindad—diminati oleh TNI dengan membeli 154 buah Panser Anoa berbagai tipe, 11 Panser Anoa tipe APC (2011) dan 61 unit pada tahun 2012.

Panser kanon 90 mm dikonsentrasikan bagi Batalyon Kavaleri

Sementara itu, kerajaan Oman membeli lebih 600 unit Panser Anoa, Malaysia membeli 32 unit panser. Anoa menggunakan mesin Renault yang telah diruji di negara-negara gurun seperti Lebanon saat digunakan oleh pasukan perdamaian PBB. Panser buatan Pindad berkualitas standar NATO pada level III—level yang tingkat ketahananannya terhadap serangan lebih baik dari level II buatan Tiongkok dan India.

Pindad memproduksi Anoa spesies baru dengan Kanon kaliber 20 mm dan jenis Infantry Fighting Vehicle—didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis. Panser Kanon 90 mm dikonsentrasikan bagi perlengkapan Batalyon Kavaleri, sedangkan Panser Kanon 20 mm khusus bagi batalyon—panser jenis ini juga layak menyandang senapan mesin.

Pindad menjajaki kerja sama dengan perusahaan senjata di Jerman, bernama Rhien Metal Germany.Kerja sama dengan Rhien Metal (Februari 2015) bertujuan untuk meningkatkan ekspor senjata dan amunisi oleh perusahaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Menurut Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim kepada wartawan, pihaknya mendapatkan indikasi 120 juta amunisi yang akan dipesan dalam lima tahun mendatang.

Rhien Metal Germany sebagai partner akan melakukan transfer teknologi bidang amunisi, khususnya amunisi kaliber besar untuk mengejar kemandirian industri pertahanan. Rencana ekspansi ke pasar internasional, Pindad menargetkan peningkatan pasar ekspor senjata, amunisi, dan kendaraan taktis produksinya hingga 25% dari semula hanya sebesar 5%.

Semenatra itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan Rusia tengah menjajaki kerja sama dengan Pindad. Kerja sama itu bisa berupa produksi amunisi kaliber besar. Indonesia berharap Rusia akan melakukan transfer teknologi. (Bahan diolah dari berbagai sumber termasuk KOMPAS.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *