MANEJEMEN&SAFETY, Safety

Mendeteksi Pernapasan untuk Mengetahui Kanker, Hiruplah Udara Berkualitas

ShareApa mungkin mendeteksi pernapasan untuk mengetahui kanker? Jika napas  tercium dengan bau aroma aseton buah, menandakan seseorang  menderita diabetes. Cermatilah bau napas...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >
Mendeteksi Pernapasan

Apa mungkin mendeteksi pernapasan untuk mengetahui kanker? Jika napas  tercium dengan bau aroma aseton buah, menandakan seseorang  menderita diabetes. Cermatilah bau napas Anda.

Mendeteksi Pernapasan
Inti dari spektrometer mobilitas ion baru merupakan miniatur chip FAIMS atau High Field Asymmetric Ion Mobility Spectrometry. Mendeteksi pernapasan untuk mengetahui kanker (Foto/©: Fraunhofer IPMS)

Penulis/editor: Boromeus Sihombing

mmINDUSTRI.co.id – Sebaiknya kita mengetahui kualitas udara yang kita hirup. Dengan teknologi, napas seseorang dapat dilacak apakah orang itu sehat atau sedang sakit diabetes atau kanker.

Sejak merebaknya pandemi #Viruscorana maka udara yang sehat demikian penting bagi tiap orang. Orang menggunakan udara sebagai bagian dari pernapasan secara normal agar kehidupan berlanjut.

Akan tetapi, manakala seseorang jatuh sakit (pernapasan) maka penderita atau pasien harus menggunakan berbagai alat pernapasan khusus.

Mendeteksi Pernapasan untuk Mengetahui Kanker

Apakah tiap orang yang bernapas mengetahui bahwa kualitas udara yang terkompresi itu harus memenuhi standar dengan persyaratan udara pernapasan yang tercantum dalam dokumen EN 12012: 1998?

Sesuai standar di Eropa, kualitas udara tekan—misalnya dari tabung—yang dipasok menggunakan peralatan sesuai ketentuan seperti diungkapkan laman casechemicals.co.uk

– Alat pelindung pernapasan adalah alat bantu pernapasan terkompresi sirkuit yang terbuka secara mandiri atau dikenal sebagai self-contained breathing apparatus (SCBA) bersama dengan alat bantu pernapasan bawah air terkompresi sirkuit terbuka atau self contained underwater breathing apparatus (SCUBA).

– Alat produktif pernapasan adalah alat bantu pernapasan saluran udara terkompresi dan alat bantu pernapasan maskapai terkompresi untuk digunakan di bawah air.

– Alat pelindung pernapasan untuk menyelamatkan diri adalah alat bantu pernapasan udara terkompresi sirkuit terbuka lengkap yang memiliki masker rakitan seperti wajah atau corong atau tudung.

Di atmosfir mungkin saja kurang oksigen, oleh sebab itu alat bantu pernapasan mandiri yang disebut  SCBA—kadang disebut sebagai alat bantu pernapasan udara terkompresi (CABA) atau hanya alat pernapasan (BA).

Perangkat  pernapasan dipakai untuk menyediakan udara bernapas dalam suasana yang langsung untuk menghindari bahaya bagi kehidupan atau Kesehatan seseorang.

Sementara SCUBA singkatan dari self contained underwater breathing apparatus merupakan perlengkapan untuk memungkinkan seseorang dapat bernafas di dalam air saat menyelam.

Udara dalam tangki disebut udara terkompresi seperti udara di atmosfir yang terdiri dari nitrogen, oksigen, dan beberapa gas lainnya.

Udara yang kita hirup mengandung informasi yang dapat diurai dan digunakan oleh tim medis dengan mediagnosis penyakit-penyakit tertentu seperti kanker dan dibates.

Para peneliti di Pusat Proyek Fraunhofer yang menangani Sistem Mikroelektronik dan Optik untuk Biomedicine MEOS telah mengembangkan solusi yang memungkinkan dilakukan analisis pernapasan yakni udara yang dihirup seseorang.

Dalam proses penelitian, tim ahli fokus pada deteksi dini kanker. Dan perbedaan antara COVID-19 dan infeksi pada saluran pernapasan dan penyakit lainnya dapat diprediksi oleh tim peneliti.

Inti dari spektrometer mobilitas ion baru ini adalah miniatur chip  High Field Asymmetric Ion Mobility Spectrometry (FAIMS) .

Dengan menganalisis udara yang dihirup, para ahli menyebutkan bahwa beberapa penyakit dapat dilacak.

Jika tercium bau aroma aseton buah yang sedikit manis misalnya, hal itu menandakan bahwa seseorang  menderita diabetes.

Dunia medis di Yunani kuno melaporkan, bahwa kemampuan dokter mendeteksi penyakit dari napas seseorang—telah sukses dilakukan berabad-abad silam.

Bau khas napas seseorang disebabkan oleh senyawa organik volatil spesifik  atau  volatile organic compounds (VOCs).

Bau has itu dilepaskan oleh jaringan yang sakit atau patogen itu sendiri bahkan sebelum gejala sakit  muncul atau diketahui.

“Di dalam berbagai penyakit, komposisi jejak gas organik yang berseliweran di udara yang tadinya berasal dari rongga pernapasan, mengalami perubahan. Udara yang berubah itu dapat digunakan sebagai penanda atas  biologis seseorang,” ungkap Dr. Jessy Schönfelder, ilmuwan senior Fraunhofer MEOS itu.

Dr. Jessy Schönfelder menambahkan bahwa kombinasi beberapa gas dalam konsentrasi yang meningkat secara signifikan atau berkurang secara, merupakan karakteristik dari suatu penyakit tertentu.

“Kami juga berbicara tentang penanda volatile organic compounds VOCs atau disebut pola VOCs,” sambung Dr. Jessy Schönfelder.

Di pusat proyek penelitian di kota Erfurt, Institut Fraunhofer yang menangani Terapi Sel dan Imunologi IZI, untuk Photonic Microsystems IPMS dan untuk Optik Terapan dan Mekanika Presisi IOF bekerja sama secara interdisipliner dan membentuk tim gabungan untuk penelitian.

Kombinasi penanda yang tersedia untuk lebih banyak penyakit daripada yang diketahui sebelumnya.

Jenis-jenis penyakit harus diuraikan sepotong demi sepotong, dan merupakan tantangan bagi ahli kimia dan tim lainnya.

Tim ahli mengembangkan spektrometer mobilitas ion khusus atau Ion-mobility spectrometry (IMS) (IMS) untuk mendeteksi pola seperti  pada  volatile organic compounds (VOCs). Periksa dan cermatilah bau napas Anda.

Baca: Gunakan Spektrometer Mobilitas Ion, Teknik Instrumen untuk Analisis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *