Logistik, Transportasi & Labeling

LoadRunner Mosaik Logistik Masa Depan, Melebihi Kecepatan Manusia

ShareViruscorona menstimulasi para ahli merancang  loadrunner mosaik logistik masa depan. Tanpa bantuan manusia, kendaraan ini mensortir paket dan mengantarkan ke lokasi tujuan. ...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >
Logistik Masa Depan

Viruscorona menstimulasi para ahli merancang  loadrunner mosaik logistik masa depan. Tanpa bantuan manusia, kendaraan ini mensortir paket dan mengantarkan ke lokasi tujuan. 

Logistik Masa Depan
Fraunhofer IML mengembangkan LoadRunners dengan kecerdasan buatan. LoadRunner mosaik logistik masa depan (Foto/©:  Fraunhofer IML)

Penulis/editor: Boromeus Sihombing

mmINDUSTRI.co.id – Mungkinkah barang-barang atau paket logistik disortir atau dipilah tanpa melibatkan tenaga manusia?  Harap mafhum, beragam masalah timbul yang disebabkan pandemi #Viruscorona.

Lembaga Fraunhofer Institute for Material Flow and Logistics IML yang mengurusi aliran material dan logistik punya jawaban pertanyaan di atas. Tim ahli mengembangkan mesin kendaraan yang memandu pekerjaannya secara otomatis.

Alat itu merupakan kendaraan generasi baru yang dinamai LoadRunners dan bekerja dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

Kepiawaian LoadRunners lain adalah cara berkomunikasi dengan teknologi  5G sehingga kendaraan itu mampu  mengatur diri  sebagai perangkat  yang melaksanakan pekerjaan secara mandiri tanpa bantuan manusia. 

Mesin ini mampu menyortir paket atau barang-barang logistik dalam jumlah besar. Alat   transporter ini berkecepatan tinggi dalam melayani bisnis secara online dan melakukan mail-order yang berkembang semakin pesat belakangan ini.

Krisis yang disebabkan #Viruscorona menstimulasi pengembangan  e-commerce di Jerman dan negara-negara lain. Semakin banyak konsumen berbelanja secara online untuk menghindari keramaian di toko dan meminimalkan risiko infeksi. 

Hasil studi yang dilakukan oleh Bundesverband E-Commerce und Versandhandel Deutschland (BEHV) yakni sebuah asosiasi e-commerce di Jerman, menyimpulkan, masyarakat memesan barang konsumsi seperti produk makanan dan obat melalui online—lebih sering dilakukan setelah pandemi.

Dengan bantuan LoadRunners, hub logistik mengelola peningkatan volume paket. Dikembangkan oleh tim pakar Fraunhofer IML di Dortmund, kendaraan  tanpa pengemudi itu mampu menyortir objek dan mengangkutnya dari lokasi  A ke lokasi B—berkecepatan hingga 10 meter per detik.

“Kendaraan ini dapat berakselerasi seperti mobil sport dan merupakan pelopor untuk kelas performa yang benar-benar baru,” tutur Prof. Dr. Dr. h. c. Michael ten Hompel, Direktur Eksekutif Fraunhofer IML. 

Michael menambahkan bahwa LoadRunners adalah bagian utama dalam mosaik logistik masa depan. LoadRunner bertindak sama seperti sekawanan. 

Sistem LoadRunners didasarkan pada sejumlah drone yang dikembangkan  oleh para peneliti IML Fraunhofer. 20 drone yang meniru perilaku sekawanan burung. 

Setiap drone mengambil isyarat dari perilaku drone di dekatnya, dan terus menyesuaikan arah dan kecepatan penerbangan agar sesuai dengan lintasan drone lain. Ini mengesampingkan tabrakan dan memungkinkan drone untuk membentuk grup. 

Tindakan timbal balik dari keputusan individu drone menghasilkan intelijen kawanan yang tidak memerlukan koordinasi pusat. Sistem swarm menggabungkan kecerdasan buatan berbasis simulasi.

LoadRunners dilengkapi dengan sasis omnidirectional; arah perjalanan dan arah rotasi benar-benar tidak bergantung satu sama lain. Ini berarti kendaraan baru dapat berbelok ke segala arah tanpa harus berhenti untuk bermanuver,” jelas Moritz Roidl, seorang peneliti Fraunhofer IML

Robot memiliki kamera darat untuk membantu orientasi. Kamera itu menghasilkan 400 gambar per detik dari permukaan lantai. Dengan cara ini, kendaraan dapat menentukan lokasinya dengan sangat akurat bahkan saat melaju dengan kecepatan tinggi dalam formasi yang sempit.

Sebagai kendaraan yang berdiri sendiri, LoadRunners mampu mengangkut dan menyortir paket dengan berat hingga 30 kilogram. Ini menjadikannya sebagai mesin pembawa bagasi yang sempurna untuk bandara. 

Go-cart yang digerakkan oleh AI ini juga dapat bekerja bersama sebagai kolektif yang lebih besar untuk membawa benda-benda besar, berat, dan besar. Setiap LoadRunners dapat mengangkut hingga 4 trailer pasif. 

Didukung oleh empat motor listrik, LoadRunners mampu mengerem tajam pada saat yang tepat tepat di depan tujuannya dan muatan meluncur dari robot ke platform pengiriman.

Fraunhofer IML menguji kemampuan pemilahan paket LoadRunners. Hasil awalnya cukup menjanjikan. Sekitar 60 kendaraan dapat memproses 13.000 parsel per jam yang setara dengan kinerja sistem penyortiran konvensional. 

Jenis kendaraan baru ini memiliki dua keunggulan besar dibandingkan sistem penyortiran konvensional. Alat ini membutuhkan infrastruktur tetap yang jauh lebih sedikit dan dapat dioperasikan yang hasulnya jauh lebih cepat.

Dengan kecerdasan buatan, LoadRunners menjalankan dan melaksanakan pekerjaan secara mandiri – kendaraan ini merupakan revolusi dalam logistik. 

LoadRunners harus berkomunikasi dengan aman melalui 5G dan secara mandiri melakukan transaksi kontrak bayar per penggunaan melalui blockchain di masa depan.

Tim ahli mengembangkan kendaraan ini lebih jauh yakni membuat versi luar ruangan dari LoadRunner.

“Berkat kemampuan 5G, kendaraan ini dapat digunakan di luar ruangan. LoadRunner luar ruangan yang didasarkan pada teknologi Load-Runner dalam ruangan menggunakan tautan nirkabel, misalnya untuk antar-jemput antar-gudang di lokasi perusahaan,” kata Moritz Roidl peneliti senior Fraunhofer IML itu.

Dibutuhkan infrastruktur digital terbuka seperti  Silicon Economy untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi teknologi LoadRunner. Silicon Economy adalah ekonomi platform digital untuk masa depan yang memungkinkan banyak kendaraan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *