Industrialisasi, Teknologi Informasi

Kenapa Perusahaan Kecil-Menengah Takut Gunakan Cloud?

ShareHal ini mengakhiri ketergantungan pada cloud atau provider perangkat lunak tunggal. Solusi GridWorker  adalah perekat yang menyatukan berbagai lingkungan. Bagaimana sikap orang...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Hal ini mengakhiri ketergantungan pada cloud atau provider perangkat lunak tunggal. Solusi GridWorker  adalah perekat yang menyatukan berbagai lingkungan.

Simulasi FEM memberikan kesempatan pada perusahaan yang lebih kecil menggunakan finite element method (FEM) untuk menyelesaikan masalah – masalah kompleks.(Sumber foto/ © Fraunhofer IIS/EAS, Jürgen Lösel)

Bagaimana sikap orang terhadap penggunaan cloud? Secara umum, perusahaan kecil dan menengah masih ragu untuk menggunakan layanan cloud. Namun, ingat bahwa layanan tersebut sangat berguna terutama bagi para insinyur karena menawarkan  akses ke cloud virtual yang mudah dan aman ke perangkat lunak simulasi modern yang mahal kapan saja mereka butuhkan.

Untuk itulah para peneliti di lembaga Fraunhofer di Jerman bekerja keras untuk menciptakan sebuah solusi atas masalah tersebut. Indonesia utamanya para peneliti dapat berbuat sesuatu yang signifikan untuk membantu demikian banyak pelaku usaha kecil-menengah—termasuk bagian dari perekonomian nasional.

Banyak pengelola bisnis kecil-menengah menganggap bahwa layanan cloud dengan ketidakpercayaan. Mereka ingin melindungi keahlian dan inovasi mereka–inti dari bisnis mereka–dan enggan bergantung pada provider layanan teknologi informasi (TI) yang telah memasuki era industri 4.0.

Ketika menyelesaikan proyek  bertajuk Cloud4E –Trusted Cloud Computing for Engineering, para peneliti dari Design Automation Division (EAS) di Fraunhofer Institute for Integrated Circuits (IIS) mencari sebuah solusi yang ditujukan khusus untuk kebutuhan pengembangan departemen dalam perusahaan kecil-menengah (SMEs) yang akan menghapus segala ketakutan mereka itu untuk selamanya.

Dalam industri tehnik mesin dan otomotif, terutama departemen tehnik harus bergantung pada perangkat  computer-aided engineering (CAE). Tanpa bantuan CAE perusahaan sulit bersaing, jangankan di pasar lokal apa lagi pasar global.

“Satu hal yang penting dalam metode CAE adalah simulasi dengan bantuan komputer, yang membutuhkan sumber daya perangkat keras dalam jumlah yang sangat banyak serta keahlian administrasi dan konfigurasi,” kata André Schneider dari Fraunhofer EAS.

Dia menunjukkan bahwa hal tersebut  tampak jelas di depan mata. Kebutuhan  di masa depan akan melebihi simulasi individual yang memerlukan simulasi varian paralel. Contohnya secara statistik mengevaluasi bagaimana sebuah komponen gear baru berkinerja di bawah tekanan atau pada keadaan suhu yang berbeda.

“Kebanyakan SMEs tidak memiliki tenaga komputasi masif yang dibutuhkan untuk pengoperasian tersebut. Layanan cloud menawarkan solusi atas masalah tersebut, membuat Anda dapat mengakses tenaga komputasi dan simulasi ketika Anda membutuhkan mereka,” Schneider menandaskan.

 

Sumber daya dan personel TI

Di manajemen perusahaan yang lebih besar, merupakan praktik standar untuk lebih banyak melibatkan sumber daya dan personel TI dari yang dibutuhkan untuk kebutuhan rutin sehingga perusahaan dapat mengatasi masalah jika permintaan terus meningkat. Hal inilah yang bagi perusahaan lebih kecil tidak dapat menjangkaunya.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan kecil tidak dalam posisi untuk mengeksploitasi posibilitas peralatan CAE modern secara penuh.  Kerusakan fungsional yang dapat dihindari tidak dapat diketahui hingga tahap pembuatan prototipe suatu produk.

Harapan dari proyek Cloud4E adalah agar perusahaan yang lebih kecil sesegera mungkin juga dapat mengakses tenaga komputasi secara signifikan dan perangkat lunak simulasi profesional dengan harga yang relatif lebih murah melalui cloud data virtual.

Hal itu  membuat perusahaan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan melalui komputer mereka dengan menggunakan prototipe virtual. Para peneliti di Fraunhofer yang berada di Dresden telah bergabung dengan pusat komputer lokal (GWDG), provider perangkat lunak simulasi (ITI), provider layanan simulasi FEM berukuran menengah (ERAS), dan para peneliti di University of Erlangen-Nuremburg—bersama-sama untuk menyelesaikan proyek itu.

Program Cloud4E adalah satu dari 14 program teknologi Trusted Cloud yang diinisiasi oleh Kementerian Federal Ekonomi dan Energi Jerman (Federal Ministry for Economic Affairs and Energy). Tujuannya adalah untuk mengembangkan solusi komputasi cloud yang inovatif, aman, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan skala menengah dan kecil.

Tim Fraunhofer telah mengembangkan kerangka yang memungkinkan bagi para pengembang untuk dapat dipercaya dalam mengakses perangkat lunak simulasi dari sejumlah provider.

“Meluncurkan sebuah simulasi tidak sulit bagi para insiyur dibandingkan dengan menggunakan sumber daya lokal,” Schneider menjelaskan.

Program itu bukan dijalankan di komputer pribadi milik insinyur, melainkan perangkat lunak simulasi tersebut ditawarkan sebagai software-as-a-service yang dijalankan di mesin virtual (VMs) di cloud. VMs mengambil dari penyimpanan cloud dan melakukan komputasi kapasitas serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual.

Lembaga Open Cloud Computing Interface (OCCI) dan Advanced Message Queuing Protocol (AMQP) yang terstandardisasi digunakan untuk mengkonfigurasi solusi  pada tingkat  perangkat lunak, platform, dan infrakstruktur.

Manfaat utamanya, tutur  Schneider, dengan menggunakan standar terbuka ini, insinyur dapat mengganti provider jika dibutuhkan tanpa kehilangan pekerjaan mereka sebelumnya.

Hal ini mengakhiri ketergantungan pada cloud atau provider perangkat lunak tunggal. Seperti solusi GridWorker ciptaan Fraunhofer adalah perekat yang menyatukan berbagai lingkungan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, para pemilik dan pengelola perusahaan kecil-menengah sebaiknya gunakan layanan cloud untuk mencapai tujuan bisnis Anda. (Bahan diolah dari Security for cloud simulations tulisan  Chris Löwer, Fraunhifer)

[box type=”note”]

Simak TEKNOLOGI simulasi (2)
Perusahaan Kecil Mudah Mendunia, Begini Caranya

[/box]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *