Inti Berita Sepekan, MICE

Interaksi Anak Muda dengan Era Digital, Buat Program Sederhana dan Praktis

ShareHasil lulusan SMKA dan politeknik belum match dan link ke sektor industri dan dunia kerja. Begini cara interaksi anak muda dengan era...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >
Interaksi Anak Muda dengan Era Digital

Hasil lulusan SMKA dan politeknik belum match dan link ke sektor industri dan dunia kerja. Begini cara interaksi anak muda dengan era digital misalnya membuat program sederhana dan praktis.

Interaksi Anak Muda dengan Era Digital
Dibentuk komunitas ICNAP berisikan para ahli peneliti gabungan dari 3 institut Fraunhofer dan 15 mitra kerja dari perusahaan. ICNAP bertujuan untuk mengembangkan sistem produksi baru yang sesuai dengan nilai dan dan sistem Industry 4.0. Tim peneliti menguji temuan berdasarkan cara kerja di sektor industri manufaktur. Tiga Institut Fraunhofer yang membidangi Teknologi Produksi IPT,  Teknologi Laser ILT, dan Biologi Molekuler dan Ekologi Terapan IME—berlokasi di Aachen, Jerman, membahas sistem implementasi. Sedangkan mitra industri diwakili oleh Ericsson GmbH, MTU Aero Engine Engines AG, dan Atlas Copco Airpower NV. Para mitra ICNAP menangani bidang teknologi pengukuran dan sensor, Teknologi Informasi, teknik mesin, pabrik, dan perusahaan manufaktur dari berbagai industri. Interaksi anak muda dengan era digital, buat program sederhana dan praktis (Foto/©: Fraunhofer IPT)

Inovasi teknologi mutlak kita laksanakan sehingga digitalisasi membantu bisnis dan mesin produksi.

Bagaimana data di mesin berubah menjadi data digital yang digandakan? Bagaimana perusahaan dapat menggunakan standar komunikasi seluler 5G yang baru dalam proses produksi manufaktur?

Seperti apa jenis perangkat lunak yang relevan dengan Industrial Internet of Things ? Untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan itu, para peneliti ahli dari tiga Institut Fraunhofer berdiskusi di Aachen, Jerman belum lama ini.

Menurut rilis Fraunhofer, diskusi itu melibatkan 15 mitra dari kalangan pelaku industri khususnya yang menangani riset di perusahaan masing-masing.

Bertempat di gedung International Center, para periset (gabungan) membahas dan  meneliti Networked, Adaptive Production yang disingkat dengan istilah ICNAP.

Para  peneliti gabungan ICNAP mengidentifikasi tiga topik yang dianggap sangat mendesak untuk dikerjakan dalam proses penelitian pada tahun-tahun berikutnya.

Tim peneliti merencanakan, hasil studi yang independen harus selesai disusun (dalam tiga  topik) dan tuntas tahun 2019.

Para peneliti melakukan studi  dengan menggabungkan sumber data dari berbagai teknologi manufaktur menjadi satu kembaran digital—yang berkaitan dengan struktur data untuk membangun kembaran digital dalam lingkungan manufaktur yang kompleks.

Cara yang dibahas bukan hanya tentang jenis data yang dapat diambil langsung dari mesin produksi. Menurut peneliti, diperlukan sensor untuk mendapatkan data tambahan.

Untuk menyimpan data yang dikumpulkan dari rantai dan mengekstrak informasi data itu agar dapat disatukan dan dikorelasikan antardata dan alat.

Hasil ekstrak berbentuk gambar digital—proses nyata yang dapat digunakan untuk memvisualisasikannya dengan cara yang ditargetkan dan ramah bagi pengguna.

Dari pengetahuan yang diperoleh tentang proses, tim peneliti merekomendasikan tindakan dan strategi umpan balik yang berguna untuk produksi di manufaktur atau mesin produksi.

Dalam studi bertajuk Pengembangan arsitektur referensi untuk produksi berkemampuan 5G, para peneliti gabungan mengembangkan kondisi untuk penggunaan teknologi radio seluler 5G dalam produksi.

Untuk pertama kalinya, teknologi 5G memungkinkan penggunaan koneksi sensor nirkabel  (tanpa kabel) di mesin dan sistem. Tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi untuk analisis data waktu nyata dan kontrol adaptif dari proses produksi dalam reaksi waktu singkat.

Oleh karena belum ada standar untuk aplikasi ini, tim peneliti ICNAP menentukan suatu protokol komunikasi yang sesuai dan dapat digunakan. Juga dittentukan persyaratan transfer jenis data dan latensi yang harus dipenuhi untuk masing-masing proses produksi.

Studi ketiga berkaitan dengan topik perangkat lunak Middleware untuk industri Internet of Things yang sistem Teknologi Informasinya  cocok untuk manajemen berbasis data dan cloud server.

Data itu juga harus tepat dengan jaringan internal dan lintas mesin misalnya dari mesin ke pabrik. Setelah dibuat sistem komunikasi antarmesin di bagian produksi.

Selanjutnya ditentukan cara menyimpan data dari berbagai sumber disimpan disinkronkan dalam waktu dan distandarisasi dengan frekuensi perekaman yang berbeda.

Sifat  data dari berbagai sumber dan keakuratan data yang diperlukan ditentukan dalam kerangka kerja yang berguna  untuk mengevaluasi dengan benar—sesuai hasil analisis dalam produksi jaringan.

Tim peneliti menggabungkan potensi kreatif di lingkungan Universitas Aachen—meliputi pengembangan yang melibatkan para peserta latihan dan lulusan berbakat berkesempatan mendalami teknologi yang dilaksanakan pada 28 – 30 Juni 2019.

Anak muda mencoba tantangan Industry 4.0 untuk membuktikan kemampuan melalui tugas-tugas pemrograman praktis dalam lingkungan produksi nyata.  

Beginilah cara di Jerman menginteraksikan anak muda dengan era digital diberani pebuatan program sederhana dan praktis.

Inovasi bidang ekonomi, bisnis, dan dunia kerja mampu meningkatkan daya serap di Indonesia. Bahkan Google membangun cloud server di Indonesia tahun 2020. Selengkapnya baca: Arus Konten Digital Memborbardir Tiap Detik, Manfaatkan untuk Bisnis

Sektor manufaktur pun semakin bertumbuh di Indoensia—seperti dilaporkan oleh Bank Indonesia. Selengkapnya baca: BI Records Expansion in Manufacturing Sector in Q1

Perusahaan raksasa Google terus berkreasi dan berinovasi dengan meluncurkan produk baru yakni Google Cloud NEXT ’19. Selengkapnya baca: New Products, Services Aplenty at Google Cloud NEXT ’19

Sementara The Game of Thrones berefek terhadap pertumbuhan industri film di beberapa negara di Eropa. Selengkapnya baca: The Game of Thrones Effect: Central European Film Industry on a Roll

Jika kita inovatif limbah kayu dari hutan seluas 128 juta hektar hutan dan limbah dari tanaman perkebunan dan industri, dapat kita olah menjadi komoditi ekonomi seperti dilakukan di Jerman?

Selengkapnya baca: Kita Lebih Kaya Limbah Kayu Ketimbang Jerman, Gunakan Teknologi Panzer dan  Jangan Bakar Limbah Kayu, Potensi Ekonomi Sangat Besar dan Berkelanjutan

Para eksportir kita perlu berinovasi agar ekspor Indonesia jangan dibelakangi oleh Vietnam, Thailand dan Malaysia. Selengkapnya baca: RI lags B Vietnam, Thailand, Malaysia on Exports: Minister

Label pun perlu inovasi misalnya TikTok merupakan label lagu yang bisa diunduh melalui video apps. Selengkapnya baca: Record L said to Demand more Money for Songs on TikTok app

Salut kepada Korea Selatan negara pertama yang meluncurkan smartphone dengan kandungan teknologi 5G. Samsung Electronics meluncurkan Galaxy S10 5G. Selengkapnya baca: World’s First 5G Phone Released in South Korea

China menerapkan teknologi virtual secara nyata yang diimplementasikan pada hidup sehari-hari misalnya saat main ski di ladang salju. Selengkapnya baca: China’s Virtual Reality Arcades Aim for Real-World Success

Inovasi di bidang tambang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk seperti dilakukan perusahaan PT Indo Tambangraya Megah. Apa fokus perusahaan ini? Selengkapnya baca: Coal Miner Indo Tambangraya upbeat about Sales as Demand Still High

Kenapa para pemegang saham perusahaan produsen mendepak Carlos Ghosn? Apakah direktur keuangan itu kurang inovatif? Nissan Shareholders Sack ex-chief Ghosn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *