Technical Infrastructure, WATER-TECH

Dunia bisa Kiamat jika Sumber Air Makin Terbatas

ShareDunia  bisa kiamat jika sumber air makin terbatas dan untuk menjaganya, semua pihak   sangat berperan. Sektor pertanian, industri, dan bisnis paling banyak...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Dunia bisa Kiamat jika Sumber Air Makin Terbatas

Dunia  bisa kiamat jika sumber air makin terbatas dan untuk menjaganya, semua pihak   sangat berperan. Sektor pertanian, industri, dan bisnis paling banyak menyedot air. Hampir 800 juta orang tidak mempunyai akses ke sumber air. Sebanyak 2,5 miliar penduduk tidak punya sanitasi yang baik.

Dunia bisa Kiamat jika Sumber Air Makin Terbatas
Air demikian penting dalam kehidupan manusia dan isi bumi lainnya. Dunia  bisa kiamat jika sumber air makin terbatas (Sumber foto/@: Fraunmhofer)

Air adalah komoditas yang bernilai tinggi bagi kelangsungan hidup manusia. Tanpa air, umat manusia dan mahkluk lainnnya—flora dan fauna—tidak mungkin dapat melanjutkan kehidupan.  Jadi, air merupakan basis untuk segala aspek kehidupan. Tanpa air, dunia bisa kiamat.

Air pun merupakan sebuah faktor esensial (penentu) yang bermanfaat (mutlak) untuk melakukan bisnis jenis apa pun dan kegiatan lain pendukung bisnis.

Akan tetapi, di banyak tempat (negara) ketersediaan sumber daya yang berharga ini mulai sangat  terbatas. Perubahan iklim dan cara pengelolaan air menyebabkan persediaaan air tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi.

Tiap negara melakukan pengelolaan air dengan beragam teknologi. Lembaga Fraunhofer misalnya  membuat sistem sebagai solusi yang yang inovatif agar pengelolaan dan manajemen industri air berkelanjutan secara baik.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan pada tahun 2011, tiap manusia memiliki hak untuk air minum dan sanitasi bersih. Namun, lebih dari 768 juta orang di seluruh dunia belum atau kesulitan memiliki akses yang memadai ke sumber air bersih.

Sekitar 2,5 miliar orang belum memiliki fasilitas sanitasi, demikian laporan World Water Development satu lembaha di bawah PBB. Air yang sangat berharga ini merupakan salah satu faktor ekonomi yang signifikan. Kebersihan air pasti tercemar dari warga yang tidak mempunyai sanitasi.

Sekitar 4/5 dari jumlah air di dunia digunakan oleh para pelaku pertanian dan industri. Berkembangnya sektor pertanian dan industri maka permintaan terhadap air terus meningkat pada dekade mendatang.

Para ahli di PBB memperkirakan konsumsi air akan bertambah lebih dari 50 persen pada tahun 2050. Prediksi ini mengacu pada peningkatan permintaan dari para pelaku industri yang penambahannya mencapai 400 persen, sedangkan dari generasi tenaga termal, penambahannya 140 persen.

Semakin banyak jumlah orang yang membutuhkan suplai air minum, makanan, barang kebutuhan, dan energi. Perubahan iklim memainkan peran penting seperti dibahas oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) satu badan di PBB.

IPCC meramalkan bahwa global warming mengarah pada kondisi cuaca yang lebih ekstrim yang menyebabkan sering terjadi banjir dan kemarau. Bagaimana menghadapi keadaan seperti itu?

Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan teknik pengolahan air yang inovatif. Lembaga Fraunhofer Water System Alliance (SysWasser) bersama 11 institut lainnya di Jerman,  mengembangkan suatu solusi air yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Para peneliti menciptakan teknologi bertenaga tinggi yang digunakan menyalurkan air dari sumbernya dan pengolahan air limbah untuk industri, memunculkan topik air,  dan mengembangkannya menjadi kepentingan bersama antarnegara.

Air minum adalah salah satu komoditas yang dimonitor secara dekat dan ketat di Jerman. Akan tetapi, sistem pengawasan terhadap kualitas air di publik tetap rentan terhadap pencemaran.

Air yang dipakai dibuang begitu saja. Bahkan sebagian pelaku industri mencemari sumber air dengan menjadikan sungai sebagai penampung limbah. Air sungai pun tercemari dengan kontaminan kimia beracun.

Oleh karena itu, para ahli atau pengelola air harus melakukan uji coba (tes) secara reguler. Misalnya dengan metode pengambilan sampel secara random dan menguji cemaran di laboratorium.

Proses tes membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kekurangan lainnya adalah analisis hanya menemukan kontaminan (bahan yang mencemari air).

Bagaimana tim ahli mengidentifikasi kontaminan yang mencemari sumber air? Dengan sensor toksisitas spektrum luas AquaBioTox, kontaminan yang berbahaya dapat ditemukan lebih awal.

Berdasar taster principle, prosedur tes secara online menggunakan strain bakteri yang mengubah fluorescence yang terdapat kontak dengan substansi beracun pada sampel air.

Sebuah kamera secara otomatis mendeteksi adanya perubahan dan sistem segera menyalakan alarm. Sensor toksisitas spektrum luas dikembangkan bersama oleh tim ahli.

Tim ahli Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology IGB, Fraunhofer Institute for Optronics, System Technologies and Image Exploitation IOSB, dan bangunan  air yang bermarkas di Berlin, bahu membahu untuk menyelamatkan air dari pencemaran.

Metode lain juga digunakan tim ahli Fraunhofer Institute for Applied Solid State Physic di Freiburg. Para peneliti menggunakan spektroskopi molekul untuk menganalisis air minum, dan memakai jasa laser untuk memeriksa spektra optikal pada molekul air.

Fitur kunci dari penganalisisaan tersebut adalah laser aliran kuantum yang kuat. Diletakkan tepat pada bangunan air, dan sistem secara kontinyu menguji substansi berbahaya.

Apakah air yang mengalir hingga rumah kita bersih? Dunia  bisa kiamat jika sumber air makin terbatas dan untuk itu, kita harus proaktif ikut menyelamatkan sumber air (Bahan diolah dari Water a vital resources tulisan Birgit Niesing, Fraunhofer)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *