Bagaimana Teknologi Biometric Mengganti PIN dan Mencegah Kejahatan di ATM? Kata password atau pin (personal identification) sebagai tanda masuk saat menggunakan kartu pada slot ATM (anjungan tunai mandiri) atau pada credit card, dapat dicopy oleh penjahat. Mari gunakan teknologi biometric mengganti pin dan mencegah kejahatan.
Kejahatan di anjungan tunai mandiri (ATM) makin sering terjadi dan modusnya pun beragam. Kita harus ekstra hati-hati. Jangan mudah panik jika terjadi sesuatu di ATM. Perhatikan orang di belakang atau samping kiri-kanan, saat memasukkan pin. Tiba saatnya kita menggunakan teknologi biometric mengganti pin dan mencegah kejahatan.
Modus lain adalah dengan teknik skimming yakni penggandaan informasi pada pita magnetik di kartu ATM—informasi disalahgunakan oleh penjahat. Kemudian, cara lebanese loop dengan menggunakan pita tipis untuk menghalangi kartu ATM nasabah yang kemudian kesal dan panik lalu meninggalkan kotak ATM. Penjahat akan mengambil ATM yang sudah dimasukkan pin oleh pemilik.
Penjahat menawarkan bantuan kepada nasabah yang kartu ATMnya tertelan. Pemilik tidak tahu bahwa slot ATM sudah dimanipulasi penjahat. Nasabah yang panik mudah diperdaya misalnya diminta untuk menghubungi nomor telepon di boks ATM padahal nomor itu milik jaringan penjahat. Nasabah pura-pura baik hati memandu nasabah.
Jangan panik jika kartu ATM sukar masuk ke slot. Penjahat sudah memasukkan benda sebesar batang korek api. Cara lain adalah dengan menukar uang kepada nasabah yang mau ambil uang dari kotak ATM. Penjahat mahir merayu korbannya padahal uangnya palsu.
Kebanyakan lokasi ATM di China telah mengadopsi dan menggunakan teknologi biometric. Bagaimana cara kerja teknologi biometric mengganti pin dan mencegah beragam kejahatan? Penggunaan teknologi biometric tentu saja bukan hanya di anjungan tunai mandiri (ATM). Ikuti terus informasi di media ini, bermanfaat bagi kita.