Awalnya mengirim 10 mesin telegraf dari Jerman ke Surabaya. Sekarang grup Siemens AG mengoperasikan manufaktur dan turbin serta melatih anak-anak muda Indonesia menjadi ahli teknik berkualitas dunia.
Lebih dari 160 tahun, Siemens AG yang didirikan oleh Werner von Siemens di Jerman pada tahun 1847 itu, berbisnis di Indonesia. Untuk pertama kali, Siemens menjual 10 mesin telegraf ke Surabaya pada tahun 1855. Estimasi pendiri Siemens demikian kuat bahwa Indonesia yang masih dijajah Belanda kala itu merupakan pasar potensial untuk produk dan jasa Siemens. Pada tahun 1909, Siemens membuka kantornya di Surabaya, Jawa Timur.
Selang lebih satu setengah abad, ketika Josef Winter ditunjuk sebagai Presiden Direktur merangkap CEO PT Siemens Indonesia sejak tahun 2013, Winter menuturkan, bahwa Siemens merupakan partner Indonesia di bidang kerja sama teknologi. Siemens ikut membangun sektor kelistrikan, otomasi, dan digitalisasi industri di Indonesia.
Siemens pun proaktif mensosialisasikan produk dan alat dengan kandungan teknologi-teknologi terbaru sebagai rangkaian solusi masalah elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi, demikian Winter ketika berpameran pada Electric Power and Renewable Energy Indonesia 2015 yang berlangsung belum lama ini di Kemayoran.
Melatih anak-anak muda
Siemens juga menurunkan pakar-pakarnya untuk membeberkan rahasia teknologi melalui Conference of Indonesia Electrical Power Society yang dilaksanakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia. Topik bahasan Highly Efficient and Reliable Steam Turbines for Large Coal-Fired Power Plants dan Gas vs Coal as Fossil Fuel of Choice for Competitive Power Generation.
Sementara divisi power dan gas, menggelar Turbin Gas SGT-400, Turbin Uap Industri SST-140, dan portfolio yang diproduksi di pabrik Cilegon, Banten. Siemens juga mempunyai Pusat Pelatihan Teknologi Pengelasan dan Uji Non-Destruktif. Divisi ini merupakan mitra terpercaya untuk produk-produk global dan solusi pembangkit listrik yang ramah lingkungan, hemat sumber daya, serta menggunakan bahan bakar terbarukan.
Bekerja sama dengan Krakatau Steel, Siemens melakukan pelatihan bagi anak-anak muda agar menjadi ahli pengelasan dan bidang elektrik. Secara teratur, anak-anak muda yang bekerja di Siemens mengikuti pendidikan dan pelatihan di Jerman atau di negara-negara lain.
Divisi pengatur daya memperkenalkan saklar dan alat-alat bertegangan medium serta sistem distribusi listrik yang aman, fleksibel, dan efisien. Beberapa produk andalan Siemens adalah Fusesaver, saklar bertegangan medium NXAir dan SIMOSEC, kotak distribusi listrik SIVACON S4, panel SICAM, dan PANEL RCP.
“Dengan portofolio yang konsisten untuk distribusi listrik bertegangan medium dan rendah, Siemens mewujudkan smart grids,” tutur Julieta Glasmacher Communications and Government Affairs Head PT Siemens Indonesia.
Semenatara itu, divisi process industries and drives dan divisi pabrik digital menangani teknologi inovatif untuk peningkatan produktivitas, reliabilitas, keamanan, dan efisiensi dari keseluruhan proses industri guna mempersingkat waktu pemasaran produk. Inovasi teknis ini mencakup solusi komunikasi industri,otomasi terintegrasi penuh untuk digitalisasi pabrik, sistem kontrol proses untuk performa pabrik dengan menggunakan SIMATIC PCS7, dan solusi SIPAPER untuk industri pulp dan kertas.
Saat menjelaskan kepada wartawan, Josef Winter disertai para kolega dan stafnya, antara lain, Tony Stacey Fusesaver Business Development (Australia), Iman Rehatsyah Presiden Direktur & CEO PT Siemens Industrial Power (Bandung), Danu Setyo Nugroho, Dadang Yadi Cahya, dan Suwiknyo Hadi Prayitno—ketiganya dari Siemens Jakarta.
[box type=”note”]
Simak artikel selanjutnya dengan topik PRODUKSI (2)
Pulomas Ekspor ke Pasar Dunia
[/box]