Chile adalah salah satu eksportir terdepan material mentah ke Amerika Selatan. Negara ini memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia, dan akses besi, mangan, timah, seng, molibdenum, emas, dan perak yang digali dari tambang di Chili.
Akan tetapi, sumber daya alam terbatas dan jumlahnya kian menurun dari tahun ke tahun. Untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan jangka panjang, pemerintah Chili mengumpulkan ahli teknik eksplorasi untuk merancang komsep proses baru yang efisien khusus sistem energi terbarukan. Chili memilih ahli teknik dari Eropa termasuk pakar dari Fraunhofer.
Perjanjian kesepakatan ditandatangani pada German-Chilean Raw Materials Forum di Berlin. Acara iru dihadiri oleh Presiden Chili yang menyaksikan panandatanganan dokumeh kerja sama antara menteri energi Chile dan direktur Fraunhofer Institute for Solar Energy System ISE, Prof. Eicke Weber.
Mereka mendirikan Fraunhofer Center yang kedua di Chile yang dinamai Center for Solar Energy Technologies yang bertugas untuk mengembangkan teknologi dalam penggunaan tenaga dan panas surya serta pengolahan air. Fraunhofer Center yang kedua itu berbasis pada situs Chilean Fraunhofer subsidiary Fundación Fraunhofer Chile Research—merupakan Center for System Biotechnology. (Sumber: Fraunhofer)
Manfaat Bionik bagi Manusia 