Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Paris dan Jakarta Meluncurkan TENCEL™ Produk Lenzing

ShareParis dan Jakarta meluncurkan TENCEL™ produk Lenzing agar masyarakat merasakan  feels so right dalam bentuk aplikasi pakaian. Apakah Jakarta mampu menyaingi Paris...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Paris dan Jakarta Meluncurkan TENCEL™ Produk Lenzing

Paris dan Jakarta meluncurkan TENCEL™ produk Lenzing agar masyarakat merasakan  feels so right dalam bentuk aplikasi pakaian. Apakah Jakarta mampu menyaingi Paris sebagai kota pusat mode? Bagaimana grup Lenzing mengimplementasikan teknologi inovasi?

Paris dan Jakarta Meluncurkan TENCEL™ Produk Lenzing
Dari kiri Winston Arethe Mulyadi Kepala Bidang Komersial kawasan ASEAN Lenzing Indonesia, Harold Weghorst Direktur Manajemen Global Lenzing, dan  Mohammad Chowdhury Direktur Regional khususnya Technical Customer Service & Business Development untuk  Asia, Middle East & Africa. Gambar kanan melambangkan semangat grup Lenzing sebagai perintis terencana dan inovator terkemuka industri serat. Paris dan Jakarta Meluncurkan TENCEL™ Produk Lenzing (Sumber foto: Lenzing)



Apakah Jakarta mampu disejajarkan dengan Paris sebagai pusat mode dunia? Ibukota Perancis ini terkenal dengan belasan merek busana seperti Chanel, Dior, Saint Laurent, Hermes, Louis Vuitton,  dan lain-lainnya. Kapan Jakarta menciptakan merek busana yang mendunia?

Bergantung pada hasil kreativitas para perancang di Indonesia. Juga kebijakan para stake holders seperti dilakukan oleh Raja Louis XIV yang merintis Paris sebagai industri pakaian di Perancis pada abad 17. Louis XIV memajukan industri teksil dengan ikon berbusana mewah diciptakan mulai dari Paris.

Entah rintisan Raja Louis XIV itu yang menginspirasi grup Lenzing perusahaan tekstil yang produknya dikenal dunia—TENCEL™ Active, TENCEL™ Denim, TENCEL™ Home, TENCEL™ Intimate serta TENCEL™ Luxe—sehingga memilih Paris dan Jakarta untuk meluncurkan produk baruya.

Grup Lenzing meluncurkan merek dagang TENCEL™ pada Premiere Vision di Paris pada pertengahan Februari 2018. Kegiatan serupa kembali digelar pada pameran tekstil bertajuk Indo-Intertex 2018 yang berlangsung di Kemayoran, Jakarta pada 4 hingga 7 April 2018.

Melalui perwakilannya di Indonesia, PT South Pacific Viscose, Lenzing mendekatkan produknya kepada masyarakat agar lebih paham tentang ke-5 merek yang terbuat dari dua serat tekstil kompatibel yakni TENCEL™ Modal dan TENCEL™ Lyocell.

Merek LENZING™ dikenal sebagai serat tekstil bermutu tinggi dengan  kelembutan dan tahan lama—dihargai sebagai merek andalan di antara para pemangku kepentingan, pelanggan, dan konsumen di beberapa negara termasuk Indonesia.

TENCEL™ digunakan sebagai merek khusus tekstil yang pas digunakan sebagai produk busana dan perlengkapan rumah, dan ditargetkan sebagai merek istimewa dan berdaya saing di pasar serat tekstil Modal dan Lyocell.

Dirancang dan dibentuk dari hasil penelitian serta data yang diperoleh dari riset yang mendalam tentang situasi pasar, arsitektur merek tersebut menjadi langkah penting bagi Lenzing untuk beralih dari produsen serat tekstil business-to-business menjadi merek business-to-business-to-consumer.

Arsitektur merek ini menjawab perkembangan tren di kalangan peritel dan konsumen yang menginginkan produk modis dan nyaman, dan turut melakukan hal baik lewat berbagai proses produksi yang sustainable dan transparan—seperti proses pengolahan serat tekstil TENCEL™ Modal dan TENCEL™ Lyocell.

Regional Director Technical Customer Service & Business Development, Asia, Middle East & Africa Lenzing Group, Mohammad Chowdhury menjelaskan,  kehebatan portofolio Lenzing di sektor fiber digabung dengan kualitas produk dan konsisten.

Ia menambahkan, hal itu membantu para pelaku bisnis pemintal sukses di pasar tekstil dunia yang selama bertahun-tahun konsumen Lenzing sukses di pasar Amerika, Eropa, dan Asia.

Global Brand Management Director, Harold Weghorst menambahkan, pihaknya tengah mengambil langkah baru yang dapat meringkas deretan merek Lenzing dan meningkatkan merek tersebut sehingga menghasilkan nilai yang lebih besar bagi para konsumen dan mitra industri.

Ia menuturkan,  TENCEL™ melampaui berbagai jenis dan karakteristik dari serat tekstil, dan menjadi merek yang berfokus bagi konsumen, dan memberi sesuatu yang lebih fungsional dan emosional. Dengan konsep feels so right,  kenyamanan, dan performa TENCEL™ lebih baik bagi konsumen.

Weghorst mengharapkan hubungan yang lebih kuat dengan rantai pasokan industri dan konsumen. Ia  menuturkan keahlian perusahaannya menjaga kelestarian lingkungan agar limbah serat TENCEL™ Modal dan TENCEL™ Lyocell tidak menimbulkan efek negatif.

Manajemen Lenzig  pun selalu membuat inovasi berkelanjutan—salah satu inti nilai Lenzing dan pendorong utama dari semua inovasi yang dilakukan. Dengan 190 ahli peneliti dan pengembang untuk mengeksplorasi dan mengembangkan jawaban terhadap tantangan masa depan.

Para peneliti fokus menciptakan aplikasi baru untuk serat botanik, dan penelitian lanjutan untuk kemajuan produksi yang berkelanjutan.

Harold Weghorst siap bekerja sama dengan para pelaku rantai pasokan tekstil dan merek-merek ritel untuk mengedukasi para konsumen mengenai proposisi nilai TENCEL™ seperti kualitas produk, kegunaan dan aspek kelestarian lingkungan.

Pihaknya menyiapkan program co-branding meliputi kartu label (swing tags), kampanye pemasaran bersama merek-merek ritel agar lebih menjangkau konsumen secara langsung. Dengan publisitas merek yang lebih sering dan penyuluhan konsumen yang berlangsung sejak tahun 2018.

Melalui kota Paris dan Jakarta meluncurkan TENCEL™ produk Lenzing agar para konsumen lebih sering melihat merek TENCEL™ sebagai produk busana, peralatan rumah, dan gerai ritel milik mitra-mitra di negara-negara tertentu dan Indonesia.

We are as innovative as life adalah salah satu bentuk inovasi grup Lenzing. Selamat kepada Winston Arethe Mulyadi,  Harold Weghorst, dan Mohammad Chowdhury.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *