Pergudangan

Menghemat Waktu dan Uang

SharePara peneliti telah melengkapi masing-masing robot dengan sensor optik, seperti barcode atau sensor radio. Menjadi kenyataan pada sistem transportasi tak berawak, dan...

Written by Boromeus Sihombing · 1 min read >

Para peneliti telah melengkapi masing-masing robot dengan sensor optik, seperti barcode atau sensor radio.

Perusahaan kecil-menengah-besar yang mempunyai produk atau bertindak sebagai distributor/agen harus mempunyai gudang yang baik dan dikelola secara modern—memudahkan pelayanan bagi para pelanggan. (Sumber foto/@: Sumber foto/@: http://www.shmula.com/)

Menjadi kenyataan pada sistem transportasi tak berawak, dan InventAIRy bermaksud untuk membawanya ke udara: proyek ini bertujuan untuk mengembangkan robot terbang otonom yang secara bebas bernavigasi dan menyelesaikan tugas invetarisasi secara mandiri.

Idenya adalah staf terbang untuk menemukan obyek yang terletak baik di dalam gudang maupun di luar area penyimpanan dan merekam mereka menggunakan barcode atau chip RFID–sebuah tantangan menarik bagi para peneliti yang berpartisipasi.

Robot menyediakan manfaat  yaitu karena robot dapat merespon secara independen pada gangguan di darat serta bergerak di segala arah dan mencari di tempat yang sulit dijangkau, contohnya di gudang dengan kompartemen tinggi.

Sebagai sebuah obyek terbang pintar, robot layanan individu secara dinamis dapat merasakan lingkungannya dalam dua level: yaitu dengan bantuan dari sensor gerak dan kamera, ini dapat mengenali bagaimana gudang diatur dan dapat diatur dan dapat berorientasi dengan sendirinya dalam ruangan.

GPS (Global Positioning System) menentukan posisi yang tepat di luar ruangan. Robot juga dapat merekam isi dari obyek tersimpan. Untuk tujuan ini, para peneliti telah melengkapi masing-masing robot dengan sensor optik, seperti barcode atau sensor radio.

Tim Freund telah memasang target tinggi. “Kami ingin membuat robot terbang yang kuat dan ringan serta dapat diandalkan untuk identifikasi sekelilingnya. Selain itu, robot dilengkapi dengan perangkat lunak pintar untuk koordinasi dan perencanaan rute,” kata Freund.

“Untuk membuat solusi tetap atraktif bagi perusahaan kecil dan menengah, kami dengan sengaja menghindari memasang infrastruktur lokal mahal pada robot untuk orientasi dengan sendirinya.”

Sensor ultrasonik dan kamera 3D

Daripada melakukan itu, para peneliti mengandalkan bantuan algoritma pintar. Obyek terbang secara otonom membuat peta dan beradaptasi  terhadap perubahan dengan cepat. Sensor ultrasonik, kamera 3D dan pemindai laser memfasilitasi kemampuan ini.

Menurut para peneliti, kombinasi teknologi ini membuat robot dapat menyelesaikan pekerjaannya sendiri, bahkan di bawah kondisi lingkungan yang sulit.

Solusi saat ini belum dapat secara otomatis mengintegrasi data inventarisasi yang terkumpul pada sistem manajemen inventarisasi yang telah ada tanpa tambahan pengembangan perangkat lunak. Para  peneliti InventAIRy sedang  mengerjakan interface pintar untuk melakukan transmisi informasi pada infrastruktur yang ada.

Hal tersebut menghemat banyak waktu dan uang untuk bisnis dan bahkan secara signifikan mengurangi kesalahan dokumentasi. Lebih lanjut lagi, robot terbang dapat memonitor stok secara kontinyu.

“Hal ini dapat membuat para pabrikan untuk mengenali bottleneck bahan tepat waktu dan mencari penyelesaiannya sebelum terjadi waktu produksi yang berhenti,” kata Freund.

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik Teknologi InventAIRy (3)
Memasuki Teknologi Industri 4.0

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *