Pengukuran radio-teleskop memungkinkan untuk menghasilkan data penginderaan bumi dengat ketepatan tinggi—termasuk waktu, pergerakan lempeng tektonik, kutub magnetik, dan perubahan axis (sumbu) bumi.
Lembaga Fraunhofer Institute for Applied Solid State Physics IAF di Freiburg, Jerman, bekerja sama dengan Instituto Geográfico Nacional dan University of Cantabria di Spanyol. Kerja sama bertujuan untuk mengembangkan amplifier sensitif dengan frekuensi tinggi—pelengkap teleskop radio—digunakan sebagai alat penelitian ilmiah.
Amplifier itu sangat minim kebisingan, dioperasikan pada suhu – (minus) 2510 Celsius dan mampu menyediakan data hasil survei bumi dengan akurasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Para ilmuwan menggunakan teleskop radio berbasis bumi untuk menangkap gelombang radio yang dipancarkan oleh quasar.
Quasar adalah obyek bercahaya dengan tenaga berasal dari lubang hitam supermasif, dikelilingi sebuah cakram material bercahaya. Lokasinya terletak pada jantung galaksi beberapa miliar tahun cahaya jaraknya dari planet rumah kita. Quasar sangat jauh. Ketika diobservasi dari bumi, Quasar tampak seperti titik cahaya tak bergerak—dijadikan sebagai obyek referensi ideal yang bermanfaat sebagai titik sumber dalam survei bumi.
Tujuan lain, informasi ini berguna untuk menentukan jalur orbital satelit secara lebih akurat. Teknologi amplifier IAF telah diimplementasikan dalam sebuah teleskop radio yang dibangun pada observatorium astronomi Yebes di Spanyol, dan dioperasikan oleh Instituto Geográfico Nacional. (Sumber: Fraunhofer 1/16)