Digital & Software

Manfaatkan Potensi Insinyur Indonesia

ShareBekerja sama dengan 30 universitas di Indonesia, National Instruments (NI) proaktif berdayakan para insinyur di bidang high technologi engineering. Telkom memercayakan NI...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Bekerja sama dengan 30 universitas di Indonesia, National Instruments (NI) proaktif berdayakan para insinyur di bidang high technologi engineering. Telkom memercayakan NI menangani massive mimu research area uW  reach (>70 GHZ) agar penggunaan 4G bagus.

Ribuan perusahaan di dunia telah menggunakan perangkat lunak Automated Test buatan NI sehingga ongkos produksi lebih efisien yang menjadikan produk mempunyai daya saing tinggi. (Sumber foto: National Instruments)
Ribuan perusahaan di dunia telah menggunakan perangkat lunak Automated Test buatan NI sehingga ongkos produksi lebih efisien yang menjadikan produk mempunyai daya saing tinggi. (Sumber foto: National Instruments)

Menurut World Economic Forum, 2015, perguruan tinggi di Indonesia meluluskan 140.000 orang insinyur tiap tahun.  Sebagai penyedia sistem berbasis platform, National Instruments (NI) yakin populasi sarjana di Indonesia akan terus meningkat tiap tahun—sesuai dengan fokus dan kebutuhan pembangunan di Indonesia—keadaan itu merupakan peluang bisnis.

“Kami telah bekerja sama dengan 30 perguruan tinggi di Indonesia,” kata Goh Yih-Hsiung Regional Sales Manager ASEAN sebelum melakukan presentasi kepada 200-an sarjana teknik di hotel Grande Valore di kawasan industri  Jababeka Cikarang, Jawa Barat. Di kawasan industri itu tentu banyak perusahaan manufaktur yang mempekerjakan para insinyur.

Goh mewakili Matej Kranj Managing Director NI untuk ASEAN dan Asustralia-Selandia Baru yang berhalangan sebagai pembicara utama pada acara NIDays Jakarta. Menurut Goh, NI menyediakan software bagi para insiyunur, pendidik (dosen), dan ilmuwan dari pelbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Matej menyiapkan topik presentasi meliputi: Engineering education and career paths in Indonesia, NI’s presence in Indonesia and collaborations that dirive engineering and innnivation excellence, The key technological trends in test measurement and automation, dan NIDays Jakarta technology highlights—secara apik disampaikan oleh Goh yang terbang dari kantor NI di Singapura pada pagi dan sorenya balik dari Jakarta.

Perangkat lunak buatan perusahaan NI yang berdiri pada tahun 1976 di Austin, Texas, Amerika Serikat itu, lanjut Goh merupakan solusi yang memungkinkan para insinyur, ilmuwan, dan para pendidik seperti dosen untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah  terbesar yang mereka hadapi setiap saat pada era digital yang demikian dahsyat perubahannya.

Perangkat lunak manajemen untuk uji semiconductor

Lebih jauh, Goh menggaris bawahi bahwa NI menyediakan sistem berbasis platform sehingga para insinyur, ilmuwan, dan para pendidik mudah memecahkan tantangan rekayasa terbesar di dunia. Untuk itu NI menyediakan TestStand Semiconductor Modul yakni sistem uji—yakni  perangkat lunak yang berfungsi cepat untuk mengembangkan, menyebarkan, dan memelihara sistem pengujian semikonduktor yang dioptimalkan.

Dengan menggunakan TestStand Semiconductor Modul, insinyur mudah mendapatkan karakterisasi sistem lab yang menggunakan paradigma pemrograman, dan mampu menyebarkan atau mendistribusikan di lokasi pabrik yang dioperasikan dengan menggunakan System Test Semiconductor (STS).

Hasilnnya  adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan pengukuran. Menurut Goh, pada industri TestStand pengujian perangkat lunak manajemen yang standard telah digunakan oleh 10.000 pengembang di seluruh dunia, termasuk perusahaan dan perguruan tinggi di Indonesia.

Fungsi lain TestStand Semiconductor Modul adalah untuk memberdayakan para  pelanggan untuk membangun sistem rak dan stack mereka sendiri saat melakukan uji produksi semikonduktor dengan menggunakan kemampuan PXI dan TestStand luar konvensional berbasis arsitektur STS.

Goh menyebutkan bahwa potensi insinyur di Indonesia luar biasa. Oleh karena  para sarjana teknik bekerja atau berprofesi di sektor industri—bidang rekayasa, teknologi, disain—sebaiknya berusaha meningkatkan pengetahuan mereka tanpa henti.

Goh lulusan teknik elektrik, Universitas Nanyang Teknologi (Singapura) bekerja di NI sejak tahun 2002. Bersama para insinyur, ia menggeluti beberapa sektor, antara lain, sektor elektrik, monitoring industri,  otomotif,semikonduktor, dirgantara, dan sebagainya selama lebih 10 tahun.

Telekomunikasi Indonesia bekerja sama dengan National Instruments sejak tahun 2014 ketika internet di Indonesia memasuki sistem 4G atau massive mimu research area uW  reach (>70 GHZ). Bagaimana NI membuat inovasi agar susu tetap segar?

[box type=”note”]

Simak  artikel selanjutnya dengan topik National Instruments (2)
Membantu 30.000 Perusahaan di Dunia

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *