Logistik, Transportasi & Labeling

Kelilingi Bandara Soekarno-Hatta dengan Skytrain tanpa Awak

ShareMesin skytrain merupakan buatan Korea Selatan, beroperasi tanpa awak dengan kemampuan angkut  176 orang. Dirancang dengaan lebar 3 meter dan panjang 22...

Written by Boromeus Sihombing · 1 min read >

Mesin skytrain merupakan buatan Korea Selatan, beroperasi tanpa awak dengan kemampuan angkut  176 orang. Dirancang dengaan lebar 3 meter dan panjang 22 meter.

Skytrain penghubung terminal di Bandara Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin menyamankan penumpang. (Sumber foto: //m.tempo.co/)

Satu fasilitas transportasi modern dioperasikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.  Alat transportasi yang disebutkan skytrain itu merupakan kereta penghubungkan terminal 2  terminal 3. Pada November 2017, tiga terminal yakni 1, 2, dan terminal 3  akan tersambungkan sehingga penumpang pesawat dan pengunjung bandara lebih nyaman. Pengelola pun tidak mengenakan ongkos.

Uniknya skytrain beroperasi tanpa tanpa awak yang bergerak   dengan automated guideway transit system (AGTS). Armada yang disebut automated people mover system (APMS) bergerak dengan ban karet yang berkecepatan 60 km/jam. APMS bergerak dengan tenaga diesel elektrik. Sedangan mesin skytrain dibuat di pabrik Woojin milik perusahaan Korea Selatan.

Hasil uji coba memperlihatkan bahwa waktu tempuh dari terminal 3 ke terminal 1 hanya 5 menit, sedangkan dari terminal 2 ke terminal 1 selama 3 menit, dan untuk mengelilingi seluruh terminal berlangsung selama 7 menit.

Menurut manajemen PT Angkasa Pura II, skytrain bakal dihubungkan dengan stasiun kereta api Bandara Soekarno-Hatta yang sedang dibangun dan peoperasiannya pada  November 2017.

Manajemen Angkasa Pura II menggelontorkan Rp420 miliar yang konstruksinya dibangun oleh PT Wijaya Karya  Tbk dan PT Indulexco. Sedangkan pembangunan skytrain menyedot Rp950 miliar, sementara pengadaan trainset dilakukan oleh PT LEN Industri dengan dana Rp530 miliar.

Angkasa Pura II berpatungan dengan PT Kereta Api Indonesia melalui PT  Railink yang mengelola skytrain dan kereta api Bandara Soekarno-Hatta.  Dengan teknologi automated guided transit, skytrain merupakan kendaraan pengangkut modern yang pertama di bandara Indonesia.

Ban atau roda bergerak di atas jalur beton dengan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton. Ukuran skytrain adalah lebar 3 meter dan panjang 22 meter.

Sedangkan interiornya mirip dengan skytrain di bandara beberapa negara tetangga. Jumlah tempat duduk lebih sedikit sehingga penumpang yang berdiri lebih leluasa dan mudah saat naik dan turun. Skytrain yang terintegrasi dengan terminal hanya membutuhkan waktu tempuh tidak sampai 10 menit.  (Bahan diolah dari berbagai sumber)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *