Exhibitions, MICE

Industri Kreatif Butuh Ribuan Anak Muda

ShareTerdiri 6 zona meliputi, be inspired (digital printing), inspiration avenue (textile printing), smart pack & lab (packaging & labelling), green zone (printing...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Terdiri 6 zona meliputi, be inspired (digital printing), inspiration avenue (textile printing), smart pack & lab (packaging & labelling), green zone (printing accessories, consumables & services), print the future (3D printing), dan see the horizon (LED signage). Orientasi penerbit berubah.

FGD-EXPO-1
Kiri> kanan, Rudi Darmawan Mulyadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer DKI yang juga direktur Xandrina, Danton Sihombing Ketua FGDForum 2017, Triawan Munaf Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Andreas Bastedo Ketua FGDexpo 2017, dan seorang pebisnis. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Meski peserta FGDexpo 2017 hanya 97 perusahaan, Ketua FGDforum Danton Sihombing, dan Ketua FGDexpo 2017 Andreas Bastedo sama-sama optimis nilai transaksi selama 4 hari pameran berlangsung  di  Jakarta Convention Center bisa mencapai Rp528 miliar.

Optimistik kedua pebisnis pameran ini terbukti dengan terjualnya beberapa mesin cetak pada hari pertama. Salah seorang wanita yang membeli sebuah mesin cetak buatan China dengan harga ratusan juta rupiah. Danton dan Andreas memahami dan menguasai perkembangan industri grafika dan kemasan. Maklum kedua lelaki paruh baya ini  menggeluti bisnis pameran jenis grafika sejak tahun 2003—berlangsung sekali dalam dua tahun.

Iklim perpolitikan seperti penyelenggaraan Pilkada serentak di Indonesia berdampak siginifikan terhadap pertumbuhan industri grafika dan kemasan di Indonesia. Maklum, tiap kandidat kepala daerah (walikota, bupati, gubernur), dan pemilihan calon anggota senat (DPR/DPRD) diwajibkan berkampanye dengan berbagai instrument yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum misalnya dengan mencetak banner, posterdiri, mensblon kaus, dan sebagainya. Sayangnya, para politisi kurang beretika sampai-sampai memasang poster/spanduk di batang pohon dengan paku dan tali yang tidak rapih.

 

Digital printing

Akan tetapi, penyelenggaraan pameran dan forum diskusi industri grafika tentu saja bukan berfokus pada politisi atau calon kepala daerah yang hendak disasar. Justru kebanyakan tamu yang diundang pada pembukaan pameran adalah para pelaku industri yang menggunakan jasa grafika—seperti percetakan beragam produk yang dihasilkan oleh bidang digital printing, textile printing, packaging dan labelling, printing accessories, consumables dan services, percetakan tiga dimensi atau disebut 3D printing, dan tentunya bidang  LED signage.

Penyelenggaraan FGDforum dan FGDExpo bekerja sama dengan PT Amara Pameran Internasional. Pameran yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada 24–27 Agustus 2017, diikuti oleh 97 peserta—produsen mesin/alat industri grafika/packaging/labeling/digital printing, distributor, penyedia produk, jasa grafika, asosiasi perusahaan dan profesi, institusi pendidikan dari dalam dan luar negeri.

Dengan tema Connectivity, penyelenggara FGDexpo 2017 berusaha mengaitkan kepentingan manufaktur, teknologi grafika, penyedia produk-produk dan jasa grafika, lintas media, dan penyedia jasa keuangan. Di berbagai space, terpasang banner sebuah lembaga keuangan yang siap memberikan kredit pinjaman untuk membeli mesin percetakan canggih yang harga mencapai puluhan miliar rupiah per satu unit, namun ada mesin yang masih ratusan ribu rupiah seperti mesin pembuat labeling.

Melalui Connectivity, penyelenggara berharap dapat memberikan pandangan baru terhadap isu-isu di industri grafika, seperti kehadiran wadah teknologi dan ekosistem baru yang menjadi salah satu  sumber ekonomi yang dapat menciptakan kemakmuran, dan memungkinkan lahirnya kewirausahaan di lapisan masyarakat. harap dicatat, FGDexpo 2017 memperkenalkan lima pilar dalam industri kreatif, yakni creative, printing, packaging, publishing, dan promotion.

Seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf bahwa industri grafika butuh ribuan anak-anak  muda untuk menjadi pelaku bisnis. Anak-anak muda itu, tutur Triawan berpeluangg menjadi designer muda, pemilik percetakan mini, pembuat sablon/poster, dan mereka sebaiknya menjemput bola misalnya ke lokasi pengguna—seperti yang dilakukan penerbit (skala UKM) di dekat kampus-kampus.

FGDexpo 2017 bisa memicu tumbuhnya industri-industri kecil (UMKM) pendukung grafika sehingga bisa menyerap tenaga kerja. Sebaliknya, industri kreatif dan grafika juga dapat memberikan nilai tambah bagi produk di industri-industri lain di Indonesia Rudi Darmawan Mulyadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer DKI yang juga direktur Xandrina.

Apa kaitan musik dan kuliner dengan industri grafika? Apa yang ditawarkan oleh David Risely kelahiran Jerman yang berbisnis di China? Ikuti cerita David Liu dari Kunshan Hexin Precise Machinery dari Jiangshu, China. Pahami dulu keadaan industri grafika, baru kemudian beli mesin agar Anda lebih sukses.

Simak FGDexpo (2)
Mampukah Mesin Tua Bersaing dengan Digital Printing ?

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *