Industrialisasi, Teknologi Informasi

Ilusi Mengantarkan Penyetir ke Dunia Nyata, Apa Manfaatnya?

ShareKonfigurasi ini memberi kepada pengguna sensasi nyata seperti apa rasanya untuk melakukan penghentian  secara sangat  mendadak. Simulasi merupakan salah satu cara pengembangan...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Konfigurasi ini memberi kepada pengguna sensasi nyata seperti apa rasanya untuk melakukan penghentian  secara sangat  mendadak.

Simulator berkendara adalah alat penting untuk pengembangan sistem asistensi kendaraan baru. Salah satunya yang ada di Fraunhofer ITWM bahkan dapat melakukan simulasi operasi ekskavator. (Sumber foto/©: Fraunhofer ITWM)

Simulasi merupakan salah satu cara pengembangan yang penting pada industri otomotif dan kendaraan komersial. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil yang berarti dan maksimal, memasukkan faktor manusia sangat penting dalam sistem. Oleh karena itu, para peneliti mengembangkan sebuah simulator berkendara interaktif yang memungkinkan hasil analisis realistis interaksi antara manusia dan kendaraan secara optimal.

Apakah anak laki-laki kecil atau mungkin yang tidak terlalu kecil–tidak memimpikan untuk bisa duduk pada kontrol sebuah ekskavator? Para peneliti di Fraunhofer Institute for Industrial Mathematics (ITWM) di Kaiserslautern mewujudkan impian itu dalam pelayanan ilmiah dan tentu saja tanpa resiko.

Dikepalai oleh Michael Kleer, sebuah tim interdisipliner yang terdiri dari insinyur, matematikawan, ilmuwan komputer, dan psikolog yang membangun sebuah simulator di salah satu laboratorium institut. Fasilitas tersebut  dilengkapi dengan sebuah kabin ekskavator beroda di mana subyek pengujian dapat mengoperasikan joystick, gas atau rem seperti pada kehidupan nyata.

Melalui jendela kabin, sebuah pemandangan dari sebuah tempat konstruksi virtual raksasa yang diproyeksikan ke permukaan interior kubah besar. Dua joystick mengoperasikan simulasii ekskavator: ketika sekop besar menggali pasir yang menyebabkan timbulnya  guncangan pada kabin.

Simulasi terbang dan berkendara

Sebetulnya simulator sudah diterapkan sejak satu abad yang silam. Pada tahun 1910, pilot dilatih dalam model kokpit yang sederhana. Pembantu yang berjaga di luar menunggu komando untuk mengangkat atau menggoncangkan kotak. Kemudian, kabin berkaki enam dikembangkan sehingga mampu berpindah ke seluruh arah dengan bantuan motor. Cara itu  merupakan solusi standar yang berlaku hingga saat ini.

Model tersebut diatur untuk mendobrak dunia hiburan–Anda pun dapat menemukan diri Anda saat berguncang di salah satu alat pada acara lokal atau di taman hiburan. Bagaimana pun juga, simulator versi IWTM ini pada hakikatnya berbeda dengan sistem konvensional dibanding dengan pada posisi  tegak setinggi enam kaki—kabin pengendara dihubungkan ke sebuah sistem robotik.

Konfigurasi ini memberi kepada pengguna sensasi nyata seperti apa rasanya untuk melakukan penghentian  secara mendadak atau “bernegosiasi” dengan tikungan sempit dalam waktu sangat singat.

Meski peserta latihan sedang berada dalam kokpit bukan sungguhan, dia merasa mengalami seperti kenyataan atau sungguhan. Manfaatnya, peserta latihan jadi terbiasa saat berkendara di jalan sesungguhnya—seperti jalan tol.

“Robot membuat jangkauan pergerakan jauh lebih luas dibandingkan sistem kinematik paralel yang biasanya digunakan saat ini,” kata Kleer manajer proyek,. Alat berbasis robot yang mereka coba itu masih cukup langka. “Hanya ada sedikit alat seperti itu di dunia,” kata Kleer. (Bahan diolah dari The illusion of driving tulisan Klaus Jacob, Fraunhofer)

[box type=”note”]

Simak TEKNIK BERKENDARA (2)
Kenapa Pengendara Mual dalam Mobil Simulasi?

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *