Konstruksi & Infrastruktur

Ikuti Latihan Hand Tools, Gratis

ShareIbu rumah tangga yang hobi bertukang dapat menggunakan hand tools.  StanleyBlack&Decker dan Mitra Teknik Elektrindo lakukan pelatihan ahli bor dan pengelasan secara...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Ibu rumah tangga yang hobi bertukang dapat menggunakan hand tools.  StanleyBlack&Decker dan Mitra Teknik Elektrindo lakukan pelatihan ahli bor dan pengelasan secara gratis.

Menggergaji (memotong batang baja) yang  dilakukan oleh Presiden Direktur PT Stanley Black & Decker, Ryan Tirta  Yudhistira (kiri) dan Michael Hardinata W Presiden Direktur PT Mitra Teknik Elektrindo sebagai tanda peresmian show room dan service centre untuk hand tools di Plaza Kenari, Jakarta. (Foto: Rayendra L. Toruan)
Menggergaji (memotong batang baja) yang dilakukan oleh Presiden Direktur PT Stanley Black & Decker, Ryan Tirta Yudhistira (kiri) dan Michael Hardinata W Presiden Direktur PT Mitra Teknik Elektrindo sebagai tanda peresmian show room dan service centre untuk hand tools di Plaza Kenari, Jakarta. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Meski kegiatan eksploitasi kelautan semakin pesat di Indonesia, PT Stanley Black & Decker Indonesia belum memasarkan produk yang digunakan di dasar laut. Berkaitan dengan pembangunan tol laut (sektor maritime) yang tentu saja pasarnya besar—seperti pembangunan infrastruktur—butuh teknik pengelasan laut.

Ryan Tirta  Yudhistira menyadari bahwa pasarnya demikian banyak seperti konstruksi di dasar laut—tentu saja membutuhkan produk yang sangat spesifik.  Akan tetapi, Stanley Black & Decker belum memasarkan produk yang khusus digunakan di dasar laut.

“Kami akan pelajari market dan product competitionnya, ada kemungkinan kami akan launch produk yang cocok digunakan di dasar laut pada tahun-tahun mendatang,”  tutur Ryan.

Oleh karena itu, perusahaan ini masih fokus memasakan produk bermerek STANLEY, BLACK+DECKER, DEWALT, Porter-Cable, Bostitch, Facom, Mac Tools, Proto, Vidmar, dan Lista. Inf—merupakan produk andalan—yang didistribusikan melalui 30 distributor dan 300 dealer di Indonesia.

Apa fungsi masing-masing produk/merk? Menurut  Presiden Direktur PT Stanley Black & Decker, Ryan Tirta  Yudhistira,  Black+Decker merupakanj brand yang pemakaiannya kebanyakan  rumah tangga. Contohnya,  Power Tools, Hand Tools, peralatan dapur, vacuum cleaner, dan mesin potong rumput yang bisa digunakan oleh ibu rumah tangga.

Sedangkan Stanley (brand) alat pertukangan dan otomotif, terdiri dari Power Tools dan Hand Tools. Sementara alat berbrand Dewalt digunakan oleh para profesional dan industri seperti Power Tools. Proto dan Facom merupakan alat Hand Tools bagi profesional yang digunakan di sektor industri minyak, gas, tambang, konstruksi besar, aviation, dan power plant maintenance.

Porter-Cable adalah brand tools khusus untuk pertukangan kayu (wood working), Bostitch adalah alat yang digunakan di sektor industri. Alat itu meliputi nailer, stapler, dan air tools. Para profesional tools khususnya segmen otomotif menggunakan Mac Tools—termasuk vidmar brand untuk profesional storage, storage untuk tools.

Brand yang paling aktif di Indonesia adalah Stanley, Black+Decker, Dewalt, Proto, dan Facom.

Training gratis

Sementara itu, PT StanleyBlack & Decker Indonesia dan Mitra Teknik Elektrindo berkomit untuk menyelenggarakan pelatihan meliputi: (1) product training gratis: konsumen yang membeli produk tertentu—biasanya produk yang compleks—dan peserta mendapatkan training secara gratis tentang cara pakai produk tersebut; (2) Safety training: training bagi tukang bagaimana cara pakai tools yang baik dan benar sehingga menunjang keselamatan kerja.

Semua biaya training ditanggung oleh pelaksana. Kelas perdana diselenggarakan pada November-December 2016. Menurut Ryan, pihaknya berencana bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait yang mendukung K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Ryan pun berencana akan  kerja sama dengan sekolah teknik menengah pada tahun 2017.

Untuk memasarkan produk StanleyBlack&Decker, pihak Mitra Teknik Elektrindo melakukan pendekatan kepada end user berupa edukasi—seperti pelatihan—dan memperluas distribusi, service centre, dan dealer.

“Kami berusaha memberikan pelayanan yang lebih kepada toko, melakukan inovasi atas produk,” tutur  Michael Hardinata W Presiden Direktur PT Mitra Teknik Elektrindo.

Pihak PT Stanley Black & Decker Indonesia telah membangun gudang dengan fasilitas yang baik dan mendirikan 12 Authorized Service Center  di 9 kota. Ryan memperkirakan pasar perkakas di Indonesia bertumbuh sekitar 5 persen pada 2016.

StanleyBlack&Decker adalah sebuah perusahaan yang masuk dalam index S&P 500 dan FORTUNE 500, Perusahaan yang didirikan oleh Frederick Stanley di Connecticut, Amerika Serikat tahun 1843 merupakan pemimpin dunia dalam penyediaan perkakas dan gudang penyimpanan, perusahaan keamanan elektronik komersial urutan kedua dunia, dan pemimpin dalam penyediaan rekayasa sistem penguncian, dengan sasaran pertumbuhan di industri minyak, gas, dan infrastruktur.

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik StanleyBlack&Decker (1)
Keperkasaan Facom Memotong Bodi Pesawat

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *