Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Giroskop Mampu Kendalikan Roket Militer

ShareTim mahasiswa ITB menciptakan suatu perangkat seperti G-Fortar yang dibutuhkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kita membeli alat utama sistem senjata sebesar...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Tim mahasiswa ITB menciptakan suatu perangkat seperti G-Fortar yang dibutuhkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kita membeli alat utama sistem senjata sebesar US$683 juta tahun 2015.

Alat-pengendali-militer-1
Tim mahasiswa ITB berhasil mengembangkan giroskop berbasis serat optik pertama di Indonesia. Alat ini digunakan sebagai alat pengendali roket militer. (Sumber foto: itb.ac.id)

Perkembangan teknologi tidak lepas dari hasil pengembangan inovasi yang dilakukan oleh para teknolog—termasuk anak-anak muda seperti para mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Jika temuan para mahasiswa itu terus dikembangkan, Indonesia dapat menghemat triliunan rupiah dana untuk membeli alat militer—sekaligus menciptakan peluang bisnis (baru) di Indonesia. Indonesia dapat mengembankan pembuatan bahan baku serat optik.

Apa yang ditemukan oleh anak-anak muda itu? Kelima mahasiswa mampu menghasilkan sebuah alat yang berguna bagi kalangan militer (Tentara Nasional Indonesia). Alat temuan para mahasiswa itu seperti diungkap oleh laman ITB dinamai Gyroscope for Military (G-Fortar) berbasis serat optik.

Menurut salah satu anggota tim, Ardinda Kartikaningtyas, dia dan kawan-kawannya merasa terpanggil untuk membuat alat yang dibutuhkan oleh tentara kita. Maklum, dana yang dibelanjakan untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) sebesar US$683 juta (sekitar Rp9,3 triliun) pada 2015.

Kalau mahasiswa mampu menciptakan suatu alat, maka dana untuk membeli alat militer itu bisa digunakan untuk keperluan lainnya misalnya mendanai penelitian yang dilakukah oleh para mahasiswa di Indonesia. Bukan tidak mungkin lahir peneliti-peneliti muda yang andal.

Tim mahasiswa ITB (1)

Tim mahasiwa ITB yang terdiri dari Ardinda Kartikaningtyas, Megan Graciela Nauli, Nahdia Nurul Hikmah, Khodijah Kholish Rumayshah, dan Cristian Angga Jumawan yang membuat

giroskop yakni sensor orientasi yang mampu menghitung kecepatan sudut pada sistem navigasi inersial alutsista yang mestinya dapat diproduksi di Indonesia.

Tim mahasiswa ITB ini menciptakan suatu perangkat militer seperti G-Fortar yang dibutuhkan oleh Tenrara Nasional Indonesia (TNI). Tentara menggunakan giroskop untuk mengukur dan mempertahankan orientasi perangkat berdasarkan prinsip-prinsip momentum sudut sehingga sasaran roket sesuai dengan target.

Sedangkan Giroskop yang kerap digunakan adalah giroskop jenis serat optik—lebih praktis dan mampu memberikan hasil yang lebih presisi.

Sekadar tambahan informasi, bahwa giroskop adalah sebuah alat yang menggunakan gravitasi bumi untuk membantu menentukan orientasi.

Alat ini didesain berupa disk yang dapat berputar bebas dengan rotor yang terpasang pada sumbu dengan roda yang berukuran lebih besar dan lebih stabil saat berputar. Apa saja hambatan yang dihadapi tim mahasiswa ITB?

Simak INOVASI MAHASISWA (2)
Kapan Kita Mandiri Membuat Komponen Giroskop,  tanya Mahasiswa

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *