Exhibitions, MICE

Gairah Pebisnis di saat Industri Lesu

ShareIzin prinsip investasi mencapai Rp200 triliun namun realisasi baru mencapai Rp12 triliun di Jawa Timur. Begini strategi pemasaran para pembuat alat industri...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Izin prinsip investasi mencapai Rp200 triliun namun realisasi baru mencapai Rp12 triliun di Jawa Timur. Begini strategi pemasaran para pembuat alat industri pada saat industri lesu.

Ivan Nico Soesilo Account Manager PT ORIX Indonesia Finance perusahaan pembiayaan, Abdul Malik Sales Engineer PT Berca Mandiri Perkasa dan Putu Werianto Account Manager ORIX. (FotoL Rayendra L. Toruan)
Ivan Nico Soesilo Account Manager PT ORIX Indonesia Finance perusahaan pembiayaan, Abdul Malik Sales Engineer PT Berca Mandiri Perkasa dan Putu Werianto Account Manager ORIX. (FotoL Rayendra L. Toruan)

Kelesuan bisnis global berdampak terhadap roda industri di Jawa Timur. Hal itu dirasakan beberapa perusahaan asing yang mengikuti Manufacturing Surabaya berlangsung di Grand City Convention & Exhibition Center pada 3-6 Agustus 2016. Sebagian peserta menyatakan pengunjung pameran tidak begitu ramai.

Agung Avianto Construction Market Development Manager PT TRAKINDO UTAMA di antara dua forklift
Agung Avianto Construction Market Development Manager PT TRAKINDO UTAMA di antara dua forklift

Pernyataan para peserta diamini oleh asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Timur, Hadi Prasetyo yang membuka pameran—diselenggarakan PT Pamerindo Indonesia. Pemprov Jawa Timur telah mengeluarkan izin prinsip investasi kepada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total nilai Rp200 triliun.

Akan tetapi, realisasi penanaman modal PMA dan PMDN baru mencapai 12 triliun selama smester pertama tahun 2016. Sektor industri merupakan andalan utama untuk meningkatkan pertumbunan ekonomi Jawa Timur.

Surabaya merupakan pusat industri di wilayah Timur Indonesia. Sektor tambang, manufaktur, industri jasa yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia—Sulawesi, Ambon, Papua, Bali, NTB, NTT, dan sekitar Jawa Timur-Jawa Tengah—mendapatkan alat industri dari Surabaya. Meski para penyelenggara pameran belum pernah mengungkapkan data dan potensi nilai transaksi alat industri khususnya di wilayah Timur Indonesia, namun letak geografis Surabaya merupakan daya tarik bagi para pembuat alat dan mesin industri.

Oleh karena letak strategis itulah yang menarik bagi Gina Chuang dan suaminya tertarik mengikuti pameran di Surabaya. Gina menggelar single spindle automatic lathe salah satu produk andalan Jarng Yeong Enterprise Co.,Ltd, perusahaan dari Taiwan. Meski kurang puas atas pameran di Surabaya, Gina dan suaminya bakal mempromosikan beberapa produk mesin CNC yang ekonomis dan ramah lingkungan pada Manufacturing Indonesia di Jakarta pada 30 November – 3 Desember 2016.

Menangkan persaingan dengan alat berkualitas

(Gambar kiri) Gina Chuang menjelaskan peran mesin CNC kepada pengunjung, dan (gambar kanan) beragam produk bermerek HIWIN buatan HIWIN TECHNOLOGIES CORP. dari Taiwan (Foto: Rayendra L.Toruan)
(Gambar kiri) Gina Chuang menjelaskan peran mesin CNC kepada pengunjung, dan (gambar kanan) beragam produk bermerek HIWIN buatan HIWIN TECHNOLOGIES CORP. dari Taiwan (Foto: Rayendra L.Toruan)

Sementara itu, Senior Sales Engineer HIWIN TECHNOLOGIES CORP., Tean Shen Zen menjelaskan, bahwa persaingan pasar dapat dimenangkan dengan produk berkualitas. Di Indonesia, produk HIWIN dipasarkan melalui PT UNINDO HI-TECH PRATAMA. Produk HIWIN antara lain, ballcrews, linier guideway, industrial robot, precision bearing, linier actuator, linier motor, ac servo motor & driveda, dan integration products.Kelesuan sektor industri di Jawa Timur tidak begitu berpengaruh bagi perusahaan alat berat seperti PT TRAKINDO UTAMA dan PT Berca Mandiri Perkasa. Construction Market

Development Manager PT TRAKINDO UTAMA, Agung Avianto menjelaskan, bahwa sektor tambang dan otomotif mulai bangkit di Indonesia. Bahkan industri jasa—seperti pergudangan dan logistik—kian membaik. Forklift yang menggunakan diesel (seharga Rp200-300 juta per unit)—biasanya digunakan indoor dan outdoor cukup laku. Demikian juga electric reach truck untuk indoor yang hargaya sekitar Rp300-400 juta per unit—termasuk forklift yang potensial.

Perusahaan yang bermarkas di Jakarta Selatan ini mampu menjual rata-rata 100 unit forklift di Jawa Timur. Lagi pula, tambah Agung, para pemain alat berat harus siap mendukung program pembangunan infrastruktur yang membutuhkan banyak alat berat.

Demikian pula PTvBerca Mandiri Perkasa diwakili oleh Abdul MalikSales Engineer yang tak risau dengan kondisi bisnis global. Produk unggulan Berca Mandiri meliputi material handing seperti merek Mitsubishi, NICHIYU, TEREX, dan lorry crane buatan LIUGONG. Alat berat yang dipasatkan Berca Mandiri pada umumnya digunakan pada sektor properti, manufacturing, tambang, engineering, konstruksi, dan kontraktor.

Bisnis Berca Mandiri didukung oleh perusahaan leasing PT ORIX Indonesia Finance, sehingga, pembeli alat industri yang harganya relative mahal, tidak perlu pusing, demikian Ivan Nico Soesilo Account Manager ORIX. ORIX mampu menargetkan pembiayaan perlatan berat/industri sebesar Rp36 miliar per bulan—termasuk membiayai para pelaku industri yang menggunakan alat berar dari PT Berca Mandiri Perkasa.

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik Manufacturing Surabaya 2016 (2)
Ini Keunggulan Manufacturing 4.0

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *